Sebagai warga negara Indonesia yang cinta akan bahasa Indonesia, Sobat Vocasia pasti mengenal yang namanya majas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain; kiasan. Majas merupakan gaya bahasa, baik berupa kiasan, ibarat, maupun perumpamaan yang bertujuan untuk menambah keindahan makna serta pesan dalam sebuah kalimat.
Penyampaian majas dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu lisan dan tulisan. Majas yang disampaikan secara lisan adalah majas yang diucapkan langsung dengan mulut. Sementara, majas tertulis adalah majas yang disampaikan dalam bentuk karya fiksi, seperti puisi, cerpen, dan sajak.
Majas dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu majas pertentangan, perbandingan, penegasan, dan sindiran. Majas sindiran adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan sindiran terhadap seseorang atau sesuatu. Lalu, majas sindiran dapat dikelompokkan juga menjadi beberapa bagian, yaitu:
- Ironi: menyatakan sesuatu menggunakan kata-kata yang berlainan dan bertolak belakang.
- Sarkasme: mengungkapkan sesuatu dengan pernyataan sindiran kasar.
- Sinisme: sindirian terhadap sesuatu yang baik.
- Innuendo: melemahkan fakta yang ada.
Artikel kali ini akan memberikan Sobat Vocasia pemahaman lebih mendalam tentang majas ironi. Selengkapnya tentang pengertian majas ironi beserta contoh-contoh, simak penjelasan di bawah ini!
Pengertian Majas Ironi
Sesuai dengan kelompoknya, majas ironi tergolong majas sindirian. Dalam hal ini, sindiran majas ironi dilontarkan menggunakan pernyataan yang memiliki makna saling bertentangan dengan makna sesungguhnya. Dalam buku Majas, Idiom, dan Peribahasa Indonesia Superlengkap, Ainia Prihantini menuliskan majas ironi adalah sindiran halus berupa penyataan yang maknanya bertentangan dengan makna sebenarnya. Majas ironi bisa muncul saat seseorang sedang berhadapan dengan ketidaksesuaian antara suasana dan kenyataan yang mendasarinya.
Baca juga: 6 Tips Menulis Kreatif yang Benar Bikin Tulisan Jadi Lebih Unik!
Contoh Majas Ironi
- Indah sekali rapormu, dihiasi warna merah yang indah.
- Tepat waktu sekali kau datang, tepat acaranya telah selesai.
- Adikku adalah anak yang sangat rajin, jam makan siang dia baru bangkit dari kasurnya.
- Wangi sekali kau, hingga aku lalat mengerumuni.
- Pagi sekali kau berdandan, padahal baru tengah hari.
- Masih sore kau sudah pulang, padahal sebentar lagi matahari akan terbit.
- Sungguh mulai perilakunya, ibunya saja ditelantarkan.
- Malang sekali nasibmu, baru lahir disuapi pakai sendok emas.
- Sopan sekali busanamu, hingga aku malu melihatnya.
- Air ini sangat steril dan higienis, hingga kerongkongan terasa gatal setelah meminumnya.
- Kau membuatku sangat bahagia, sampai-sampai aku ingin menamparmu.
- Sepatu yang kau berikan sangat cocok, hingga kakiku terasa panas.
- Rumah ini sangat bersih, sampai-sampai aku bersin berdiam diri di dalamnya.
Baca juga:
Nah, demikianlah penjelasan tentang pengertian majas ironi beserta contohnya untuk Sobat Vocasia. Apakah kamu sering menggunakan gaya bahasa ini dalam kehidupan sehari-hari? Sindiran sangat tidak asing kita dengar dalam pergaulan sehari-hari, baik bersama keluarga, rekan kerja, maupun teman sepermainan. Jadi, majas ironi sesungguhnya sangat lumrah digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Baca juga: Bahasa sebagai Realitas Sosial, Beserta Penjelasannya