Site icon Vocasia

Instrumen Penelitian dalam Penelitian Kuantitatif

Instrumen Penelitian(pexels.com/Mohammad Danish)

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan dari pada melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala yang paling rendah laporan juga dapat dinyatakan sebagai bentuk penelitian.

Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran. Maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.

Berdasarkan pemahaman di atas, berikut adalah penjelasan lebih mendalam mengenai instrumen penelitian. Simak langsung dibawah ini, yuk!

Instrumen Penelitian dalam Penelitian Kuantitatif

Umumnya instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dalam ilmu alam sudah banyak tersedia. Kemudian terbukti telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Variabel-variabel dalam ilmu alam misalnya panas. Maka instrumennya adalah calorimeter, variabel suhu maka adalah termometer. Kemudian variabel panjang, maka instrumennya adalah mistar (meteran). Sementara variabel berat, maka instrumennya adalah timbangan berat.

Selanjutnya instrumen-instrumen tersebut mudah didapat dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Kecuali yang rusak dan palsu. Biasanya instrumen-instrumen yang rusak atau palsu bila digunakan untuk mengukur. Harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dulu.

Selain itu, instrumen-instrumen dalam penelitian sosial memang ada yang sudah tersedia dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Seperti instrumen untuk mengukur motif berprestasi. Lalu (n-ach) untuk mengukur sikap, mengukur IQ, mengukur bakat dan lain-lain.

Walaupun instrumen-instrumen tersebut sudah ada tetapi sulit untuk dicari. Dimana harus dicari dan apakah bisa dibeli atau tidak. Kemudian daripada itu instrumen-instrumen dalam bidang sosial walaupun telah teruji validitas analisis reliabilitasnya. Tetapi bila digunakan untuk tempat tertentu, belum tentu tepar dan mungkin tidak valid dan reliabel lagi.

Hal ini perlu dimaklumi karena gejala/fenomena sosial itu cepat berubah dan sulit dicari kesamaannya. Sementara instrumen tentang kepemimpinan mungkin valid untuk kondisi Amerika, tetapi mungkin tidak valid untuk Indonesia. Untuk itu maka peneliti-peneliti dalam bidang sosial instrumen penelitian yang digunakan. Biasanya sering disusun sendiri termasuk menguji validitas dan reliabilitasnya.

Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti. Misalnya akan meneliti tentang “Pengaruh kepemimpinan dan iklim kerja lembaga terhadap produktivitas kerja pegawai”. Dalam hal ini ada tiga instrumen yang perlu dibuat yaitu:

Nah, itu tadi penjelasan mengenai instrumen penelitian dalam penelitian kuantitatif. Semoga artikel ini bermanfaat, jangan lupa cek postingan artikel yang lainnya juga, ya!

Exit mobile version