Git adalah salah satu sistem pengontrol versi(Version Control System) pada proyek perangkat lunak yang diciptakan oleh Linus Torvalds. Version control system ini merupakan istilah yang menunjukan bahwa database Git tidak hanya berada di satu pusat saja. Jadi, setiap developer yang sedang mengerjakan proyek yang sama menggunakan Git, memiliki penyimpanan kode di masing-masing komputernya.
Melalui penggunaan tool ini programmer tidak hanya dapat mengontrol versi tetapi juga dapat memudahkan para programmer untuk berkolaborasi. Tool ini telah digunakan oleh perusahaan besar seperti Google, Microsoft, Facebook dan masih banyak lagi lainnya.
Manfaat Git
Git merupakan sebuah komponen yang penting untuk sebuah website. Berikut beberapa manfaat Git yang perlu kamu ketahui.
- Memudahkan para developer untuk dapat berpartisipasi dalam sebuah pengembangan project yang sedang dilakukan oleh orang-orang.
- Dapat berkontribusi di dalam berbagai proyek yang sifatnya open source.
- Repositasi dapat disimpan dengan offline ataupun online.
- Mudah dalam melakukan sebuah dokumentasi project, baik dari sisi source code nya ataupun perubahan fungsi.
- Memiliki checkpoint sendiri ketika ada perubahan pada sebuah kode.
- Menyimpan seluruh versi source code.
Fitur-Fitur Git
Setelah mengetahui manfaatnya, agar kamu semakin yakin untuk memperdalam tool Git, berikut empat fitur unggulan yang ada di dalamnya:
1. Media Penyimpanan Git Terdapat di Folder .git
Berbeda dari VCS lain seperti CVS dan atau SVN yang umumnya metadata file disimpan dalam folder yang tersembunyi seperti .svn, .cvs, dan juga .etc.
2. Terdapat Staging Area atau Index
Dengan adanya fitur ini, developer atau programmer dapat memformat commit serta dapat membuatnya dapat di review sebelum benar diterapkan.
3. Version Control System atau VCS yang Terdistribusi
Berbeda dari SVN yang menggunakan model client server, tool Git menggunakan pendekatan peer to peer.
4. Developer Mampu Memiliki Branch Kode
Git memungkinkan para developer memiliki branch kode yang independent dan juga massive. Membuat, menghapus dan juga menggabungkan branch menjadi lebih cepat, lancar serta tidak membutuhkan waktu lama.
Perbedaan Git dan GitHub
Ketika mendengar kata Git dan GitHub kamu pasti bertanya-tanya apa yang membedakan antar keduanya. Nyatanya meskipun dua platform ini didirikan oleh satu perusahaan yang sama dan memiliki tujuan yang sama, Git dan GitHub memiliki fitur yang berbeda, lho!
Konsep kerja GitHub pada dasarnya sama dengan Git yaitu dapat menulis source code secara individu atau tim. Namun user interface yang tersedia pada GitHub dapat dikatakan jauh lebih menarik dan mudah dipahami oleh pengguna awal. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa perbedaan mendasar antar keduanya.
- Saat ini Git dikelola oleh The Linux Foundation, sedangkan GitHub telah diakuisisi oleh Microsoft sejak 2018.
- Di dalam Git tidak ada fitur user management, sementara GitHub menggunakan u<span;>ser management.
- Git menyediakan desktop interface bernama “Git GUI” dan GitHub menggunakan nama desktop interface yaitu “GitHub Desktop”.
- Git lebih berfokus pada version control dan code sharing, GitHub berfokus pada source code hosting terpusat.
- Dengan Git kamu perlu meng-install software di penyimpanan lokal sedangkan GitHub host hanya perlu melalui layanan cloud.
Kesimpulan
Kamu dapat memanfaatkan Git serta GitHub sebagai alat perencanaan, baik untuk merencanakan suatu kegiatan ataupun menetapkan pekerjaan kepada anggota tim. Jadwal dapat diatur sendiri dan ini semua diperoleh dari Git dan/atau GitHub. Apabila kamu berencana untuk menjadi programmer, kamu perlu mengenal dan membiasakan diri menggunakan Git dan GitHub, karena hampir semua perusahaan berbasis teknologi telah menggunakan kedua platform ini untuk pekerjaan karyawannya.