Site icon Vocasia

Terapkan 6 Teknik Closing Penjualan Ini Agar Jualanmu Laris Manis!

Shouting with megaphone and tablet. Young muslim woman on yellow studio background. Stylish, trendy and beautiful female model. Human emotions, facial expression, sales, ad, shopping concept. Copyspace.

Sebagai seorang pebisnis khususnya para penjual professional, closing menjadi keterampilan penting yang harus dimiliki. Memahami dan menguasai teknik closing penjualan merupakan salah satu cara atau strategi agar closing penjualan tetap tinggi.

Teknik closing merupakan metode yang digunakan untuk mengubah pelanggan potensial menjadi kesepakatan penjualan. Seorang professional penjual pasti akan mengembangkan teknik closing yang menurut mereka tepat dan nyaman digunakan.

Hal ini dikarenakan teknik closing yang tepat dapat memberi tenaga penjualan kemampuan untuk mendengarkan klien yang memiliki potensi dan mengidentifikasi solusi terbaik, untuk melakukan penjualan kedepannya. Semakin banyak teknik closing yang penjualannya nyaman digunakan maka semakin efektif seseorang menjadi penjual professional.

Baca juga: 6 Tips Meningkatkan Penjualan Di Shopee Yang Membuat Pemula Tergiur

Berikut merupakan enam teknik closing untuk meningkatkan tingkat penjualan.

Mengapa Teknik Closing Penting Untuk Bisnis?

Urgensi Teknik Closing (Sumber: Freepik.com)

Teknik closing merupakan sebuah cara atau metode yang digunakan untuk membuat calon pembeli produk benar-benar berkenan menjadi pembeli produk yang kita miliki. Ketika kita akan menjual suatu produk tentunya kita harus melakukan proses promosi terlebih dahulu agar produk kita dapat terjual. Ketika melakukan promosi dan kita mengarahkan calon konsumen agar mereka yakin dan mau membeli produk kita tanpa adanya paksaan sehingga mereka merasa senang hati maka diperlukan teknik closing yang baik.

Budaya perilaku pasar konsumen di luar negeri dan di Indonesia ternyata berbeda. Di negara maju seperti Amerika, teknik closing menggunakan WhatsApp atau media sosial lainnya sudah jarang digunakan. Masyarakat konsumen di sana cukup melihat spesifikasi produk yang akan mereka beli hanya dengan melihat deskripsi produk yang tertera pada website atau e-comerce saja. Namun, berbeda dengan para konsumen di Indonesia.

Ketika mereka akan membeli produk dan pada website atau e-comerce produk tersebut sudah ditulis keterangan, seperti spesifikasi produk, warna, serta harga, mereka tetap bertanya dahulu sebelum membeli. Kultur belanja online masyarakat Indonesia yang seperti itu menyebabkan pemahaman tentang segala hal teknik closing sangat diperlukan. Hal ini bertujuan agar lebih bisa meyakinkan pelanggan untuk membeli produk kita.

6 Taknik Closing Penjualan

Teknik Clossing. Sumber: Freepik.com

1. Hard selling dan soft selling

Hard selling dapat diartikan sebagai teknik closing secara langsung. Teknik hard selling mengharuskan kamu untuk terjun langsung menemui pelanggan dan bertanya apakah mereka berniat membeli atau tidak. Selain itu, dalam teknik hard selling dapat juga diberikan suatu tekanan apabila calon pembeli atau konsumen meragukan produk yang kita jual. Sedangkan soft selling  adalah kebalikan dari hard selling.

Teknik soft selling merupakan teknik closing yang menggunakan pendekatan lembut kepada calon konsumen dengan cara kata-kata serta pertanyaan halus kepada mereka, dengan tujuan agar mereka dapat merasa seolah-olah memiliki kendali lebih. Pendekatan soft selling lebih sedikit memberi tekanan jika dibandingkan dengan hard selling. Tujuan dari soft selling agar pelanggan atau calon konsumen merasa lebih nyaman ketika menerima promosi yang diberikan.

