Tanggal:14 May 2024

Begini Pengaruh Komunikasi terhadap Perilaku Organisasi

Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare. Secara harfiah yang memiliki arti berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana.

Everet M. Rogers dalam bukunya Communication in Organization. Mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas. Robert Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems Approach. Mengartikan organisasi sebagai sarana dimana manajemen mengkoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia. Yakni melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.

Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat. Dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi. Metode dan teknik apa yang dipergunakan. Media apa yang dipakai. Bagaimana prosesnya. Faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya.

Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya. Hal itu menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu. Mulai berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi. Dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Berdasarkan sumber buku Komunikasi Organisasi Lengkap (2014). Berikut adalah penjelasan mengenai pengaruh komunikasi terhadap perilaku organisasi. Simak dibawah ini yuk!

Baca Juga : Dimensi-dimensi Budaya Organisasi Menurut Para Ahli

Pengaruh Komunikasi terhadap Perilaku Organisasi

Sebagai komunikator, seorang pemimpin organisasi, manajer, atau administrator. Harus memilih salah satu berbagai metode dan teknik komunikasi yang disesuaikan dengan situasi pada waktu komunikasi dilancarkan. Selain itu, sebagai komunikator, seorang manajer harus menyesuaikan penyampaian pesannya kepada peranannya yang sedang dilakukannya. Dalam hubungan ini, Henry Mintzberg seorang profesor manajemen pada Mc Gill University di Montreal Kanada. Menyatakan wewenang formal seorang manajer menyebabkan timbulnya tiga peranan, yaitu sebagai berikut.

1. Peranan antarpersona seorang manajer meliputi tiga hal

  • Memiliki peranan tokoh

Kedudukan sebagai kepala suatu unit organisasi, membuat seorang manajer melakukan tugas yang bersifat keupacaraan. Karena ia merupakan seorang tokoh, maka selain memimpin berbagai upacara di kantornya. Ia juga diundang oleh pihak luar untuk menghadiri berbagai upacara. Dalam peranan ini seorang manajer berkesempatan untuk memberikan penerangan, penjelasan, imbauan, ajakan, dan lain-lain.

  • Berperan sebagai pimpinan

Sebagai pemimpin, seorang manajer bertanggung jawab atas lancar-tidaknya pekerjaan yang dilakukan bawahannya. Beberapa kegiatan bersangkutan langsung dengan kepemimpinannya pada semua tahap manajemen penentuan, kebijaksanaan perencanaan, dan pengorganisasian. Penggerak pengawasan, dan penilaian. Ada juga kegiatan-kegiatan yang tidak langsung berkaitan dengan kepemimpinannya. Antara lain memotivasi para karyawan agar giat bekerja. Untuk melaksanakan kepemimpinannya secara efektif. Maka ia harus mampu melaksanakan komunikasi secara efektif. Dalam konteks kepemimpinan. Seorang manajer berkomunikasi efektif.Bila ia mampu membuat para karyawan melakukan kegiatan tertentu dengan kesadaran, kegairahan, dan kegembiraan. Dengan suasana kerja seperti itu akan dapat diharapkan hasil yang memuaskan.

  • Penghubung

Dalam peranan sebagai penghubung. Seorang manajer melakukan komunikasi dengan orang-orang di luar jalur komando vertikal. Baik secara formal maupun secara tidak formal.

2. Peranan informasi

Di dalam organisasinya, seorang manajer berfungsi sebagai pusat informasi. Mengembangkan pusat informasi bagi kepentingan organisasinya. Peranan informasional meliputi peranan-peranan sebagai berikut.

  • Memonitor 

Dalam melakukan peranannya sebagai monitor, manajer memandang lingkungan sebagai sumber informasi. Manajer mengajukan berbagai pertanyaan kepada rekan-rekannya atau kepada bawahannya. Serta ia menerima informasi pula dari mereka tanpa diminta berkat kontrak pribadinya yang selalu dibinanya.

  • Penyebar

Jika dilihat peranannya sebagai penyebar, manajer menerima dan menghimpun informasi dari luar yang penting artinya dan bermanfaat bagi organisasi. Untuk kemudian disebarkan kepada bawahannya.

  • Juru bicara

Kalau kita lihat peranan ini memiliki kesamaan dengan peranan penghubung, yakni dalam hal mengkomunikasikan informasi kepada khalayak luar. Perbedaannya ialah dalam hal caranya. Jika dalam peranannya sebagai penghubung ia menyampaikan informasi secara antarpribadi dan tidak selalu resmi. Namun dalam perannya sebagai juru bicara tidak selamanya secara kontak pribadi, tetapi selalu resmi.

Selanjutnya, dalam peranannya sebagai juru bicara iu in juga harus mengkomunikasikan informasi kepada orang orang yang berpengaruh. Seperti melakukan pengawasan terhadap organisasinya kepada khalayak di luar organisasinya. Yakni, dengan meyakinkan khalayak bahwa organisasi yang dipimpinnya telah melakukan tanggung jawab sosial sebagaimana mestinya. Serta, ia meyakinkan pula para pejabat pemerintah bahwa organisasinya berjalan sesuai dengan peraturan sebagaimana mestinya.

3. Peranan memutuskan

Setiap manajer memegang peranan yang sangat penting dalam sistem pengambilan keputusan dalam organisasinya. Ada empat peranan yang dicakup pada peranan ini.

  • Wiraswasta

Yaitu, seorang manajer berusaha memajukan organisasinya dan mengadakan penyesuaian terhadap perubahan kondisi lingkungannya. Senantiasa memandang ke depan untuk mendapatkan gagasan baru. Apabila sebuah gagasan muncul, maka ia mengambil prakarsa. Untuk mengembangkan sebuah proyek yang diawasinya sendiri atau didelegasikannya kepada bawahannya

  • Pengendali gangguan

Seorang manajer berusaha sebaik mungkin menanggapi setiap tekanan yang menimpa organisasi. Misalnya buruh mogok, para pelanggan menghilang, dsb.

  • Penentu sumber

Yakni, seorang manajer bertanggung jawab untuk memutuskan pekerjaan apa yang harus dilakukan. Siapa yang akan melaksanakan, dan bagaimana pembagian pekerjan dilangsungkan. Kemudian, manajer juga mempunyai kewenangan mengenai pengambilan keputusan penting sebelum implementasi dijalankan. Dengan kewenangan itu, manajer dapat memastikan bahwa keputusan-keputusan yang berkaitan semuanya berjalan melalui pemikiran tunggal.

  • Perunding

Para manajer melakukan peranan perunding bukan saja mengenai hal-hal yang resmi dan langsung berhubungan dengan organisasi. Melainkan juga tentang hal-hal yang tidak resmi dan tidak langsung berkaitan dengan kekayaan. Bagi manajer, perundingan merupakan gaya hidup. Karena hanya ialah yang mempunyai kewenangan untuk menanggapi sumber-sumber organisasional pada waktu yang tepat. Tak hanya itu, manajer lah yang merupakan pusat jaringan informasi yang sangat diperlukan bagi perundingan yang penting.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai pengaruh komunikasi terhadap perilaku organisasi. Semoga artikel ini bermanfaat. Jangan lupa berikan saran ataupun tanggapanmu di kolom komentar, ya!

Baca Juga : Ciri-ciri Motif Individu dalam Menemukan Motivasi

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *