Tanggal:22 November 2024

Mengenal Investasi Syariah: Cara Kerja, Produk, Serta Manfaatnya!

Hampir 90% orang ingin berinvestasi. Namun, yang menjadi kendalanya ragu dalam berinvestasi karena takut akan riba, padahal berinvestasi sangat memiliki keuntungan yang sangat besar. Kamu jangan khawatir! Saat ini, sudah ada investasi syariah, loh! 

Investasi syariah atau bentuk tidak baku dari syariat, sudah dikenal secara luas dan berkembang dengan pesat seiring waktu. Nyatanya, penduduk Indonesia mayoritas beragama muslim, jenis investasi tanpa riba ini sudah banyak dilirik orang-orang, karena dianggap lebih terpercaya dan amanah untuk masyarakat. 

Jenis investasi berbasis syariat agama Islam, sudah banyak orang pilih karena bebas riba. Lalu, sebenernya apakah kamu tau apa itu investasi syariah? Apa saja jenis, cara kerja, serta manfaat memilih investasi syariah yang sesuai syariat Islam, simak berikut ini, ya!

Apa Itu Investasi Syariah?

Ilustrasi Orang Sedang Menjalani Investasi Syariah (Sumber: Freepik)

Investasi syariah adalah penanaman modal masyarakat untuk mendapatkan keuntungan sesuai dengan syariat Islam. Prinsip hukum syariah dan operasional investasi berbasis syariah dinaungi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui fatwa Dewan Syariah Nasional (DNS). 

Sejauh ini terdapat 29 fatwa DSN MUI yang berhubungan dengan investasi syariah. Salah satunya adalah fatwa no 40/DSN-MUI/X/2003 tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip syariah. Dari fatwa yang telah diterbitkan, bertujuan agar umat muslim dapat merasakan manfaat investasi syariah, seperti bebas riba, tidak mengandung unsur gharar dan masyir, hingga kepastian karena akad.

Apa kamu tau apa yang dimaksud akad? Jadi yang dimaksud akad, seperti investor yang akan memulai investasi syariah diawali dengan melakukan akad kerja sama (musyawarah), sewa-menyewa (ijarah), dan akad bagi hasil (mudharabah). Investasi syariah saat ini, telah menyebar luas di berbagai macam lembaga keuangan di bidang perbankan maupun non-perbankan.

Baca JugaApa Itu Waralaba Syariah?

Cara Kerja Investasi Syariah

Ilustrasi Cara Kerja Investasi Syariah (Sumber: Freepik)

Kamu tahu tidak? Meskipun sama-sama berinvestasi di pasar modal, tapi cara kerja investasi syariah dengan konvensional tentu berbeda. Khususnya sistem investasi syariah menggunakan sistem akad. Maksud dari akad sendiri merupakan keterkaitan antara ijab (pihak pertama yang bertujuan untuk investasi) dan qobul (pihak penerima modal). 

Terdapat 3 prinsip akad dalam investasi syariah, yaitu:

1.Untuk kerjasama (musyawarah)

2. Sewa menyewa (ijarah)

3. Bagi hasil (mudharabah)

Baca JugaApa Itu Mudharabah?

Produk atau Jenis Investasi Syariah

Menurut situs OJK (Otoritas Jasa Keuangan) terdapat tiga produk yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal, yaitu:

1. Saham syariah

Saham ini merupakan surat penting yang menjadi bukti kepemilikan modal para pemegang saham di sebuah perusahaan, dengan menggunakan konsep kegiatan musyawarah atau syirkah penyertaan modal dengan hak bagi hasil usaha.

Dengan konsep ini, saham tidak bertentangan dengan prinsip syariah karena bukti penyertaan modal dari investor ke perusahaan, kemudian investor akan mendapatkan hasil berupa deviden. Tapi asal kamu tahu, nih, tidak semua saham sebagai saham syariah, loh!

2. Sukuk

Ilustrasi Investasi Syariah Jenis Sukuk Aset Tanah (Sumber: Freepik)

Sukuk adalah efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi atas aset yang mendasarinya (underlying asset) sebagai objek atau dasar penerbitan sukuk. Aset yang dimaksud berupa barang berwujud, seperti tanah, bangunan, proyek pembangunan. Ataupun aset barang yang tidak berwujud, seperti jasa dan hak manfaat atas aset. 

