Site icon Vocasia

IP Address: Definisi, Fungsi, dan Jenisnya

Ip address

Source: unsplash

Zaman sekarang kamu tak perlu kemana-mana untuk mencari berbagai informasi yang diinginkan. Semuanya bisa diakses dalam hitungan detik melalui perangkat elektronik yang tersambung koneksi internet. Di balik kemudahan akses internet ini, ada salah satu komponen penting yang menunjangnya, lho. Ya, ia adalah IP address. Jika kamu ingin tahu definisi, fungsi, dan jenis dari IP address, simak terus artikel ini sampai selesai, ya!

Apa itu IP Address?

Sederhananya, IP address (Internet Protocol Address) merupakan deretan numerik yang dimiliki oleh setiap perangkat elektronik yang terhubung internet. Maksudnya apa? Kita analogikan IP address sebagai nomor telepon. Setiap nomor telepon mewakili user untuk menghubungi sesamanya. Hal ini berlaku juga dengan alamat IP yang mewakili setiap perangkat elektronik untuk berkomunikasi dengan perangkat lainnya di jaringan internet di seluruh dunia.

Baca juga: Cara Membuat Blog di HP dengan Mudah

Fungsi IP Address

Seperti yang sudah disinggung di atas, fungsi utama dari IP address adalah sebagai identitas perangkat di ranah internet serta berperan membantu proses penghubungan perangkat untuk dapat berkomunikasi dengan perangkat lain di jaringan internet seluruh dunia.

Pernahkah kamu menulis alamat di e-commerce agar barang yang kamu pesan dapat sampai ke alamat rumahmu? Nah, seperti itulah kira-kira fungsi alamat IP ini.

Coba ibaratkan alamat rumah adalah alamat IP. Alamat IP berfungsi untuk memastikan bahwa paket (data) dikirim ke rumah (perangkat) yang benar. Sekarang apakah penjelasan dan analogi mengenai IP address sudah cukup jelas? Jika sudah, mari kita move ke jenis-jenis IP address. Simak terus sampai akhir, ya!

Jenis-jenis IP Address

Terdapat 8 jenis IP address yang dikelompokkan berdasarkan versi, tipe konsumen, dan penyedianya.

Berdasarkan versi, alamat IP terbagi menjadi dua, yaitu: IPv4 dan IPv6.

1. IPv4

IPv4 adalah alamat IP yang paling umum digunakan pada saat ini dan terdiri dari 4 oktet, di mana masing-masing oktet menampung 255 perangkat. Sehingga memiliki rentang angka biner maksimal 255.255.255.255 atau bisa disimpulkan terdapat 4,3 miliar IPv4  yang berbeda di seluruh dunia. Kepanjangan IPv4 yaitu Internet Protocol version 4.

2. IPv6

IPv6 atau Internet Protocol Version 6 adalah versi yang lebih baru dari IPv4, dimaksudkan untuk  untuk menangani masalah keterbatasan daya tampung dari versi IPv4. Alamat IP jenis ini memiliki 16 oktet, dimana masing-masing oktetnya dapat menampung 255 perangkat. Jika dikalkulasikan secara keseluruhan, IPv6 dapat menampung sekitar 3,4 triliun perangkat atau host.

Kategori jenis IP selanjutnya adalah berdasarkan tipe konsumen, yang terbagi menjadi 4 jenis, yaitu privat, publik, dinamis, dan statis. Berikut ulasannya!

3. Private IP

IP private adalah IP yang hanya bisa digunakan untuk berkomunikasi di jaringan lokal atau luar jaringan internet, misalnya LAN atau Bluetooth. So, IP yang satu ini tidak bisa digunakan melalui jaringan internet, ya. 

Baca Juga: Apa Itu ORG?

4. Public IP

Berkebalikan dengan IP privat, IP publik digunakan untuk berkomunikasi di luar jaringan lokal atau terhubung internet. Public IP ini tidak tersedia gratis karena diberikan dan dikontrol penuh oleh penyedia layanan internet.

5. Dynamic IP

Seperti namanya yang mengandung kata dinamis, IP dinamis dapat berubah secara otomatis dan teratur. Jenis alamat IP ini tergolong aman karena berubah-ubah dan sulit diretas. Maka dari itu, menggunakan IP dinamis dapat melindungimu dari serangan hacker, lho.

6. Static IP

Berkebalikan dengan dinamis, static IP ini bersifat tetap atau konsisten. Kekurangan dari IP statis adalah mudah diretas karena bersifat tetap. Namun, IP jenis ini biasanya digunakan sebagai server dalam bisnis hosting karena mudah ditemukan secara konsisten.

Selain itu ada 2 jenis IP Address website, yaitu shared (bersama) dan dedicated (khusus). Berikut ulasannya!

7. Shared IP

Shared IP (IP bersama) adalah alamat IP yang digunakan bersama-sama memalui domain tertentu. Kalau kamu memiliki website dalam satu server yang sama, alamat IP jenis ini akan digunakan secara bergantian. Bahkan orang lain yang satu server hosting dengan kamu akan terlibat juga, lho.

8. Dedicated IP

Berbeda dengan shared IP, dedicated IP memungkinkan alamat IP hanya akan digunakan oleh satu website saja. Keuntungannya adalah kamu bisa mendapatkan sertifikat SSL dengan lebih mudah menggunakan dedicated IP address ini, lho.

Melalui artikel ini, kamu telah mempelajari apa itu IP address beserta fungsi dan jenisnya. Perlu diingat bahwa hacker bisa dengan mudah menemukan alamat IP-mu, lho. Jadi, tingkatkan kewaspadaanmu saat berselancar di internet, ya!

Baca juga: Pengertian dan Bagian-bagian URL

Exit mobile version