Pernahkah kamu mendengar kata thrift? Pasalnya, ia adalah sebuah usaha yang akhir-akhir ini menjamur di kalangan remaja. Bisnis thrift shop ini cukup digemari karena modal awal yang dibutuhkan cukup minim. Sementara itu, keuntungan yang didapat bisa dua kali lipat dari modalnya.
Bisnis thrift shop muncul di awal tahun 2013. Namun, pegiatnya tidak sebanyak sekarang. Kemudian, bisnis ini muncul kembali dan mulai diminati pada awal tahun 2020. Produk yang diminati biasanya adalah pakaian berjenis retro dan klasik seperti tahun 90-an.
Tujuan awal digalakannya adalah mengurangi limbah industri berupa pakaian. Akan tetapi, kamu tidak perlu khawatir karena yang dijual merupakan barang layak pakai. Kecacatan dan noda yang terdapat pada tiap produknya juga tidak terlalu banyak.
Jika kamu tertarik dan ingin mendalami bisnis ini, kamu berada di artikel yang tepat. Artikel ini akan membahas seputar thrift, mulai dari definisi, fungsi, cara penerapan, hingga jenis-jenisnya. Simak selengkapnya pada pembahasan di bawah ini.
Apa itu Bisnis Thrift Shop?
Perlu diketahui bahwa thrift berbeda dengan preloved. Thrift menurut artinya adalah upaya penghematan atau penekanan pemborosan. Sementara itu, bisnis thrift shop adalah usaha menjual barang reject yang masih layak pakai. Barang-barangnya berasal dari dalam dan luar negeri.
Harga yang dipatok juga jauh lebih murah dari harga asli. Apalagi barang tersebut merupakan salah satu dari merek ternama yang memiliki banyak peminat. Tentu harganya sangat jauh jika dibandingkan.
Baca juga : 9 Ide Bisnis Kerajinan Kain Perca Wajib Kamu Coba!
Mengapa Harus Thrift?
Pertanyaan lain yang kerap kali muncul adalah alasan dari didirikannya bisnis ini. Mengapa harus thrift? Jawabannya adalah karena modal yang harus disiapkan terbilang sangat kecil.
Dengan modal awal minim dan keuntungan melimpah, tentu bisnis ini sangat menjanjikan. Selain itu, sasaran dari bisnis ini adalah remaja. Berdasarkan beberapa penelitian, remaja tergolong kalangan yang konsumtif.
Berbeda dengan bisnis pakaian lainnya, thrift melakukan penjualan dengan bentuk karungan. Jadi, satu kali penjualan bisa menghabiskan banyak produk. Sehingga kamu tidak memerlukan effort lebih untuk mempromosikannya.
Baca juga : Peluang Bisnis! 10 Kerajinan Tangan yang Bisa Jadi Cuan
Tips Memulai Bisnis Thrift Shop
Sebelum memilai bisnis ini, kamu harus memperhatikan hal-hal berikut:
1. Membuat Rencana
Sebelum menentukan hal-hal lain, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat rencana bisnis. Tulis semua rencana bisnismu mulai dari modal awal dan kegiatan produksi. Kamu bisa menggunakan template bisnis plan untuk merencanakannya.
2. Menentukan Produk Spesifik
Dalam bisnis ini, kamu harus menentukan produk utama yang akan dijual. Penentuan produk ini berguna membentuk citra dan identitas usahamu. Sehingga, para calon pembeli lebih mudah mengingatnya berdasarkan produk yang ditawarkan. Dari beberapa jenis barang seperti pakaian, sepatu, jam, hingga perhiasan, kamu dapat memilih satu di antaranya.
3. Mencari Supplier
Langkah selanjutnya adalah menentukan supplier untuk pembelian produk. Terdapat beberapa tempat untuk membeli bahan usaha ini. Penjualannya biasanya dilakukan di tempat-tempat besar yang asal sumbernya tidak hanya dari satu toko. Selain itu, kamu bisa membelinya melalui e-commerce dan media sosial seperti Instagram. Tak jarang para supplier menjualnya melalui platform-platform tersebut.
4. Perhatikan Kebersihan Produk
Seperti yang kita ketahui, thrift adalah barang bekas dan reject. Oleh karena itu, kamu harus memperhatikan kebersihannya. Kamu bisa mencuci, menguap, dan menyetrikanya terlebih dahulu sebelum menjualnya.
5. Menentukan Sasaran
Sasaran penjualan harus ditentukan sejak awal. Proses ini merupakan dasar pemilihan produk dan promosinya. Setelah kamu mengetahui sasaran, jenis produk seperti apa yang kamu jual bisa ditentukan. Bahkan, media promosinya juga dapat dipastikan saat telah mengetahui sasarannya.
6. Lakukan Foto Produk
Setelah mendapatkan barang yang akan dijual, kamu bisa melalukan foto produk. Foto produk berguna untuk pemasaran dan promosi secara online melalui e-commerce. Saat praktiknya, kamu harus memperhatikan pencahayaan, angle, dan peletakkan produknya. Pastikan hal-hal tersebut sesuai dan hasilnya maksimal.
7. Menyiapkan Strategi Promosi
Setelah segala hal di atas sudah siap selesai, langkah terakhirnya adalah menentukan strategi promosi. Strategi promosi yang tepat berpengaruh pada hasil yang didapatkan. Semakin baik promosi, semakin besar juga keuntungan yang akan diperoleh.
Baca juga : Tips Jualan Melalui Whatsapp
Jenis-jenis Produk Thrift
Terdapat beberapa jenis produk yang dapat dijual dalam bisnis thrift shop. Produk-produk tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pakaian
Salah satu produk yang dapat dijual dalam bisnis ini adalah pakaian. Ia menjadi barang paling diminati dan paling banyak menjadi produk utama oleh para pegiat thrift. Barang yang dijual biasanya berupa kemeja, blouse, outer, crewneck, dan celana.
2. Jam Tangan
Jenis barang thrift selanjutnya adalah jam tangan. Jam tangan yang bisa diperjualbelikan dalam bisnis ini yaitu yang termasuk kategori branded. Merek yang kerap kali muncul di antaranya adalah Rolex, Alexander Christie, dan Patek Phillipe.
3. Tas
Sama dengan jam, barang berupa tas yang dapat dijual yaitu dengan merek ternama. Tentu saja target pasarnya adalah masyarakat konsumtif yang masuk dalam kategori menengah ke atas.
4. Sepatu
Sepatu adalah salah satu jenis barang yang dapat dijual dalam thrift. Produk yang dijual adalah sepatu yang langka atau limited edition. Dalam kata lain sudah jarang ditemukan di pasaran. Jika ditemukan, harganya sudah pasti mahal. Namun, bisnis dengan jenis produk ini cukup jarang ditemui dan tak menjamur seperti jenis yang lain.
Kini, kamu telah sampai di penghujung artikel. Tentu kamu sudah paham mengenai definisi bisnis thrift shop, fungsi, dan jenis-jenisnya. Jika tertarik untuk memulai bisnis ini, kamu bisa menerapkan beberapa tips yang tertulis di atas. Selamat mencoba!
Baca juga : 7 Tips Memulai Usaha Mie Ayam, Modal Kecil Untung Melimpah