Site icon Vocasia

Cold Calling: Pengertian dan Tips Mudah Melakukannya

Bidang bisnis memiliki segudang tips dan trik penjualan. Kamu yang memiliki bisnis wajib memulai perubahan baru. Misalnya dengan menerapkan metode cold calling. Apakah kamu sudah pernah mendengar metode tersebut? Kalau belum tahu, yuk pelajari bersama. Cold calling adalah teknik yang dilakukan oleh penjual untuk menghubungi target pelanggan yang sebelumnya tidak menunjukkan minat pada produk yang ditawarkan hingga akhirnya tertarik. Tentu saja dibutuhkan kesabaran dan keuletan dalam merayu pelanggan. Pelanggan yang kurang tertarik bahkan tidak tertarik sama sekali wajib kamu hubungi kembali. Inti dari cold calling adalah memperkenalkan dan menawarkan produk atau jasa.

Kelebihan Cold Calling

Ilustrasi Cold Calling Melalui Telepon (pexels)

Tips Melakukan Cold Calling

1. Lakukan riset secara maksimal

Riset adalah hal paling penting yang harus dilakukan sebelum mulai melakukan cold calling. Tanpa riset mengenai target calon pelanggan, tentu kamu akan kesulitan untuk menawarkan produk. Riset berfungsi untuk mengetahui karakter dari calon pelanggan yang kamu targetkan. Setelah tahu karakteristik pelanggan tersebut, tentu kamu bisa memutuskan bentuk pendekatan yang akan dilakukan. Kamu juga harus pandai mencari tahu latar belakang calon pelanggan, ya. Hal ini dilakukan supaya tingkat keberhasilan penjualan bisa semakin meningkat. Misalnya saja kamu hendak menawarkan mobil matic versi terbaru kepada pelanggan. Kamu perlu mengetahui latar belakang pekerjaan calon pelanggan tersebut. Kemudian kamu juga harus memastikan merek kendaraan yang telah dimiliki di rumahnya. Tentu saja agar jerih payah kamu tidak sia-sia dan mobil tersebut berhasil terjual.

2. Siapkan kalimat pembuka yang menarik

Berbicara secara langsung dan melalui panggilan telepon tentunya tidak sama. Kamu harus membedakan calon pelanggan sesuai pendekatannya masing-masing. Bagi sebagian orang, ada yang merasa lebih mudah saat berbicara secara langsung daripada melalui sambungan telepon. Kamu pun harus mengikutinya dengan menyiapkan padanan kalimat yang menarik. Jelaskan dengan sopan dan tawarkan produk yang kamu bawa dengan baik. Saat melakukan pendekatan melalui panggilan telepon, hendaknya kamu sudah mempersiapkan kalimat pembuka. Mengapa hal ini sangat penting? Karena kalimat pembuka dapat menentukan apakah calon pelanggan mau terus mendengarkan penjelasan kamu atau justru mengakhiri panggilan? Kamu harus lebih jeli dan pandai menyesuaikan diri dengan pelanggan.

3. Tulis poin penting yang ingin dijelaskan

Konsep yang matang sangat membantu proses cold calling yang akan kamu lakukan. Saat sudah mempersiapkan konsep dengan baik, tentunya kamu akan mudah menjelaskan tentang produk. Dalam membuat konsep, tuliskan saja poin-poin penting yang ingin kamu katakan kepada calon pelanggan. Pastikan bahwa kamu sudah paham betul akan produk yang hendak ditawarkan. Poin penting dari konsep akan membantu kamu tetap fokus untuk menawarkan produk sehingga pembicaraan tidak akan melebar. Kamu harus fokus akan produk dan juga calon pelanggan. Kuasai product knowledge dengan maksimal dan bubuhi dengan pendekatan secara intens kepada pelanggan.

4. Bicaralah dengan percaya diri

Saat melakukan pendekatan terhadap calon pelanggan, kamu haruslah percaya diri. Terlebih lagi saat melakukannya melalui sambungan telepon. Kamu harus lugas dan penuh percaya diri saat menjelaskan produk. Buatlah pelanggan percaya dan tidak ragu akan produk yang kamu tawarkan. Tantangan untuk kamu saat melakukan teknik cold calling adalah mengatasi keraguan saat berbicara. Itu sebabnya, sebaiknya persiapkan diri sebaik mungkin sebelum melakukan pembicaraan, ya. Saat persiapan sudah matang, tentunya kamu bisa lebih percaya diri saat melakukan cold calling.

5. Tidak mudah menyerah

Kegiatan cold calling adalah salah satu teknik di dunia sales yang cukup sulit. Membuat calon pelanggan yang tidak tertarik menjadi tertarik adalah hal yang tak mudah. Kamu harus menyiapkan mental dan pantang menyerah agar bisa mendapatkan hati pelanggan. Hal tersebut bisa semakin berat saat cold calling dilakukan kepada calon pelanggan yang tidak memiliki minat sama sekali akan produk. Untuk itu, segala kemampuan pemasaran perlu kamu terapkan dengan optimal.

Baca Juga : Yuk, Belajar Memahami Benchmarking dalam Pemasaran!

Itulah serba-serbi mengenai cold calling. Kamu harus pintar dalam memahami calon pelanggan. Gunakan pendekatan yang cocok juga, ya. Pastikan kamu telah memahami sepenuhnya akan produk yang ingin ditawarkan. Buatlah calon pelanggan tertarik dan mulai melirik untuk memiliki produk yang kamu bawakan.

Exit mobile version