Lalu apakah sukuk dengan obligasi sama? Bedanya suku tidak mengenal istilah kupon bunga seperti obligasi,  karena investasi halal menganggap bunga adalah riba dalam transaksi piutang. Sedangkan sukuk menyebutnya sebagai istilah bagi hasil.

3. Reksadana syariah

Reksadana syariah merupakan salah satu wadah investasi kolektif yang dikelola oleh manajer investasi dengan cara menginvestasikan dana kelolaan ke efek syariah berupa saham syariah, sukuk, atau instrumen lainnya. Lalu apa kamu tahu, perbedaan antara reksadana syariah dengan konvensional

Sebenarnya di antar keduanya hampir sama, yaitu manajer investasi yang akan mengelola dana investor. Hanya saja yang membedakan reksadana syariah berada di perusahaan yang berlabel halal yang akan diawasi oleh OJK dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam mengembangkan produk investasi syariah.

Selain itu, yang membedakannya lagi adalah segi isi portofolio, reksadana syariah berupa saham syariah, sukuk, dan lainnya. Sedangkan reksadana konvensional berupa efek syariah, efek non-syariah (saham dari emiten yang memproduksi alkohol, rokok, obligasi). Selain itu, terdapat beberapa jenis reksadana syariah yang perlu kamu ketahui, yaitu: 

  • Reksadana syariah pasar uang
  • Reksadana syariah pendapatan tetap
  • Reksadana syariah saham
  • Reksadana syariah campuran
  • Reksadana syariah terproteksi
  • Reksadana syariah indeks
  • Exchange Traded Fund (ETF) syariah
  • Reksadana syariah KIK penyertaan terbatas
  • Reksadana syariah berbasis efek syariah luar negeri
  • Reksadana syariah berbasis sukuk

Manfaat Investasi Syariah

Setelah kamu mengetahui apa itu investasi syariah, cara kerja, serta produk yang ada pada investasi syariah. Kamu juga perlu mengetahui apa manfaat yang didapat ketika menggunakan investasi syariah dibandingkan dengan investasi konvensional, simak berikut ini, ya!

1. Bebas riba

Tentu kamu sudah mengetahui bukan? Hukumnya apa bagi yang melakukan riba dalam agama Islam?  Riba merupakan sesuatu yang dilarang bagi ajaran Islam. Karena arti riba sendiri merupakan kelebihan atau tambahan terhadap pokok hutang atau harta yang biasa kita kenal dengan bunga. 

Nah, dengan begitu investasi syariah bisa menjadi pilihan karena berlandaskan pada syariat Islam, yaitu tidak mengandung riba yang tidak sesuai dengan syariat Islam.

2. Mengandung nilai sosial

Selain itu, perlu kamu ketahui, loh! Investasi syariah juga bisa menjadi sarana melakukan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi nasabah maupun orang sekitar. 

Investasi syariah juga dapat berfungsi sebagai penggerak untuk meningkatkan kualitas ekonomi dengan mengurangi angka pengangguran yang ada saat ini.

3. Manajemen sesuai syariat Islam

Investasi syariah menggunakan manajemen yang sesuai dengan syariat Islam, mengedepankan prinsip amanah dan kepercayaan. Maka dari itu, kamu akan terhindar dari penipuan yang sangat rentan sering terjadi pada investasi lainnya. Program yang dijalani investasi syariah sesuai dengan syariat ajaran islam.

4. Halal

Dalam ajaran Islam, sangat menjunjung nilai kebenaran dan kebaikan. Dengan itu, proses perekonomian dalam Islam menghindari adanya keburukan. Investasi yang berlandaskan pada syariat Islam dalam operasionalnya memberikan hal-hal yang dihalalkan dalam Islam. Dengan menghindari hal-hal buruk, seperti penipuan, pemerasan, dan manipulasi. 

Baca Jugahttps://vocasia.id/blog/apa-itu-investasi-bodong/

Nah, itulah beberapa hal penting yang perlu kamu ketahui tentang investasi syariah yang sesuai dengan syariat islam. Pada dasarnya, investasi terbaik adalah yang sesuai dengan value, kebutuhan, dan tujuan yang akan kamu inginkan. Bagaimana tertarik ingin berinvestasi syariah? Hindari tawaran investasi yang tinggi tapi tidak realistis, ya! Lakukan analisis terlebih dahulu sebelum kamu mengambil keputusan.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *