Singkong menjadi salah satu makanan pokok yang kerap dikonsumsi di samping makanan pokok lain seperti nasi, sagu, atau ubi. Meskipun begitu, singkong juga sering diolah hanya untuk dijadikan camilan pendamping. Singkong ini dapat dimasak dengan berbagai cara seperti digoreng, direbus, dikukus, dan lainnya. Berbagai macam hasil olahannya juga sudah bisa ditemukan misalnya saja lemet, ketimus, gethuk, ongol-ongol, keripik, dan banyak lainnya. Selain itu, singkong juga mengandung banyak nutrisi seperti karbohidrat, protein, serat, mineral, dan vitamin. Adanya berbagai nutrisi tersebut menjadikan singkong memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia di antaranya singkong dapat mencegah masalah pencernaan, mengurangi peradangan, menguatkan otot, menyeharkan jaringan, dan lain sebagainya.
Melihat banyaknya kegunaan dari singkong tersebut, tak ada salahnya jika kamu mulai untuk membudidayakan singkong ini. Meskipun kamu tak tahu cara budidayanya, tak perlu cemas karena artikel ini akan menjabarkan cara-cara budidayanya secara rinci untukmu. Tanpa banyak basa-basi lagi, langsung saja check this out!
- Baca juga : 10 Aplikasi Pendukung UMKM, Sudah Punya Semua?
1. Persyaratan Budidaya Singkong
Baca Juga: Pengertian dan Jenis-Jenis UMKM
Cara budidaya singkong #1 yang harus kamu lakukan adalah mengetahui persyaratan-persyaratan budidayanya. Pengetahuan ini dimaksudkan agar kamu bisa merawat dan memelihara singkong dengan baik dan benar sehingga singkong tersebut bisa tumbuh secara optimal. Nah, apa saja persyaratan yang harus kamu ketahui tersebut?
- Singkong bisa tumbuh dengan baik di wilayah yang memiliki curah hujan sekitar 150 – 200 mm pada usia 1 – 3 bulan. Curah hujan 250 – 300 mm pada usia 4 – 7 bulan, dan curah hujan berkisar 100 – 150 mm menjelang masa panen.
- Tumbuhan singkong juga bisa tumbuh dengan baik di wilayah dengan suhu udara minimal 10 derajat celcius.
- Usahakan wilayah tempat budidaya singkong memiliki kelembapan udara sekitar 60 – 65%.
- Singkong memerlukan cahaya sekitar 10 jam per hari agar bisa tumbuh dengan baik.
- Singkong bisa tumbuh di ketinggian antara 10 – 1500 m dpl.
- Untuk pertumbuhannya yang optimal, singkong harus ditanam di tanah yang gembur dengan banyaknya kandungan nutrisi di dalam tanahnya.
- pH tanah untuk budidaya sekitar 4,5 – 8.
- Jenis tanah yang baik untuk budidaya singkong adalah podsolik merah kuning, andosol, mediteran, aluvial latosol, dan grumosol.
- Baca juga : Ingin menjadi seorang Manajer? Kenali dahulu Tugas dan Kewajiban menjadi seorang Manajer
2. Pemilihan Bibit Budidaya Singkong
Setelah mengetahui persyaratan yang harus diketahui dalam budidaya singkong ini, maka cara #2 adalah memilih bibit singkongnya. Di dalam pemilihan bibit ini, usahakan untuk memilih bibit singkong yang berkualitas baik ya. Nah, bibit yang berkualitas baik tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Bibit yang baik berasal dari induk yang berumur cukup tua yaitu 10 – 12 bulan.
- Di dalam pertumbuhannya, induk tersebut harus tumbuh dengan normal dan dalam keadaan sehat.
- Batang induk sudah berkayu dengan diameter yang dimiliki sekitar 2,5 sentimeter. Batang berdiri tegak lurus.
- Belum tumbus tunas baru.
Setelah mengetahui dan mendapatkan bibit yang berkualitas baik, maka cara selanjutnya adalah menyiapkan bibit tersebut untuk dibudidayakan. Nah, ikuti beberapa cara menyiapkan bibit berikut ini.
- Bibit singkong yang akan dibudidayakan berupa stek batang.
- Pada bagian yang distek, pilihlah batang yang berada di bawah hingga ke tengah.
- Ikatlah batang yang sudah distek tersebut dengan jumlah sekitar 20 – 30 batang per ikatan.
- Baca juga : Sejarah Bulu Tangkis di Tanah Air
3. Pengolahan Lahan Budidaya Singkong
Cara budidaya singkong #3 adalah menyiapkan dan mengolah lahan budidayanya. Di dalam penyiapan lahan tanam ini, perhatikan lagi syarat-syarat yang sudah dijelaskan sebelumnya yang berkaitan dengan media tanam seperti pH, jenis tanah, dan lain sebagainya. Setelah itu, lakukan pembukaan dan pembersihan tanah dengan menyiangi gulma atau tanaman pengganggu dan akar-akar dari tanaman yang ditanam sebelumnya di lahan tersebut. Setelah lahan sudah dibersihkan, maka langkah selanjutnya adalah membuat bedengan sesuai dengan ukuran lahan yang dimiliki. Jika pH tanah tidak berada terlalu rendah, kamu bisa melakukan pengapuran untuk meingkatkannya menjadi normal.
4. Penanaman Bibit Singkong
Setelah lahan siap dipakai dan bibit sudah didapatkan, maka cara #4 adalah melakukan penanaman bibit tersebut. Nah, untuk menanam bibit singkong tersebut, ikuti langkah-langkahnya berikut ini.
- Sebelum bibit ditanam, ada baiknya jika bibit tersebut direndam dengan campuran pupuk dan air selama 3 – 4 jam.
- Runcingkan ujung stek batang yang sudah direndam tersebut.
- Tanam dengan kedalaman sekitar 5 – 10 sentimeter.
- Jika kelembapan tanah terlalu tinggi, jangan tanam batang terlalu dalam.
- Baca juga : Cara Membuat Template di PowerPoint
5. Pemeliharaan & Perawatan Singkong
Setelah stek batang telah ditanam, maka cara budidaya singkong #5 adalah memelihara dan merawatnya hingga tumbuh dengan optimal. Lakukan penyulaman jika terdapat bibit yang mati. Gantilah dengan bibit yang baru. Lakukan juga penyiangan pada tumbuhan pengganggu yang tumbuh di sekitaran bibit. Selain itu, jangan lupa untuk melakukan pembubunan tanah di sekitar bibit (apalagi jika tanah di sekitarnya terkikis karena hujan). Terakhir, lakukan penyiraman air, pemupukan, dan penyiraman pestisida sesuai kebutuhan.
6. Hama & Penyakit
Hama yang biasanya muncul di dalam budidaya singkong ini adalah tungau merah dan hama uret. Hama uret tersebut bisa dibasmi dengan cara membersihkan sisa bahan organik di tanah pada awal pembuatan lahan budidaya. Selain itu, kamu juga bisa membasmi hama ini dengan cara memberikan cairan insektisida apada masa pembuatan lahannya. Nah, untuk tungau merah, kamu bisa membasminya dengan cara memberikan pengairan secara rutin.
- Baca juga : 6 Cara Budidaya Pohon Jati Agar Cepat Besar
7. Masa Panen Singkong
Setelah singkong dibudidayakan dengan baik, maka saatnya singkong tersebut untuk dipanen. Singkong yang sudah memasuki masa panen memiliki ciri seperti pertumbuhan daun di bagian bawah sudah mulai berkurang, banyak yang rontok, dan warnanya berubah menjadi kuning. Cara panen singkong dapat dilakukan dengan mencabut batangnya. Apabila umbi singkong tertinggal di dalam tanah, kamu bisa mengambilnya dengan cara dicangkul.
- Baca juga : 6 Cara Budidaya Durian Musang King agar Cepat Berbuah
- Baca juga : 6 Cara Budidaya Bunga Mawar Agar Cepat Berbunga
Untuk kamu yang ingin mendapatkan informasi-informasi lainnya, segera klik tautan berikut. Jangan lupa juga untuk mengikuti media sosial Instagram Vocasia untuk mengetahui update dan informasi terbaru mengenai kursus-kursus menarik dan edukatif yang pastinya sangat berguna untuk kamu!
Nikmati segala kursus online di berbagai topik dengan penawaran khusus yang menarik hanya di Vocasia berupa potongan harga yang sangat pas untuk kantongmu! Buat dirimu semakin mahir dan memiliki kemampuan dengan mengikuti kursus online hanya di Vocasia! Segera temukan kursus terbaru yang cocok untuk kamu hanya dengan klik tautan berikut.