Site icon Vocasia

Apa Itu Market Cap? Berikut Jenis dan Cara Menghitungnya

Apa Itu Market Cap

Apakah kamu termasuk orang yang tertarik dengan dunia investasi? Sudahkah kamu tahu tentang market cap? Market cap adalah istilah yang cukup populer dalam investasi. Market cap atau kapitalisasi pasar berpengaruh terhadap fundamental suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki nilai market cap yang tinggi cenderung lebih mudah menarik minat investor untuk menanamkan modal. Yuk cari tahu apa itu market cap dalam saham. Simak informasi berikut ya!

Apa itu Market Cap?

Kapitalisasi pasar atau market cap adalah salah satu indikator yang merepresentasikan kinerja sebuah perusahaan. Market cap adalah pasar agregat suatu perusahaan. Dengan kata lain, market cap merupakan nilai dari suatu perusahaan berdasarkan harga pasar saat ini. Market cap biasanya digunakan oleh investor sebagai acuan untuk mengukur kualitas dan seberapa besar perusahaan. Semakin besar market cap perusahaan, maka semakin besar pula nilainya bagi perusahaan yang sahamnya diperdagangkan kepada publik. Misalkan, ketika perusahaan A mengakuisisi perusahaan B, berarti perusahaan A membeli 100% saham dari perusahaan B. Jadi, jumlah saham yang dibeli perusahaan A adalah keseluruhan nilai dari market cap perusahaan B.

Market cap suatu perusahaan baru terbentuk setelah perusahaan tersebut melakukan IPO (initial public offering) atau memperdagangkan saham perdana kepada masyarakat/publik. Setelah perusahaan memperdagangkan sahamnya ke publik, berarti harga sahamnya akan sangat bergantung pada dinamika permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar. Jadi, faktor besar yang memengaruhi besar kecilnya market cap sebuah perusahaan adalah sentimen pasar. Ketika terjadi permintaan yang tinggi terhadap saham perusahaan, maka harga sahamnya akan menguat. Otomatis market cap perusahaan tersebut menjadi semakin besar, berlaku pula sebaliknya.

Baca juga: Apa itu IPO? Berikut Tujuan, Syarat, Proses, Kelebihan, dan Kekurangannya

Skala Perusahaan dalam Market Cap

Apabila berkiblat pada bursa saham dunia, perusahaan dinilai besar jika nilai market cap-nya mencapai lebih dari US$10 miliar. Sementara itu, apabila nilai market cap perusahaan berkisar antara US$2 miliar – US$10 miliar dianggap sedang dan kurang dari US$2 miliar dianggap kecil. Namun, di Indonesia, pasar modal mempunyai pengelompokkan tersendiri mengenai skala market cap perusahaan. BEI (Bursa Efek Indonesia) telah membagi tiga kelompok skala market cap, yaitu:

1. First Liner (Blue Chip)

Kelompok blue chip adalah perusahaan yang memiliki nilai market cap mencapai Rp10 triliun atau lebih. Profil risiko perusahaan blue chip lebih konservatif sehingga digemari oleh para investor saham. Selain itu, perusahaan blue chip juga rutin melakukan pembagian saham kepada para investor. Perusahaan blue chip dianggap memiliki fundamental yang kuat dan berpotensi memberikan keuntungan besar. Contoh perusahaan blue chip di Indonesia adalah Bank Central Asia, Tbk (BBCA), Unilever Tbk (UNVR), Astra International Tbk (ASII), dan masih banyak lainnya.

2. Second Liner (Middle Cap)

Middle caps adalah perusahaan yang mempunyai nilai market cap berkisar Rp1 triliun – Rp10 triliun. Walaupun tidak sebesar blue chip, kelompok perusahaan ini juga memiliki fundamental yang bagus dan sangat layak dimasukkan dalam portofolio investasi. Pergerakan perusahaan middle caps cenderung lebih agresif. Kategori ini umumnya diisi oleh perusahaan yang sedang berkembang. Contoh perusahaan middle caps di Indonesia adalah PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN).

3. Third Liner (Small Cap)

Perusahaan small cap memiliki nilai market cap di bawah Rp1 triliun. Pergerakan saham kelompok small cap cenderung bergejolak atau volatil. Hal ini dikarenakan harga saham small cap cenderung murah sehingga lebih mudah dipermainan oleh bandar saham. Saham small cap memang berpotensi untuk dimasukkan dalam portofolio investasi tetapi investor harus ekstra hati-hati melakukan analisis jangan sampai terjebak oleh harga gorengan. Contoh perusahaan middle caps di Indonesia adalah Alfa Energi Investama (FIRE).

Baca juga: Saham Gorengan Berbahaya? Ini Penjelasannya!

Cara Menghitung Market Cap

Cara menghitung market cap yakni dengan mengalikan total saham perusahaan yang beredar dengan harga pasar saat ini.

Market Cap = Harga Per Lembar Saham x Jumlah Saham Beredar

Contoh:

Nama perusahaan         : PT Maju Mundur

Jumlah saham beredar : 50 juta lembar

Harga saham saat ini    : $50

Market Cap                             = 50 juta x 50

= $2.5 miliar

Baca juga: Capital Gain: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitung

Ayo Mulai Investasi!

Tahukah kamu saat ini ada yang namanya “investasi aset digital”? Crypto adalah contoh aset digital yang saat ini semakin ramai dipilih menjadi instrumen investasi. Mau tahu cara investasi aset digital yang aman? Vocasia akan mengajak kamu untuk merekonstruksi ulang definisi uang dan menggali hubungan uang dengan inflasi serta investasi. Wah menarik banget! Ayo miliki kursusnya sekarang! Beli sekali akses seumur hidup!

Demikianlah informasi singkat tentang apa itu market cap beserta kategori dan cara menghitungnya. Market cap merupakan salah satu bahan pertimbangan bagi investor sebelum menggelontorkan sejumlah modal. Tentu saja fundamental perusahaan tidak boleh diabaikan jika tidak ingin rugi besar. Pada intinya, tidak ada satu pun investor di dunia ini yang rela merugi. Oleh karena itu, segala jenis data perlu dilakukan analisis sebagai pertimbangan kecenderungan memilih instrument investasi mana yang sesuai.

Baca juga: Market Share: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contohnya

Exit mobile version