Selengkapnya: Mengenal Perbedaan Hard Selling Dan Soft Selling

2.  Closing berdasarkan kebutuhan

Saat melakukan sebuah penjualan, tujuan utama yang seharusnya kita capai adalah bagaimana produk kita dapat menjadi solusi atau dapat memecahkan masalah klien. Ketika kita ingin melakukan closing dengan teknik berdasarkan kebutuhan maka hal pertama yang harus dilakukan adalah menyajikan masalah kepada klien, seperti keterbatasan waktu sehingga tidak bisa pergi ke toko.

Setelah mengetahui masalah tersebut maka perusahaan dapat menawarkan solusi pemecahan masalahnya. Misalnya, dengan menyediakan pengiriman barang yang dijual dari perusahaan tersebut.

3. Terapkan metode ‘no pain no sales’

Tenik closing ini mengharuskan seorang sales memiliki kemampuan untuk menemukan kesulitan atau pain, serta ketidaknyamanan apabila konsumen atau klien tidak menggunakan produk yang kamu miliki. Untuk mengetahui pain atau kesulitan ini maka kamu harus mencari tahu dengan melakukan beberapa pendekatan dan pertanyaan. Namun, tentunya sebelum kamu memastikan menggunakan teknik closing ini, kamu harus benar-benar memastikan terlebih dahulu bahwa produk kamu merupakan produk yang dapat memberi manfaat bagi pelanggan.

Selain itu, kamu harus mengenali terlebih dahulu produk yang kamu miliki sebelum menjejaskan kapada pelanggan atau konsumen. Dengan menerapkan teknik closing ini, seorang sales dapat menjelaskan perbandingan yang akan didapatkan ketika menggunakan produk tersebut.

3. Gunakan teknik ‘now or never’

Tenik closing satu ini dapat digunakan dengan cara memberikan informasi atau pengertian kepada pelanggan mengenai promo yang ada hanya pada waktu tertentu. Ketika pelanggan atau klien melakukan pembelian produk pada saat promo tersebut maka ia akan mendapat diskon, promo, atau potongan harga.

Tujuan dari teknik ini adalah agar konsumen terpengaruh untuk segera membeli produk yang kalian jual pada saat promo tersebut berlangsung. Selain itu, agar pelanggan lebih tertarik maka kamu dapat menambahkan informasi, seperti informasi mengenai stok terbatas atau hanya tinggal beberapa buah saja.

4. Bandingkan harga dan kualitas dengan produk pesaing

Tentunya, seorang calon pembeli akan merasa lebih senang jika mendapatkan harga yang lebih murah dan diimbangi dengan kualitas produk yang baik. Hal ini dapat menjadi salah satu solusi atau cara untuk meningkatkan closing penjualan kamu.

Berikan informasi serta pemahaman kepada pelanggan agar mereka semakin yakin jika produk yang kalian miliki lebih murah serta memiliki kualita sama atau lebih baik dari produk pesaing. Dengan begitu, pelanggan akan mempertimbangkan dan membandingkan antar kedua produk tersebuet.

6. Option closing

Teknik option closing adalah teknik yang memberikan pilihan kepada klien atau pelanggan untuk memilih dua opsi atau lebih.  Contoh dari penerapan teknik option closing adalah usaha yang bergerak di bidang jasa kebersihan. Kamu dapat memberi dua pilihan, misal mengenai jadwal mulai pembersihan di hari pertama atau pada minggu berikutnya.

Baca juga: Business To Government (B2G): Pengertian, Kelebihan, Kekurangan, Beserta Contohnya

Demikian penjelasan singkat mengenai teknik closing. Ingat, karakteristik konsumen berbeda-beda sehingga tidak ada salahnya kamu mencoba semua teknik closing agar kamu bisa melihat teknik closing mana yang efektif pada bisnismu.

Supaya skil atau kemampuan dalam dunia bisnismu semakin berkembang, Vocasia menyediakan beragam informasi seputar skil dalam dunia  bisnis yang kamu butuhkan. kamu dapat mengikuti kursus bisnis di Vocasia dengan meng-klik link berikut:

Kursusbisnisvocasia.com

Selamat mencoba, temukan beragam kursus bisnis sesuai dengan kebutuhanmu yang tentunya akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilanmu.

Exit mobile version