Site icon Vocasia

Cara Menerapkan Referral Marketing, untuk Meningkatkan Penjualan!

Banyak sekali strategi pemasaran yang bisa kita gunakan sesuai dengan kebutuhan. Salah satunya adalah Referral Marketing yang merupakan salah satu strategi pemasaran yang memiliki hubungan erat dengan strategi word of mouth marketing.

Cara ini diklaim sangat ampuh untuk bisa menjangkau pelanggan yang lebih banyak. Kenapa? karena referral marketing tidak hanya mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan. Strategi ini juga mampu memberikan dampak yang sangat positif untuk pelanggan. Lalu, bagaimana cara yang ampuh untuk menerapkannya?

Baca Juga :

Cara Menerapkan Referral Marketing

1. Menetapkan Kode Referral

Untuk para pebisnis,  hal utama yang harus dilakukan adalah dengan menetapkan kode referral. Kebanyakan bisnis akan menggunakan kode statis, yang mana pada seluruh referensinya akan menggunakan kode yang sama.

Namun, ada juga yang menetapkan kode referral unik untuk setiap pelanggan atau nasabah. Untuk Anda yang ingin memberikan komisi ataupun insentif ke pelanggan, maka ada baiknya menggunakan cara yang kedua. Karena cara ini lebih mudah dalam mendata referral.

2. Meminta Pelanggan Membagikan Kode

Setelah berhasil menetapkan kode referral, lalu selanjutnya adalah meminta pelanggan untuk membagikan kode tersebut. Di dalam pengiriman kode, ada baiknya Anda menuliskan syarat dan ketentuan dengan jelas.

Baca Juga :

3. Pengumpulan Kode Promo

Setiap pebisnis harus mengumpulkan dan juga mendata kode. Proses ini bisa diperoleh saat pelanggan ataupun nasabah memasukkan kode saat checkout atau perusahaan tersebut melacak kode dari tautan dan juga cookie yang sudah disetujui.

Referral pelanggan yang paling banyak digunakan akan mendapatkan komisi ataupun insentif. Tapi untuk bisa memperolehnya, perusahaan mempunyai aturan tersendiri.

Beberapa ada yang mensyaratkan satu penggunaan sama dengan satu kali komisi. Namun beberapa ada juga yang mendapatkan insentif dengan minimal terdapat lima akun yang menggunakan kode tersebut untuk melakukan belanja.

Baca Juga : Cara Mengelola Bisnis

4. Menggelar Giveaway

Referral marketing juga bisa dikemas dalam bentuk giveaway. Jadi, referrer akan merekomendasikan produk ke sejumlah orang sebagai syarat untuk mendapatkan hadiah giveaway.

Dengan teknik ini, brand dapat dikenal oleh orang banyak dengan mudah dan Anda bisa mendapatkan calon konsumen tanpa perlu mengeluarkan modal terlalu banyak. Cara ini memang paling sering dilakukan di media sosial. Namun, pastikan bahwa referrer tidak memanfaatkan akun palsu demi mendapatkan giveaway.

Baca Juga :

5. Menerapkan Email Referral

Strategi referral marketing selanjutnya adalah melalui email. Caranya, dengan melakukan blast email yang berisi referral kepada calon konsumen (leads) yang Anda miliki. Teknisnya, Anda perlu menyediakan sistem di website, dimana referrer bisa mengirimkan link referral langsung ke email calon referred.

Dengan sistem email ini, Anda bisa mendapatkan jumlah leads yang banyak dan memanfaatkan leads tersebut untuk kegiatan promosi lainnya. Namun, bisa saja email referral dianggap spam dan justru tidak dihiraukan oleh calon referred.

Baca Juga : Apa Itu Marketing Tools?

6. Mengadakan Gamify Referral

Sebagian besar orang suka bermain game. Itulah kenapa Anda bisa mengemas referral ke dalam bentuk permainan. Caranya, mengajak konsumen untuk mempromosikan produk dengan menyediakan beberapa level dengan hadiah yang berbeda.

Nah, ketika referrer sudah mencapai level pertama dan mendapatkan reward, mereka Anda ajak untuk menerima tantangan di level berikutnya. Suasana layaknya bermain game tentu akan membuat referrer mengikuti program tersebut dengan senang. Bisnis bisa mendapatkan konsumen baru, pemberi referral tak segan untuk menjadi konsumen loyal.

Baca Juga :

7. Menawarkan Upgrade Produk Gratis

Tentunya, tidak semua konsumen bersedia untuk upgrade produk jika belum mengetahui keunggulan fitur atau fasilitasnya. Nah, Anda bisa memberikan pengalaman upgrade produk kepada pelanggan secara cuma-cuma dalam bentuk referral. Ketika pelanggan menyukai produk versi upgrade, bukan tidak mungkin kedepannya akan benar-benar melakukan upgrade produk secara sukarela.

Baca Juga : Apa Itu Manajemen Bisnis?

Exit mobile version