Site icon Vocasia

5 Cara Mengatur Keuangan bagi Freelancer

Seorang freelancer memiliki penghasilan tidak tetap dan risiko kehilangan pekerjaan pun tinggi sehingga permasalahan utama yang perlu diselesaikan adalah mengatur keuangan agar pemasukan dan pengeluaran tidak seret.

Menurut Financial Planning Standards Boards Indonesia, mengatur keuangan adalah cara menuju kebahagiaan hidup dengan mengelola keuangan secara terencana dan terintegrasi, seperti mengatur dana pendidikan bagi anak, dana kebutuhan keluarga, dana warisan keluarga, dana membeli rumah, dana haji atau umrah, dana hari tua, dan dana lainnya.

Lantas, bagaimana, sih, cara mengatur keuangan bagi freelancer? Simak selengkapnya di bawah ini, ya!

1. Buat Rencana Anggaran

Cara Membuat Rencana Anggaran. (Sumber: Shutterstock)

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah membuat rencana anggaran, sedangkan menurut istilah rencana anggaran adalah proses mengatur pengeluaran maupun pemasukan uang yang dimiliki untuk masa depan. Tujuannya, untuk memanajemen arus keluar maupun masuk keuangan seseorang agar lebih jelas dan terencana.

Cara membuat anggaran, pertama tentukan tujuan dengan jelas dan terukur. Contoh, saat ini kamu memiliki dana darurat senilai Rp7.000.000,00 pada akhir bulan September 2022. Selanjutnya, jumlah uang yang ditargetkan tersebut dibagi dengan jumlah bulan yang ada dari saat ini agar diketahui berapa target bulanannya. Berikut tabel yang dapat digunakan untuk menganggarkan keuangan.

Jumlah dana: Rp7.000.000,00
No. Bulan Dana (Rp) Alokasi Dana Keterangan
1. September
2. Oktober
3. November
4. Desember
Jumlah:

Baca juga: Manajemen Keuangan : Pengertian, Fungsi, Dan Tips Mengelola

Kedua, siapkan dana darurat. Dana darurat digunakan untuk dana simpanan ketika dana utama habis atau ada keadaan lain yang membuat kamu tidak bisa menggunakan dana utamamu. Hal tersebut dilakukan karena meski pendapatan freelancer tergolong besar, sebagai seorang freelancer potensi hilangnya pendapatan yang dialami tentu lebih besar ketimbang para karyawan kantoran. Oleh karena itu, ada baiknya kamu menyediakan dana darurat yang lebih besar dibanding penghasilan tetap per bulan.

Bagi kamu yang belum berkeluarga, menyiapkan enam kali pengeluaran bulanan bukanlah masalah, Namun bila sudah berumah tangga dan memiliki tanggungan seperti anak, tidak ada salahnya menyiapkan dana darurat lebih dari satu tahun atau 12 kali pengeluaran bulanan.

2. Pengeluaran Stabil.

Atur Keungan Supaya Stabil. (Sumber: Coins.newbium.com)

Setelah membuat anggaran, freelancer juga harus menstabilkan pengeluaran setiap bulannya. Elizabeth Warren yang merupakan bagian dari 100 orang berpengaruh versi majalah Times mengemukakan bahwa batasan pengeluaran tidak lebih dari 50% gaji yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok, sedangkan 30% gaji digunakan untuk kebutuhan lain dan sisanya untuk ditabung atau investasi.

Kebutuhan-kebutuhan tersebut jika dijabarkan seperti:
● Pengeluaran wajib seperti membayar utang dan pajak
● Pengeluaran kebutuhan pokok seperti kebutuhan operasional rumah tangga, makanan dan minuman
● Pengeluaran investasi jangka panjang dan pendek
● Pengeluaran penjagaan atau proteksi seperti pembayaran asuransi kesehatan, asuransi pekerjaan, maupun asuransi pendidikan
● Pengeluaran pendukung seperti hobi, jalan-jalan, paket data internet, dan lainnya.

3. Lunasi Utang

Pentingnya Melunasi Hutang. (Sumber: Abadikini.com)

Kebanyakan freelancer terlalu fokus dengan pekerjaannya sehingga melalaikan salah satu tanggung jawab yang sangat penting yaitu melunasi hutang. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap rencana anggaran kamu karena harus mengeluarkan uang lebih untuk membayar dendanya. Hal tersebut dapat teratasi jika kamu membuat batas waktu pembayaran pribadi setiap project untuk menghindari keterlambatan pembayaran.

Baca juga: 8 Cara Sederhana Mengatur Keuangan Pribadi Yang Baik

4. Pisahkan Rekening

Pemisahan Rekening Bisnis dan Non Bisnis. (Sumber: Ciptagrafika.com)

Pemisahan rekening bisnis dan non bisnis termasuk hal yang penting dilakukan. Pemisahan rekening tersebut bertujuan untuk membantu mengatasi pengeluaran yang berlebihan dan menjumlahkan kondisi keuangan kamu setiap bulan. Akun bisnis hanya digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan semua pekerjaan freelance kamu, termasuk jika berkenan dana cicilan dan pajak disendirikan.

Pemisahan akun bisnis dengan akun pribadi ini diharapkan agar tujuan awal kamu tercapai dengan tidak tercampurnya keuangan setiap akun.

5. Manajemen Risiko

Cara Memanajemen Risiko. (Sumber: Pixabay)

Semua hal yang kita lakukan pasti ada risikonya, begitu juga dalam mengatur keuangan. Tanpa sadar, terkadang kita hanya melihat manisnya suatu pekerjaan yang instan atau jangka panjang menghasilkan uang pasti.

Hal tersebut belum tentu benar sehingga kamu harus melihat sebuah peluang dengan kaca mata jangka panjang.

Baca juga: 9 Cara Jitu Mengatur Keuangan Bisnis Agar Semakin Maju

Berikut cara memanajemen risiko:
● Perhitungkan dengan matang segala aspek yang berhubungan dengan keuangan, baik pengeluaran maupun pemasukan karena mungkin kamu teledor membayar sesuatu atau pendapatanmu kurang seperti biasanya.

● Perhatikan sesuatu yang kamu anggap penting dan kamu anggap tidak penting untuk didahulukan sehingga arus kasmu tetap lancar.

● Jika kamu melakukan suatu hubungan dengan pihak lain, seperti mencari freelance, menentukan bank, tempat investasi, premi asuransi atau lainnya. Cek terlebih dahulu apakah sudah terjamin keamanannya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lalu carilah informasi kepada orang lain apakah dalam pelayanannya bagus, bertanggung jawab, dan aman.

Itu dia ualasan mengenai 5 cara mengatur keuangan untuk freelance yang dapat kamu ketahui. Bagimana, Freelancer sudah paham, kan? Tidak ada salahnya jika kamu meningkatkan skill kamu dalam mengatur keuangan yang baik demi keuntungan di masa depan.

Exit mobile version