Tanggal:09 November 2024

Instrumen Penelitian Kualitatif: Pengertian, Kriteria dan Contohnya

Saat mengumpulkan data penelitian, sang peneliti perlu mengetahui alat apa saja yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian. Secara umum, alat penelitian itu disebut sebagai instrumen; alat yang digunakan dalam mengumpulkan data yang diperoleh baik dengan menggunakan cara observasi, wawancara, atau metode lainnya. Oleh sebab itu, Instrumen penelitian merupakan bagian terpenting penting dari proses penelitian; terutama dalam penelitian kualitatif. 

Kursus belajar TOEFL online Vocasia

Yuk, simak lengkapnya mengenai instrumen penelitian kualitatif dan apa saja yang digunakan pada penelitian kualitatif; mari kita bahas secara rinci pada artikel ini.

Pengertian Instrumen Penelitian Kualitatif

Sebelum masuk pada penjelasan mengenai instrumen penelitian kualitatif, maka kita lihat dan pahami dulu tentang definisi instrumen penelitian kualitatif  dari beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:

  1. Creswell (2014) menyatakan bahwa instrumen penelitian kualitatif adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif yang mencakup wawancara, observasi, dan studi kasus. 
  2. Miles, Huberman, dan Saldaña (2014) menjelaskan bahwa instrumen penelitian kualitatif adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif yang mencakup wawancara, observasi, dan dokumentasi. 
  3. Bogdan dan Biklen (2014) menyatakan bahwa instrumen penelitian kualitatif adalah alat atau teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, yang mencakup wawancara, observasi, studi kasus, focus group discussion (FGD), dan dokumentasi.

Dari definisi yang disampaikan oleh beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian kualitatif merupakan alat atau teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif yang mencakup berbagai jenis, seperti wawancara, observasi, studi kasus, FGD, dan dokumentasi kegiatan. Instrumen tersebut harus dipilih dan digunakan sesuai dengan tujuan penelitian dan karakteristik peserta penelitian. Hal ini akan membantu dalam memastikan bahwa data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif bersifat valid dan relevan. 

Jadi apa yang masuk ke dalam instrumen penelitian?

Tentunya instrumen ini sangat fleksibel karena dipengaruhi oleh jenis penelitiannya. Misalnya dalam melakukan riset penelitian tentang fenomena alam. Kegiatan riset lapangan akan memerlukan alat yang dapat mengukur fenomena alam sedangkan untuk penelitian sosial, instrumen yang dibutuhkan adalah alat yang dapat digunakan oleh responden, seperti angket atau kuesioner.

Namun, di bawah ini kami juga membahas tentang kriteria instrumen penelitian seperti apa yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif.

Kriteria Instrumen Penelitian

Kriteria dalam suatu penelitian terdapat pilihan dan kombinasi yang harus diambil sesuai dengan penelitiannya agar dapat memperoleh data yang nyata dan valid. Selanjutnya instrumen penelitian yang memenuhi beberapa kriteria sesuai berikut ini:

1. Kredibilitas

Kredibilitas merujuk pada tingkat kepercayaan dan keandalan seseorang peneliti dalam menghasilkan informasi atau tindakan yang benar, akurat, dan dapat diandalkan. Kredibilitas dapat dilihat dari berbagai aspek seperti latar belakang, reputasi, pengalaman, pendidikan, keahlian, sumber informasi, dan sebagainya.

2. Validitas

Kriteria ini merujuk pada kemampuan suatu konsep, pengetahuan, keterampilan, atau pengalaman untuk diterapkan atau digunakan di situasi yang berbeda dari konteks asalnya. Data yang diperoleh bisa diolah dan dikirimkan pada pihak lainnya dalam bentuk/wujud yang tersedia.

3. Dependabilitas

Berikutnya adalah dependabilitas, satu kriteria yang merujuk pada kemampuan suatu sistem atau proses untuk memberikan kinerja atau hasil yang konsisten, andal, dan dapat diandalkan dalam jangka waktu yang panjang. Dependabilitas terkait dengan keandalan sistem dalam menghasilkan hasil penelitian yang diharapkan tanpa adanya gangguan atau kegagalan.

4. Konfirmabilitas

Langkah terakhir yaitu konfirmabilitas, kriteria satu inimerujuk pada kemampuan dalam memverifikasi dan mengonfirmasi kebenaran atau keabsahan suatu penelitian atau temuan dengan mengungkapkan langkah-langkah atau metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data.

Dalam konteks penelitian kualitatif, konfirmabilitas terkait dengan kemampuan peneliti untuk memastikan bahwa temuan yang ditemukan benar-benar mewakili pengalaman atau pandangan partisipan yang diobservasi, dan bukan sekadar interpretasi atau asumsi peneliti. Oleh karena itu, konfirmabilitas menjadi bagian penting dalam menentukan keandalan dan kepercayaan dari penelitian atau temuan yang dilakukan.

