Site icon Vocasia

Etika Bisnis: Pengertian, Teori, Prinsip, dan Contohnya yang Perlu Pebisnis Tahu!

etika bisnis

Etika bisnis menjadi komponen penting dalam dunia komersial. Tak hanya berhubungan dengan perusahaan, etika bisnis juga menjadi bagian yang perlu diketahui sebagai individu bahkan di lingkungan masyarakat. Meski menjadi aturan tidak tertulis, etika bisnis menjadi aturan penting yang perlu diterapkan dalam menjalankan sebuah perusahaan. Oleh karena itu, mari sama-sama kita pahami mengenai etika bisnis berikut ini! 

Baca juga: Ingin Bisnismu Meningkat? Pelajari Consumer Behavior!

Arti Etika Bisnis 

ilustrasi etika bisnis (sumber: pexels)

Dalam menjalin relasi yang baik antar berbagai pihak dalam perusahaan diperlukan penerapan prinsip etika bisnis. Sebenarnya, apa itu etika bisnis? 

Baca juga:

Secara umum, etika bisnis adalah aturan atau norma yang diberlakukan oleh perusahaan untuk mengambil keputusan. Aturan ini juga digunakan untuk mengelola bisnis dan moralitas dalam menjalankan perusahaan yang sesuai dengan norma-norma universal, ekonomi, maupun sosial. 

Baca juga:

Aturan ini perlu dimiliki oleh setiap elemen perusahaan untuk menjaga hubungan yang baik dalam mengimplementasi prinsip etika bisnis dan mengembangkan potensi perusahaan. Tak luput, aturan ini juga dapat membentuk perilaku seluruh elemen perusahaan sehingga terjalin hubungan yang sehat, baik dari pihak internal maupun eksternal. 

Baca juga: Konsep Bisnis: Pengertian, Fungsi, Dan Cara Membuatnya

Baca juga: Studi Kelayakan Bisnis: Pengertian, Tujuan, Dan Aspek

Teori Etika Bisnis 

Dalam perkembangannya, etika bisnis terbagi menjadi empat teori besar yang menaunginya. Selengkapnya, simak paparan berikut ini! 

1. Teori Keutamaan 

Teori ini membahas keutamaan dari etika bisnis. Keutamaan yang dimaksud dalam teori ini mengacu pada sikap yang ditampilkan seseorang. Sikap tersebut akan menciptakan watak dan karakter yang baik dalam sudut pandang moralitas. 

2. Teori Hak 

Teori hak membicarakan tentang hal yang layak dan perlu diperoleh oleh seseorang. Apabila ditinjau dari segi bisnis, keputusan yang diambil perusahaan tidak dapat melanggar hak seorang individu manapun. 

Baca juga: Manajemen Bisnis

3. Teori Deontologi 

Teori ini mengulas mengenai kewajiban seorang individu dalam berperilaku sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Ditinjau dari segi bisnis, seluruh elemen perusahaan perlu menjalankan tugas yang diberikan sesuai dengan bidang yang perusahaan geluti. 

4. Teori Teleologi 

Sesuai dengan arti harfiahnya, “telos” yang berarti tujuan atau akhir, teori ini dipahami sebagai penciptaan keselarasan sampai tujuan akhir dari perusahaan. Teori ini juga mendasari konsepnya dengan kebaikan. 

Prinsip Etika Bisnis 

Dalam menjalankan bisnis yang beretika perlu diketahui mengenai prinsip-prinsipnya, diantaranya: 

1. Prinsip Otonomi 

Kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan perusahaan menjadi wewenang perusahaan sepenuhnya. Meskipun begitu, kebijakan tersebut tidak boleh bertentangan dengan moral. Prinsip ini membuat visi dan misi yang dimiliki oleh perusahaan perlu berdampak baik bagi kesejahteraan karyawan dan stakeholder perusahaan

2. Keseimbangan 

Selain diperlukannya otonomi oleh pelaku bisnis, keseimbangan juga diperlukan. Setiap keputusan yang diambil perlu berdasarkan asas keseimbangan, sehingga tidak adanya timbangan berat sebelah atau ketidakadilan dalam menjalankan perusahaan. Prinsip ini akan membangun moralitas untuk setiap elemen perusahaan. 

3. Keadilan 

Setiap kesempatan yang diberikan oleh perusahaan perlu dipukul rata bagi seluruh elemen perusahaan. Porsi pengembangan potensi dan kesempatan bagi seluruh elemen perlu dibagi rata tanpa adanya pembatasan bagi satu kelompok saja. 

4. Responsibility 

ilustrasi responsibility (sumber: pexels)

Sebagaimana teori deontologi yang membahas mengenai tanggung jawab yang perlu dipegang oleh perusahaan, prinsip responsibility juga memiliki konsep yang sama. Baik kehendak atau tindakan yang diambil oleh perusahaan perlu dipertanggungjawabkan hasil dan pelaksanaannya. Hal tersebut juga berlaku bagi bidang yang digeluti perusahaan, sehingga perlu adanya tanggung jawab dalam bidang tersebut. 

5. Kejujuran 

Transparansi dan kejujuran yang diterapkan dalam berperilaku selama menjalankan perusahaan perlu dipertahankan. Regulasi yang ditetapkan dalam setiap proses bisnis juga perlu didasarkan pada asas kejujuran. Apalagi, urusan finansial yang perlu transparansi dalam setiap unsurnya. Oleh karena itu, prinsip ini perlu diterapkan bagi setiap elemen perusahaan dan pelaksanaan bisnis. 

Baca selengkapnya: Prinsip Etika Bisnis Untuk Usahamu!

Tujuan Etika Bisnis 

Tujuan pelaksanaan beretika dalam bisnis dapat diuraikan menjadi beberapa bagian, diantaranya:

1. Meningkatkan Kesadaran Moral 

Dalam menjalankan bisnis, pelaku bisnis perlu memperhatikan nilai dan sikapnya. Keuntungan yang diperoleh juga perlu diselaraskan dengan asas moralitas agar pertentangan dapat dihindari. 

2. Membangun Batasan Bagi Pelaku Bisnis 

Batasan ini menjadi rambu-rambu bagi pelaku bisnis untuk tidak melakukan kecurangan atau hal-hal di luar batas moralitas dalam menjalankan bisnis. Etika satu ini dapat dipahami juga sebagai prinsip yang perlu dipegang bagi setiap pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis tanpa adanya unsur negatif yang mengiringinya. 

3. Menjalin Relasi Baik antar Stakeholder 

ilustrasi menjalin relasi (sumber: pexels)

Dengan menjaga setiap prinsip beretika dalam bisnis, relasi antar stakeholder dapat terbangun dengan baik. Hal ini karena tidak adanya unsur yang bertentangan dengan moral selama pelaksanaan bisnis.

4. Memberikan Motivasi pada Pelaku Bisnis

Karena adanya standar dan aturan yang perlu dipatuhi dalam menjalankan bisnis, para pelakunya menjadi termotivasi untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan yang dimiliki. Mereka juga cenderung akan memperluas potensi yang dimiliki untuk menjalankan bisnis sesuai dengan etika-etika yang telah digariskan. 

Manfaat Etika Bisnis 

Menjalankan bisnis dengan menerapkan etika bisnis dapat bermanfaat bagi perusahaan, diantaranya 

1. Memiliki Reputasi yang Baik 

Dalam menerapkan etika dalam berbisnis akan timbul reputasi dan citra baik yang dapat membangun kepercayaan bagi pelanggan. Apabila hal ini terjadi, target dan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat tercapai. 

2. Menaruh Kepercayaan 

Perusahaan yang menjalankan bisnis dengan asas etika dalam berbisnis akan timbul kepercayaan pada pelanggan. Selain produk yang berkualitas, pelanggan juga akan menaruh kepercayaannya pada keloyalan perusahaan. 

3. Mendatangkan Keuntungan 

Sejalan dengan kepercayaan yang ditaruh pada perusahaan oleh pelanggan, maka akan berdampak juga pada keuntungan yang akan diperoleh. Untuk itu, bisnis yang berlandaskan etika perlu diterapkan dalam menjalankan perusahaan. 

4. Menjunjung Nilai Moral 

Perusahaan yang menjunjung etika dalam menjalankan bisnis akan berdampak pada peningkatan moral dan sikap seluruh elemen perusahaan. Nilai yang dijunjung tersebut akan membuat perusahaan berkembang menjadi lebih unggul. 

Contoh Beretika dalam Bisnis 

Melaksanakan etika dalam berbisnis dapat terlihat pada contoh-contoh berikut, yaitu: 

1. Mengingat Nama 

Mengingat nama menjadi bentuk menghargai dalam bekerja. Selain itu, mengingat nama juga akan memberikan kenyamanan dan keakraban antar individu, terutama saat pertama kali menjalin relasi. 

Kegiatan mengingat nama juga akan memberikan kesan diakui dan dihargai yang mana hal tersebut menjadi sesuatu yang penting. Adanya identitas dan keintiman yang terkandung dalam nama seseorang akan menjadikan sebuah interaksi terasa lebih pokok dan nyata. 

2. Membuat Body Language yang Baik 

ilustrasi membangun body language (sumber: pexels)

Tidak hanya secara lisan, bahasa juga dapat disampaikan melalui anggota tubuh dan gerak-gerik seseorang. Hal ini dapat membangun kesan yang baik dan positif terhadap orang lain. Mereka juga akan merasa diperlakukan dengan baik apabila gesture yang ditampilkan baik. 

Baca juga: Pentingnya Engagement Rate Untuk Bisnis Online

Beberapa etika bersikap yang dapat diperhatikan dalam perbincangan atau pertemuan, seperti tidak melipat tangan di depan dada, bertolak pinggang, atau memasukkan tangan ke dalam saku celana. Tidak semua orang dapat mengartikan gerak-gerik tersebut sebagai kebiasaan, bisa saja hal tersebut menunjukkan sifat arogan, tidak peduli, atau sombong pada benak lawan bicara. 

3. Mengucapkan Terima Kasih 

Meski terkesan sederhana, mengucapkan terima kasih akan berdampak besar bagi sebagian orang. Mengucapkan terima kasih dapat menjadi sebuah bentuk penghargaan dan apresiasi yang telah dilakukan terhadap seseorang. 

Lebih dari itu, terima kasih yang diucapkan secara tulus akan menghadirkan kebahagiaan pada seseorang. Hal ini akan membantu dalam menjalin hubungan yang baik dan cara menghadirkan kesan pertama yang baik. 

Baca juga: Mitra Usaha Tepat, Bisnis Berkembang Pesat!

Baca juga: Mengenal Komunikasi Bisnis

Contoh Pelanggaran dalam Etika Bisnis 

Dalam praktiknya di lapangan, tak jarang terjadi pelanggaran etika dalam menjalankan bisnis. Hal tersebut tentu akan menghambat keberlangsungan perusahaan dan tidak berjalannya relasi secara baik. Berikut beberapa contoh pelanggaran etika bisnis yang sebaiknya para pebisnis hindari!

Baca juga:

1. Pelanggaran Hukum

Pelanggaran hukum dapat terjadi pula di dunia bisnis. Violation yang dilakukan biasanya berkaitan dengan Pemutusan Hak Kerja (PHK) tanpa adanya pesangon yang diberikan pada pegawai. Hal ini jelas melanggar hak sekaligus etika dalam berbisnis. 

2. Pelanggaran Etika Bisnis Lembaga Pers 

Pelanggaran ini biasanya menyangkut kasus suap dan korupsi yang dilakukan oleh jurnalis dengan pihak tertentu. Pihak tersebut akan menggunakan hak prerogatif yang dimiliki jurnalis dalam menyebarkan media ke masyarakat untuk kepentingan pribadinya.

Adapun aturan dalam Pasal 6 Kode Etik Jurnalistik telah mengatur mengenai jurnalis tidak diperbolehkan untuk menyalahgunakan profesi dan menerima suap dalam bentuk apapun. Selain itu, pelanggaran ini juga telah melanggar prinsip-prinsip etika dalam berbisnis. Maka, jelas apabila pelanggaran ini akan merugikan dalam pelaksanaan bisnis. 

3. Pelanggaran Etika Bisnis Perusahaan Barang 

Perusahaan barang pun tidak luput dari pelanggaran. Contoh kasus pelanggaran ini ialah penimbunan masker yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab pada keadaan awal pandemi Covid-19. Hal tersebut tentu merugikan berbagai pihak. 

Dalam pelaksanaannya pun, terjadi pelanggaran prinsip-prinsip etika bisnis yang seharusnya adil dan seimbang bagi seluruh pihak yang terlibat dalam bisnis. Maka dari itu, pelanggaran ini perlu dihindari karena tidak adanya asas keadilan dan kejujuran dalam pelaksanaan bisnisnya. 

Demikian paparan mengenai etika bisnis. Dalam menjalankan bisnis, tidak ada salahnya untuk mengimplementasikan etika bisnis agar pelaksanaan bisnis dapat memiliki value dan keuntungan secara nyata tanpa adanya unsur kecurangan atau pelanggaran moral lainnya.

Baca juga: 6 Cara Memimpin Bisnis Yang Baik Di Mata Karyawan

Baca juga: 7 Etika Bekerja Di Perusahaan Asing Yang Wajib Kamu Patuhi!

Apabila kamu tertarik menjadi pebisnis yang andal dan ingin menjalankan etika bisnis secara nyata, ikuti kelas Belajar Jadi Pebisnis dan Sales Profesional tanpa Gelar Sarjana bersama Vocasia. Ayo, segera daftarkan dirimu! 

Exit mobile version