Tanggal:22 November 2024

Conflict Of Interest: Penyebab, Contoh dan Cara Mengatasinya Di Tempat Kerja

Conflict of Interest atau konflik kepentingan adalah istilah yang sering terjadi di duna kerja. Terutama di perusahaan yang memiliki struktur organisasi yang rumit. Di dunia kerja, konflik ini sangat umum terjadi karena adanya perbedaan sifat dan sikap yang dimiliki oleh masing-masing individu. Jika hal ini terus terjadi akan berdampak buruk bagi perusahaan karena menurunnya semangat karyawan dalam bekerja.

Oleh karena itu, perusahaan harus meminimalisir terjadinya konflik. Salah satu yang berkaitan dengan conflict of interest berkaitan dengan kualitas karyawan yang dinilai belum cukup baik.untuk mengatasi hal ini perusahaan perlu meningkatkan kualitas karyawan, salah satunya dengan pelatihan karyawan di Vocasia.

Pengertian Conflict of Interest

Conflict of Interest adalah situasi di mana seseorang dalam perusahaan mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan perusahaan tanpa mempertimbangkan nilai kejujuran dan keadilan. Konflik kepentingan bukan hanya tentang masalah keuangan. Ini juga berkaitan dengan hubungan pribadi, seperti persahabatan atau keluarga yang dapat mempengaruhi keputusan bisnis. Hal ini mengakibatkan adanya keputusan yang tidak objektif, ketidakadilan, bahkan merusak reputasi perusahaan. Dalam banyak kasus konflik kepentingan seringkali muncul ketika ada individu yang memiliki akses terhadap informasi, sumber daya, atau kekuasaan yang disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.

Baca Juga: 10 Cara Menjawab “Kontribusi Apa Yang Bisa Anda Berikan Untuk Perusahaan?”

Faktor Penyebab Conflict of Interest

Conflict of interest di tempat kerja dapat muncul karena berbagai faktor yang beragam. Memahami faktor-faktor ini adalah langkah yang sangat penting dalam mengidentifikasi dan mencegah konflik kepentingan. Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Pasal 43 Ayat 1 faktor-faktor penyebab conflict of interest, yaitu:

  • Kepentingan pribadi dan/atau bisnis;
  • Hubungan dengan kerabat atau keluarga;
  • Hubungan dengan wakil pihak yang terlibat;
  • Hubungan dengan pihak yang bekerja dan mendapat gaji dari pihak yang terlibat;
  • Hubungan dengan pihak yang memberikan rekomendasi terhadap pihak yang terlibat;
  • Hubungan dengan pihak-pihak lain yang dilarang oleh ketentuan peraturan perundang-undangan.

Jenis Conflict of Interest

Terdapat beberapa jenis konflik kepentingan yang terdapat di dunia kerja. Sobat mungkin pernah menemukan salah satu dari jenis konflik ini.

1. Kepentingan Asmara

Konflik ini terjadi pada saat seseorang menyalahgunakan wewenangnya untuk membuat perlakuan khusus terhadap individu lain yang di sukanya. Hal ini dapat menyebabkan citra perusahaan menjadi buruk.

2. Kepentingan Keluarga

Konflik ini muncul apabila anggota keluarga menerima perlakuan khusus yang didasarkan pada hubungan keluarga dengan seseorang dalam bisnis. Konflik ini umumnya disebut Nepotisme.

Baca Juga: 7 Contoh SOP Perusahaan Dan Panduan Lengkapnya

3. Konflik Kepentingan Keuangan

Ini terjadi pada saat karyawan yang mempunyai akses terhadap keuangan perusahaan melakukan kecurangan dengan mengambil keuntungan demi kepentingan pribadi. Konflik ini umumnya disebut dengan korupsi.

Contoh Conflict of Interest

Untuk memahami lebih dalam tentang conflict of interest, mari lihat beberapa contoh berikut ini.

1. Hubungan Pribadi dan Proyek Penugasan

Disebuah firma konsultasi , seorang senior bernama Johan mendapat tugas untuk mengevaluasi kinerja beberapa konsultan junior. Salah satu konsultan junior yang bernama Paul adalah sahabat dekatnya diluar pekerjaan. Walaupun si Johan tahu sahabatnya Paul memiliki kinerja yang buruk, dia tetap memberikan penilaian bagus untuk mempertahankan hubungan pribadi mereka. Karena hal ini firma akhirnya kehilangan kepercayaan klien dan kredibiitasnya.

Baca Juga: Tips Mencapai Target Perusahaan

2. Akses Terhadap Informasi Rahasia

Seorang manajer disebuah perusahaan farmasi memiliki akses ke rencana pengembangan produk yang belum di umumkan. Manajer tersebut mengungkapkan informasi ini kepada teman-temannya yang memiliki saham di perusahaan farmasi tersebut. Pada akhirnya teman-temannya memanfaatkan informasi tersebut dengan membeli saham perusahaan farmasi tersebut sebelum pengumuman resmi. Akibatnya saham perusahaan farmasi mengalami lonjakan harga. Tindakan ini merugikan investor lain dan merusak reputasi perusahaan.

Cara Mengatasi Conflict of Interest

Mengatasi konflik perusahaan memanglah sebuah keharusan untuk menjaga etika dan integritas dan keberlanjutan bisnis. Berikut beberapa cara mengatasi conflict of interest:

1. Kebijakan dan Prosedur yang Jelas

Perusahaan harus memiliki kebijakan yang jelas terkait dengan konflik kepentingan. Kebijakan ini harus bisa menjelaskan apa saja yang bisa dianggap sebagai konflik kepentingan, bagaimana perusahaan mengungkapkannya, dan apa perusahaan lakukan dalam menyelesaikan konflik kepentingan tersebut. Semua ini harus diterapkan secara konsisten untuk semua karyawan.

2. Pelatihan dan Kesadaran

Perusahaan memberikan pelatihan terkait conflict of interest kepada karyawannya. Dalam pelatihan tersebut diutamakan terkait dengan mengidentifikasi potensi terjadi konflik kepentingan dan bagaimana melaporkannya. Ini dapat menjadi langkah awal dalam mengatasi konflik kepentingan.

Baca Juga: Manfaat Workshop Bagi Perusahaan

3. Pengambilan Keputusan yang Terbuka

Keputusan yang dapat mempengaruhi perusahaan atau karyawan lain harus dilakukan secara terbuka dan didokumentasikan agar dapat mencegah penyalahgunaan wewenang.

4. Pelaporan dan Penegakkan

Perusahaan harus memiliki sistem pelaporan konflik kepentingan yang aman dan mudah diakses untuk karyawan yang ingin melaporkannya. Selain itu, perusahaan harus memiliki sistem penegakan yang efektif untuk menangani pelanggaran kebijakan konflik kepentingan.

Itulah penjelasan terkait denga Conflict of Interest, faktor penyebabnya hingga cara mengatasinya. Dapat disimpulkan conflict of interest adalah situasi dimana karyawan mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan perusahaan.

Dengan demikian, hal ini berdampak pada rusaknya citra perusahaan dan menurunnya semangat karyawan dalam bekerja.

Jika sobat ingin mengetahui informasi seputar dunia kerja, Yuk kunjungi laman Vocasia!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *