Tanggal:26 November 2024

Belajar Daring Menuju Hasil Efektif dan Kreatif di Masa Pandemi COVID-19

Selama 10 bulan, masa pandemi (COVID-19) ini belum berakhir. Sejak pertengahan Maret 2020 sampai saat ini, pembelajaran secara langsung diberhentikan dan dialihkan menjadi pembelajaran online. Oleh karena itu, pemerintah menginginkan cara ini merupakan hal yang terbaik untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Bagi orang tua yang terbiasa melihat anaknya berangkat sekolah, kini mereka menyaksikan langsung pembelajaran anak secara online. Adapun di antara orang tuanya harus meminjam baik uang atau alat komunikasi agar anak tetap sekolah dan belajar secara efektif. Untuk itu, mari kita mengurangi pemikiran negatif dan tetap berpikir positif agar belajar secara efektif dan kreatif. Mari kita simak, bagaimana cara pengimplementasian sistem belajar menjadi efektif dan kreatif di masa pandemi COVID-19 ini?

Menjelang akhir tahun 2019, pada bulan Desember di Wuhan, China terdapat virus yang menjadi wabah, kemudian menyebar diberbagai permukaan dunia hingga Indonesia pada pada bulan Februari akhir. Virus ini dikenal dengan sebutan virus corona disease atau COVID-19. Virus corona termasuk penyakit yang dapat menular ketika berkontak langsung dengan orang yang terinfeksi virus tersebut. Sejak adanya virus corona, setiap sekolah dialihkan menjadi online, sehingga kemungkinan pembelajaran tidak bisa dikatakan efektif.

Apa yang dimaksud dari pembelajaran efektif?

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pengajar dalam kondisi tertentu, sehingga kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik berubah ke arah yang lebih baik. Pembelajaran bertujuan membantu peserta didik agar memperoleh berbagai pengalaman. Pembelajaran efektif merupakan sebuah proses perubahan seorang dalam kognitif, tingkah laku dan psikomotor dari hasil pembelajaran yang ia dapatkan dari pengalaman dirinya dan dari lingkungan yang membawa pengaruh makna dan manfaat tertentu. (Bistari Basuni, Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan, Vol. 1, No.2, Oktober 2017- Maret 2018: 14).

Bagaimana metode pembelajaran yang digunakan saat ini?

Metode yang digunakan oleh pemerintah kali ini akibat pandemi adalah metode pembelajaran e- Learning. Pembelajaran e-learning ini juga bisa dibilang sangat efektif untuk belajar, tetapi tanpa adanya pembelajaran secara langsung bagi seorang peserta didik adalah hal yang membosankan. Ada beberapa kendala yang dialami oleh mereka seperti kendala sinyal, kouta belajar, alat komunikasi yang kurang memandai serta kurangnya pemahaman dalam belajar secara online. Inilah yang membuat peserta didik kesulitan dalam belajar.

Terdapat penelitian yang mengkaji tentang apakah e-learning dapat menggantikan pembelajaran di kelas. Penelitian tersebut menyatakan bahwa dalam tahap awal penerapan terdapat beberapa masalah yang harus diklarifikasi dan diselidiki. Beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan efektivitas e-learning, seperti karakteristik media, konteks pembelajaran, teknologi, dan karakteristik pelajar. Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa e-learning pada situasi tertentu dapat efektif seperti dalam pembelajaran kelas konvensional. Namun demikian tidak berarti e- learning dapat menggantikan kelas konvensional sepenuhnya. Tidak semua siswa memiliki gaya belajar yang cocok dengan e-learning. Beberapa siswa merasa bosan atau terintimidasi di depan komputer. Meskipun sistem e-learning menarik dan efektif untuk diterapkan, tetapi masih banyak siswa yang lebih suka pergi ke ruang kelas tradisional. Siswa membutuhkan interaksi sosial yang nyata dalam belajar. Lingkungan e-learning tidak dapat menciptakan kehidupan nyata dalam dunia belajar. (Arif Widodo, Nursaptini, Jurnal Pendidikan, Vol. 4 No. 2 Agustus 2020: 102-103)

ara apa yang dapat digunakan untuk menciptakan belajar efektif menghilangkan rasa jenuh serta menjadi peserta didik yang kreatif di masa pandemi COVID-19 ini?

Maslow & Bruner (Rusman, 2012: 398) memberikan landasan pembelajaran berorientasi aktifitas peserta didik melalui pembelajaran kreatif prooduktif, yaitu menempatkan mahasiswa dalam kelompok dan memberi tugas yang menuntut mahasiswa untuk bergantung satu sama lain dalam mengerjakannya, merupakan cara yang bagus untuk menempatkan kebutuhan sosial mahasiswa. Mahasiswa cenderung lebih terlibat dalam kegiatan belajar karena mahasiswa mengerjakannya bersama-sama. Kegiatan belajar bersama dapat membantu memacu belajar aktif. (Sawaludin,Zedi, Sina, Saddam, Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 1, Februari 2018:45).

Sebagai peserta didik, kita seharusnya tidak hanya aktif belajar saja. Untuk menghilangkan rasa jenuh dalam belajar secara online ini bisa dihilangkan dengan cara menjadi peserta didik yang kreatif ini merupakan hasil dari seorang pendidik yang kreatif dan inovatif juga dalam pengajarannya. Untuk itu, ketika pendidik telah kreatif dalam mengajar, memberikan motivasi, memberikan ruang untuk berdiskusi santai kepada peserta didik, memberikan berbagai pengalamannya. Dari hal kecil itu akan membuat ruang, suasana belajar mengajar menjadi efektif, walaupun sampai saat ini masih dilakukan secara daring. Oleh karena itu, lahirlah berbagai macam ide atau pemikiran peserta didik untuk melahirkan sebuah kreativitas dan produktif.

Mengapa peserta didik dan pendidik dituntut kreatif?

Kreatif yang dituntutkan siswa ternyata juga menuntut guru kreatif dalam memberi tugas dan mengajarnya. Kreativitas guru dituntut agar suasana kelas tumbuh minat dan motivasi internal maupun eksternal tetap dilakukan. Motivasi internal diberikan ketika seorang siswa akan, sedang mengalami kemacetan. Sentuhan cerita, sentuhan apresiasi dengan melihat lukisan seniman tenar akan memberikan gambaran ide dan gagasan. (Sunarto, Jurnal Pendidikan Sendratasik, Vol.8, No.2, 2018: 111).

Maka dari itu, kita mau menunggu apalagi. Tidak ada salahnya jika kita memulai menjadi peserta didik yang kreatif di masa pandemi seperti ini. Banyak sekali mahasiswa dan siswa yang kreatif untuk menghilangkan rasa jenuh karena hanya belajar secara virtual. Dimulai dari seperti membuat pakaian seperti baju tie dye, membuat jaket atau baju sablon ala aesthetic, membuat konten video cover lagu, memasak, memotivasi banyak orang dan masih banyak lagi yang lainnya. Mari kita ciptakan suasana belajar yang efektif serta menghasilkan karya yang kreatif dan produktif di masa pandemi ini.

“Belajar boleh tetapi jangan lupa untuk selalu menanamkan pemikira kritis serta kreatif dalam diri sendiri, karen itu merupakan suatu hal yang penting”. – Ryani 2020

Sumber : kumparan.com

autocad
autocad
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *