1. Menentukan Visi dan Misi Bisnis
Ibarat kata nih bagaimana bisa orang berjalan dalam kegelapan tanpa adanya cahaya sama sekali, maka dalam dunia bisnis ya visi dan misi itu penerang untuk membuat marketing plan, ya. Yang mana dengan membangun visi da misi atas bisnis milikmu itu dengan sespesifik mungkin. maka besar peluangnya agar strategi pemasaran yang akan dijalankan nantinya bisa lebih terarah dan berbuah produk yang laku terjual dengan makismal, ya.
2. Menentukan Target Pasar
Bagaimana mungkin kamu bisa membuat strategi marketing yang tepat sasaran hingga membuahkan hasil atas penjualan produk kalau kamu belum mengetahui siapa target pasar atas produk yang kamu ciptakan. Maka dari itu, sangat penting untuk melakukan riset pasar sebelum menentukan dan membuat strategi pemasaran, ya. Yang mana target pasar ini merupakan siapa sih yang ingin kamu tarik untuk menerima strategi pemasaranmu hingga beesedia membeli produk buatanmu itu.
- Baca Juga: Apa Itu Content Marketing?
Lebih lanjutnya, kamu tak bisa dengan sembarangan menarget semua kalangan untuk jadi calon konsumenmu semua. Dimana kamu harus mencocokkan produk yang kamu produksi itu lebih merepresentasikan segementasi orang yang seperti apa. Bahkan nih kelompok orang yang seumuran saja kebutuhannya berbeda-beda, lho. Jadi, ya kamu harus benar-benar teliti jangan sampai salah sasaran target pasar yang berakibat pada tidak lakunya produk yang kamu produksi, ya.
Baca Juga: Apa Itu Product Development?
3. Membuat Strategi Konten
Selanjutnya kamu perlu membuat strategi konten agar nantinya bisnis yang kamu sajikan ke calon konsumen itu tak hanya berkualitas tinggi saja, melainkan juga berada pada target yang tepat. Dengan begitu, kamu bisa menarik konsumen yang benar-benar potenisal untuk membeli produk milikmu, nih. Maka dari itu, usahakan untuk membuat konten yang sesuai dengan target pasar yang sebelumnya sudah kamu tentukan itu, ya.
- Baca Juga: Apa Itu Flywheel Marketing?
4. Kenali Siapa Kompetitor Anda
Setiap bisnis yang dijalankan itu pastinya memiliki ancaman besar terkait kompetitornya yang menjual produk serupa denganmu, ya. Munculnya banyak kompetitor itu tak bisa untuk kamu hentikan, tapi bisa kamu kelola kok. Lantas bagaimana caranya? Ya dengan mengenali dengan mendalam terkait siapa sih kompetitor terkuat yang menghadang lancarnya bisnismu. Bahkan dengan mengenali lalu menganalisis dengan mendalam terkait kompetitormu tak menutup kemungkinan bahwa ancaman yang ada itu mampu berubah menjadi peluang, lho.
Misalnya saja kamu bisa mencoba jadi konsumen atas produk dari kompetitormu, lalu setelah kamu mendapatkan akses ya pilihlah produk yang paling best seller bahkan kalau bisa beli semua produknya untuk dilakukan analisis perbadingan secara lebih dalam lagi. Nah, setelah itu kamu bisa mencoba memahami terkait apa sih kelebihan produk dari kompetitormu itu yang bisa kamu jadikan acuan dalam memproduksi atau memperbaharui produkmu. Eitss, tapi jangan sama persis yaa, yang ada kamu terjerat oleh kasus plagiat, lho. Dimana kamu bisa menggunakan sistem amati, tiru, dan modifiakasi.
Selain kelebihan atas produk best seller, pastinya ada produk yang paling tak laku. Yang mana kamu juga perlu menganalisisnya secara mendalam untuk benar-benar mengetahui kekurangan apa sih yang ada di dalamnya. Dimana pada satu sisi dari pengalaman kekurangan atas produk yang tak laku itu bisa kamu jadikan pembelajaran agar kamu tak perlu mengalami hal yang sama atas jenis produk yang tak laku dari kompetitormu itu. Ataukah justru kamu bisa memperbaiki kekurangan dari produk yang tak laku itu menjadi sebuah peluang produk baru yang bakal jadi idaman pasar? Tentu saja hal ini sangat menarik, ya.
5. Tetapkan Anggaran Marketing Anda
Supaya tak perlu terjadi di tengah-tengah menjalankan strategi pemasaran jadi terhambat akibat kurangnya dana, maka dari awal kamu harus menentukan batas maksimal besaran anggaran yang bisa digunakan untuk marketing plan. Jangan sampai keberhasilan strategi marketing yang tinggal satu langkah lagi jadi gugur begitu saja akibat dari masalah anggaran, ya.
Begitu juga sebaliknya, jangan sampai kamu membuat anggaran marketing yang berlebihan padahal dengan lebih sedikit anggaran saja sudah cukup. Hal tersebut karena sebisa mungkin jalankan prinsip bahwa nilai pengeluaran itu harus seminimal mungkin sedangkan nilai pemasukan itu berbanding terbalik dengan mengusahakan hasil yang semaksimal mungkin, ya.
6. Tentukan Apa yang Tidak Perlu Dikerjakan
Agar tak membuang-buang tenaga, waktu, dan anggaran yang berlebihan, maka kamu perlu membuat marketing plan secara spesifik dengan catatan penting bahwa tak perlu melakukan strategi pemasaran yang tak mungkin membuahkan hasil atau pun kalau ada hasilnya cuma kecil. Misalnya saja penerapan strategi marketing pada masyarakat secara umum tanpa target yang spesifik, rasanya hal ini ialah melakukan hal yang membuang-buang tenaga, waktu, dan anggaran mengingat kecil kemungkinan semua masayrakat luas itu punya kebutuhan yang sama, terlebih lagi kebutuhan atas manfaat yang ada pada produk milikmu itu.
Baca Juga: Apa Itu Market Research?