Contoh Instrumen Penelitian Kualitatif

Sumber: Karyatulisku

1. Peneliti

Peneliti adalah instrumen utama dalam sebuah penelitian apapun, termasuk penelitian kualitatif. Lalu apa yang peneliti lakukan sebagai alat utama? Peneliti akan memberikan pandangan subjektifnya terhadap fokus penelitian. Dengan kata lain; dari seluruh data yang dikumpulkan peneliti, peneliti akan menarik kesimpulan berdasarkan sudut pandang pribadinya.

Oleh karena itu, ketika melakukan penelitian kualitatif, peneliti harus tervalidasi. Karena menurut Sugiyono, peran peneliti kualitatif sebagai human tools adalah mengidentifikasi prioritas penelitian, memilih informan sebagai sumber data, mengumpulkan data, menilai kualitas data, menganalisis data, menginterpretasikan data, dan menarik kesimpulan berdasarkan temuannya. Oleh sebab itu, kepakaran sang peneliti harus divalidasi yang dinilai dari kemampuan peneliti dalam memahami metodologi penelitian.

2. Panduan Wawancara 

Panduan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dari peneliti melalui wawancara. Panduan wawancara dapat berisi pertanyaan-pertanyaan yang memungkinkan informan untuk menjelaskan secara detail tentang topik yang diteliti. Pada panduan ini acuan metode pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara yang digunakan untuk memperlancar proses penelitian kualitatif ini. Namun, pada panduan ini tidak menggunakan responden dalam penelitiannya karena responden atas pihak yang diwawancarai akan menjawab sesuai dengan pertanyaan yang ditanyakan peneliti.

Mengapa panduan ini digunakan oleh peneliti itu sendiri?

Supaya isi penelitiannya tetap sesuai dengan pernyataan saat wawancara. Isi dari panduan ini mencakup apa saja kalimat pembuka untuk tahap awal wawancara dan pertanyaan pembuka atas arahan dari wawancara. Meski ada dari sebagian peneliti yang tidak menggunakan panduan ini, peneliti sudah melakukan penelitian itu secara berulang kali sehingga peneliti sudah berpengalaman atas itu.

3. Daftar Periksa Observasi 

Daftar periksa observasi digunakan untuk mengumpulkan data melalui observasi langsung dari kegiatan atau perilaku yang terjadi. Daftar periksa observasi dapat berisi daftar periksa tindakan atau kegiatan yang diamati, serta catatan, dan pengamatan tentang konteks dan interaksi yang terjadi. 

4. Pedoman Analisis Dokumen 

Pedoman analisis dokumen digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari dokumen seperti jurnal, laporan, dan dokumen lainnya. Pedoman ini dapat berisi panduan tentang cara membaca dan menganalisis dokumen, serta kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas dokumen tersebut. 

5. Angket/Kuisioner

Angket atau kuesioner adalah alat pengumpulan data dalam penelitian berupa daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden untuk diisi. Penggunaan angket atau kuesioner dapat digunakan dalam penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Namun pada penelitian yang membahas tentang penelitian kualitatif; angket atau kuesioner dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan terperinci tentang pengalaman, persepsi, atau pandangan responden terhadap topik yang diteliti. Pertanyaan dalam angket atau kuesioner kualitatif biasanya terbuka dan memberikan ruang bagi responden untuk menjelaskan secara lebih rinci.

Pemilihan jenis angket atau kuesioner yang tepat, pengaturan dan penyebaran angket, serta analisis data yang akurat dan komprehensif bersifat sangat penting dalam proses penelitian yang menggunakan alat pengumpulan data metode ini.

6. Catatan/Alat untuk Menulis 

Kegunaan buku catatan adalah membantu peneliti untuk menulis hal-hal penting pada saat melakukan obsrvasi. Dengan demikian, seorang peneliti harus sedia membawa buku catatan maupun kertas lembar dan alat tulis seperti pulpen untuk melakukan riset langsung pada saat observasi.

7. Alat Rekam dan Dokumentasi

Sumber: Muttaqin.id

Alat rekam berfungsi untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung pada saat penelitian, seperti melakukan eksperimen atau wawancara. Selanjutnya bisa didokumentasikan dalam bentuk pengambilan gambar bersama pihak yang diwawancarai.

8. Dokumen

Tahapan ini penting karena dokumen biasanya dikenal dengan istilah ‘literatur’. Dalam penelitian kualitatif, ada proses yang disebut proses pengumpulan data dengan studi literatur. Artinya pihak peneliti harus membaca untuk membandingkan data di lapangan dan membandingkan kedua dokumen agar isi penelitian sudah sesuai dengan yang ada di dalam literatur terkait.

Sekian di atas artikel mengenai ‘instrumen penelitian’. Semoga bisa bermanfaat bagi calon peneliti dalam membuat laporan.

Baca juga: Strategi Sukses Penulisan Skripsi Secara Tepat, Cepat, dan Cermat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *