Apa itu flexing? Ketika kamu membuka media sosial, pernahkah kamu melihat seseorang memamerkan harta atau kekayaannya? Tidak hanya digunakan sebagai tempat membagikan foto dan video kenangan, saat ini bagi sebagian orang, media sosial juga dijadikan sebagai tempat pamer harta dan achievement.
Fenomena pamer harta di media sosial sering kita sebut dengan istilah flexing. Iya, istilah ini pernah viral beberapa waktu lalu. Hal itu juga yang menjadi penyebab istilah flexing semakin banyak digunakan saat ini.
Tetapi, beberapa di antara kamu mungkin masih ada yang belum tahu apa itu flexing. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan kita bahas secara lengkap tentang flexing. Selamat membaca hingga akhir!
Pengertian Flexing
Flexing berasal dari kata flex yang bermakna pamer. Secara umum, flexing adalah suatu istilah yang ditujukan pada perilaku seseorang yang pamer harta atau kekayaan.
Merriam Webster mengatakan bahwa kata flex memiliki arti menunjukkan, memperlihatkan, atau mendemonstrasikan. Sedangkan menurut Cambridge Dictionary, flexing adalah perilaku seseorang yang menunjukkan kepemilikan maupun pencapaian yang ia miliki dengan cara yang kurang menyenangkan bagi sebagian orang.
Istilah flexing kembali menjadi perbincangan netizen di media sosial lantaran sering dilakukan oleh beberapa public figure ataupun mereka yang bergelar sebagai influencer.
Baca juga : Yuk, Intip Jenis dan Manfaat Seorang Influencer
Asal Mula Istilah Flexing
Asal mula dari istilah flexing adalah bahasa gaul dari masyarakat berkulit hitam di Amerika Serikat. Tetapi, istilah tersebut bukan bermakna sebagai pamer kekayaan atau harta.
Pada tahun 1990-an, istilah flexing memiliki makna menunjukkan keberanian. Hal tersebut tergambar dalam lagu seorang rapper Ice Cube yang berjudul It Was a Good Day. Lagu tersebut rilis di tahun 1992.
Pengertian lainnya dari kata flexing adalah melenturkan otot untuk memperlihatkan seberapa kekuatan seseorang dan seberapa siap untuk bertarung. Kata tersebut kemudian bermetafora maknanya menjadi seseorang yang merasa lebih baik dan unggul daripada yang lainnya.
Faktor Penyebab Flexing
Tentunya terdapat penyebab seseorang melakukan flexing. Beberapa faktor penyebabnya adalah sebagai berikut:
1. Tekanan sosial
Seseorang dapat melakukan flexing karena dilatarbelakangi oleh tekanan sosial. Tekanan sosial tersebut dapat berupa tuntutan gaya hidup ataupun pengaruh dalam pergaulan lingkungan. Tak bisa kita pungkiri, bahwa lingkungan di mana kita berada, baik secara langsung ataupun tidak langsung, dapat memengaruhi cara kita dalam berperilaku.
2. Masalah kepribadian
Faktor penyebab flexing selanjutnya adalah masalah kepribadian. Seseorang yang suka mencari perhatian atau histrionik cenderung lebih mudah terjerumus dalam perilaku flexing. Selain itu, seseorang yang suka merasa bahwa dirinya hebat atau narsistik juga berpotensi melakukan flexing.
Tujuan Flexing
Adapun beberapa tujuan dari flexing, di antaranya sebagai berikut:
- Menumbuhkan rasa percaya diri
- Menunjukkan posisi dan status sosial
- Mendapatkan validasi dari orang lain
- Membuat orang lain terkesan
- Menunjukkan kemampuan
- Strategi marketing
Cara Menyikapi Flexing
Sebenarnya, flexing sering terjadi di sekitar lingkungan tempat tinggal kita dan tidak melulu terjadi di media sosial saja. Contohnya seperti tetangga yang pamer anaknya menjadi PNS dan berujung dengan membanding-bandingkan satu sama lain. Atau teman yang memamerkan mobil mewah baru miliknya dan masih banyak contoh yang lain.
Tentunya kita tidak bisa mengontrol satu per satu tindakan atau perilaku tersebut. Namun, ada satu cara sederhana yang bisa kita lakukan dalam menyikapi flexing, yakni mengabaikannya. Kamu tidak perlu terlalu memikirkan dan mengambil pusing tentang hal tersebut.
Baca juga : Filosofi Stoicism: Kunci Hidup Bahagia
Itu dia penjelasan lengkap mengenai flexing. Semoga setelah membacanya, kamu jadi tahu lebih banyak tentang apa itu flexing. Sebenarnya, sah-sah saja bila dilakukan. Tetapi, jangan sampai perbuatanmu itu mengganggu orang lain, ya!