Adakah di antara kamu yang suka melakukan tes kepribadian ataupun membaca ramalan zodiak? Dan pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa hasilnya selalu relate? Tenang, bukan hanya kamu saja kok yang merasakan hal serupa. Fenomena ini disebut juga dengan istilah barnum effect.
Istilah ini memang belum banyak didengar oleh orang-orang. Bahkan, kamu sendiri mungkin belum tahu, apa itu barnum effect sebenarnya. Dalam artikel ini akan kita bahas secara lengkap. Selamat membaca hingga akhir!
Baca juga | Tes MBTI: 16 Tipe Kepribadian dan Penjelasannya!
Pengertian Barnum Effect
Barnum effect adalah suatu fenomena psikologi ketika seseorang menganggap suatu hal atau prediksi yang samar dan belum terbukti keabsahannya itu benar adanya. Definisi lain dari barnum effect adalah kondisi seseorang yang mempercayai suatu deskripsi tentang dirinya itu akurat dan dibuat untuk dirinya seorang. Namun, kenyataannya deskripsi tersebut sangatlah umum dan dapat diterapkan kepada orang lain.
Efek dari fenomena inilah yang membuat hasil tes kepribadian maupun ramalan zodiak seakan sangat relate dengan kamu. Barnum effect bisa terjadi saat kamu membaca aura, kartu tarot, garis tangan, ataupun hal-hal yang berkaitan dengan supranatural lainnya.
Ternyata barnum effect sudah ada sejak lama, lho. Bahkan, sejak beribu tahun yang lalu manusia telah mengalami efek barnum ini. Sebagai contohnya adalah kepercayaan bangsa Babilonia akan ramalan zodiak yang sudah berlangsung dari sebelum Masehi.
Mereka mempercayai bahwa rasi bintang yang dilewati matahari berpengaruh terhadap nasib dan juga kepribadian seseorang. Hal itu berbeda jauh dengan hasil penelitian dari banyak ilmuwan yang membuktikan sebaliknya.
Baca juga | Karakter-Karakter Karyawan Yang Didasarkan Oleh Zodiak? Cek Karakter Kamu Sekarang!
Sejarah
Pada akhir abad ke-19 ada seseorang yang bernama Phineas T. Barnum. Ia merupakan pebisnis, politis, dan pendiri sebuah kelompok sirkus terkenal yang diberi nama Barnum & Bailey.
Barnum mengajak orang-orang dengan gangguan kondisi tubuh seperti kembar siam dan kerdil untuk bergabung ke dalam sirkusnya. Kemudian, Barnum akan mempertontonkan mereka dan mengarang cerita bahwa anggota sirkusnya adalah kumpulan orang-orang aneh yang ada di dunia. Aksi Barnum tersebut sering menerima kritik dari para aktivis HAM karena dianggap melanggar hak asasi manusia.
Tidak hanya itu saja, Barnum merupakan seseorang yang senang menyebarkan cerita-cerita palsu saat itu – kalau sekarang kita menyebutnya dengan istilah hoaks. Ia juga sering menyatakan berbagai pernyataan yang kontroversial. Salah satu contohnya adalah pernyataan bahwa ada seorang pecundang yang lahir setiap menit.
There’s a sucker born every minute
Tentu saja pernyataan tersebut mendapatkan banyak tentangan dari berbagai pihak. Seorang psikolog, Paul Meehl juga turut menentang pernyataan Barnum. Ia menyebutkan bahwa pernyataan Barnum itu belum tentu benar dan tidak berdasar. Berangkat dari sana, Paul Meehl akhirnya memperkenalkan fenomena psikologis yang bernama “Barnum Effect”.
Pada tahun 1948, seorang psikolog Amerika yang bernama Bertram R. Forer kembali meneliti teori Paul tentang efek barnum. Ia pun akhirnya menyimpulkan bahwa ternyata seseorang akan cenderung menerima gambaran tentang kepribadian dirinya, yang tanpa disadari bahwa gambaran tersebut juga dapat berlaku untuk orang lainnya. Intinya, barnum effect mendeskripsikan tentang kondisi seseorang yang menerima pernyataan yang sifatnya masih ambigu dan belum jelas kebenarannya.
Itulah yang menjadi cikal bakal dari teori barnum effect. Teori ini juga kerap kali disebut sebagai Barnum-Forer effect.
Baca juga | Emotional Numbness: Mati Rasa dalam Psikologi dan Cara Mengatasinya
Ciri-ciri Terkena Barnum effect
Dikutip dari Department of Psychology California State University, terdapat beberapa kalimat yang biasanya ditemukan dalam tes kepribadian, namun kalimat tersebut sebenarnya ialah efek barnum. Beberapa kalimat tersebut di antaranya sebagai berikut:
- Anda membutuhkan orang lain dan ingin mereka menyukai Anda.
- Anda memiliki banyak potensi yang belum tergali.
- Anda mudah merasa cemas dan memiliki sesuatu yang membuat Anda insecure.
- Anda lebih suka lingkungan yang bervariasi dibandingkan rutinitas yang itu-itu saja.
- Anda tidak akan percaya begitu saja kepada orang lain bila tidak ada buktinya.
- Anda cenderung kritis kepada diri sendiri.
- Anda terkadang ragu apakah telah mengambil keputusan yang tepat.
- Anda terkadang ekstrovert dan mudah bersosialisasi, tapi bisa juga menjadi introvert dan nyaman menyendiri.
- Walaupun memiliki kelemahan, Anda selalu berusaha mengatasinya.
Setelah membaca kalimat-kalimat di atas, beberapa orang yang terkena efek barnum akan mengaitkannya dengan diri mereka. Mereka akan merasa sangat relate terhadap pernyataan tersebut. Padahal, sebenarnya pernyataan tersebut merupakan bentuk dari barnum effect yang bisa diterapkan pada semua orang.
Manfaat Barnum Effect
Beberapa ilmuwan dalam sebuah eksperimen mendeskripsikan kepribadian dari sekelompok orang menggunakan komputer. Di sisi lain, para subjek penelitian juga ikut diberikan deskripsi lainnya yang sifatnya lebih personal dan tidak sepenuhnya akurat.
Hasilnya, para subjek penelitian cenderung lebih percaya pada deskripsi yang dibuat secara personal. Efek barnum di sini berperan untuk membuat mereka lebih percaya dan yakin pada pernyataan positif dibandingkan yang negatif.
Fenomena ini ternyata memiliki manfaat, lho. Kamu bisa memanfaatkan efek barnum untuk membenahi diri sendiri. Tak hanya itu, kamu juga bisa memberikan efek ini berupa sugesti positif kepada orang lain.
Itulah pembahasan lengkap mengenai barnum effect mulai dari pengertian hingga manfaatnya. Semoga setelah membacanya, kamu jadi paham apa itu barnum effect, ya.