Pasar dikenal sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Pasar bisa dibilang sebagai penggerak roda perekonomian suatu negara. Perannya penting bagi masyarakat dan negara.
Saat ini, kita mengenal adanya pasar modern dan pasar tradisional. Namun, dalam ilmu ekonomi, pasar dibagi lagi ke dalam beberapa jenis. Jenis-jenis pasar tersebut diklasifikasikan dari berbagai bentuk. Berikut ini adalah jenis-jenis pasar dalam ilmu ekonomi yang perlu kamu ketahui
Jenis-Jenis Pasar Berdasarkan Sifat dan Waktunya
1. Pasar harian
Seperti namanya, pasar harian berlangsung setiap hari. Berhubung pasar ini tersedia setiap hari, barang-barang yang dijual adalah kebutuhan pokok manusia yang biasa dikonsumsi setiap hari juga. Seperti misalnya, sembako, alat mandi, dan lain sebagainya. Kamu nggak akan menemukan barang-barang aneh kayak shockbreaker motor ninja di sini. Contoh pasar harian yaitu pasar tradisional.
2. Pasar mingguan
Sesuai namanya, pasar mingguan hanya terjadi sekali dalam satu minggu. Jenis pasar seperti ini dapat kita temui di beberapa kota. Pasar-pasar ini kemudian bahkan diserap dan dijadikan nama daerah setempat. Contoh jenis pasar ini bisa kamu temui seperti Sunday Morning di UGM, Pasar kliwon, Pasar Senin, dan sebagainya.
3. Pasar Bulanan
Pasar bulanan adalah pasar yang berlangsung setiap bulan. Biasanya, barang-barang yang diperjualbelikan di pasar bulanan adalah barang-barang khusus dan tersedia dalam jumlah banyak. Pasar ini biasanya terjadi karena momen-momen tertentu yang muncul setiap bulan. Contohnya, pasar-pasar yang ‘muncul’ di depan kantor pos, ketika tiba masa pembayaran pensiun. Selain itu, ada juga pasar di depan pabrik, yang ada saat masa karyawan gajian.
4. Pasar tahunan
Jenis-jenis pasar berdasarkan waktunya juga ada yang diselenggarakan sekali dalam satu tahun. Pasar itu disebut pasar tahunan. Pasar tahunan biasanya berlangsung di kota-kota besar di dunia. Barang yang diperjualbelikan pun bukan kebutuhan sehari-hari tapi bisa aja barang yang tidak dibutuhkan semua orang. Contoh pasar tahunan seperti Pasar Raya Jakarta atau PRJ, pasar sekaten di Yogyakarta, dan sebagainya.
Jenis Pasar Berdasarkan Wujudnya
1. Pasar konkret
Pasar konkret yaitu pasar di mana barang yang diperjualbelikan benar-benar ada, dan penjual dan pembeli bertemu langsung.
Ciri-ciri dari pasar konkret diantaranya transaksi dilakukan secara tunai, barang dapat dibawa/diambil saat itu juga, barang yang diperjualbelikan benar-benar ada/nyata, dan penjual dan pembeli bertemu langsung.
2. Pasar abstrak
Pasar abstrak yaitu pasar di mana barang yang diperjualbelikan tidak tersedia secara langsung dan antara penjual dan pembeli tidak bertemu secara langsung.
Ciri-ciri dari pasar abstrak diantaranya penjual dan pembeli berada di tempat yang berbeda dan berjauhan jaraknya, transaksi dilandasi oleh rasa saling percaya, barang yang diperjualbelikan tidak tersedia, hanya berupa contoh saja, serta transaksi dilakukan dalam partai besar.
Baca Juga : Mengenal Market Share
Jenis Pasar Berdasarkan Luas Wilayah Kegiatannya
1. Pasar regional
Pasar regional adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi beberapa negara pada wilayah tertentu. Pasar ini biasanya di bawah naungan wadah kerja sama regional, misalnya di kawasan Asia Tenggara dibentuk AFTA.
2. Pasar internasional
Pasar internasional adalah pasar yang daerah pemasarannya mencakup seluruh kawasan dunia. Pasar ini juga disebut pasar dunia karena menjual produk-produk yang dibutuhkan oleh semua masyarakat dunia, misalnya pasar kopi di Brasil, pasar wol di Sidney, Australia.
3. Pasar lokal
Pasar lokal adalah pasar yang daerah pemasarannya hanya meliputi daerah tertentu dan pada umumnya menawarkan barang yang dibutuhkan masyarakat di sekitarnya. Misalnya Pasar Klewer di Solo, yang menyediakan berbagai jenis kain batik karena masyarakat di Solo dan sekitarnya banyak yang mengenakan batik.
4. Pasar nasional
Pasar nasional adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi wilayah satu negara. Pasar ini menjual barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat negara tersebut.
Baca Juga | Pengertian, Tujuan, Jenis dan Instrumen Kebijakan Fiskal
Jenis Pasar Berdasarkan Hubungan antara Pembeli dan Penjual
Berdasarkan organisasi pasar, pasar dapat dibedakan menjadi dua, yakni:
1. Pasar Persaingan Sempurna (perfect competition market)
Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga harga tidak bisa ditentukan oleh masing-masing penjual/pembeli. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
- Penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar tanpa hambatan
- Pengetahuan penjual dan pembeli tentang pasar sempurna
- Penjual dan pembeli banyak
- Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen
2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna (imperfect competitionmarket)
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar di mana jumlah pembeli lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penjualnya sehingga pasar dikuasai oleh satu atau beberapa penjual saja. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
- Terdapat hambatan untuk memasuki pasar
- Pengetahuan pembeli tentang pasar terbatas
- Jumlah penjual sedikit
- Barang yang diperjualbelikan bermacam-macam
Adapun pasar yang termasuk pasar persaingan tidak sempurna ada tiga, di antaranya:
1. Pasar monopoli
Pasar monopoli ialah pasar yang dikuasai sepenuhnya oleh penjual. Penjual mempunyai kekuasaan yang mampu memaksakan kemauannya, baik dalam bentuk harga, volume, tempat, maupun waktu pembelian barang yang akan dijualnya.
Lantaran penjual dalam pasar monopoli tidak mempunyai pesaing, ia dapat menaikkan atau menurunkan harga dengan cara mengubah jumlah barang yang ditawarkan. Contoh: PLN menguasai listrik di Indonesia, PT Pos Indonesia memonopoli penjualan benda-benda pos di Indonesia.
2. Pasar duopoli
Pasar duopoli yaitu pasar di mana penawaran suatu barang dikuasai oleh dua perusahaan. Contoh: penawaran minyak pelumas yang dikuasai oleh Caltex dan Pertamina.
3. Pasar oligopoli
Pasar oligopoli ialah pasar di mana beberapa perusahaan menguasai penawaran satu jenis barang. Beberapa perusahaan yang menguasai pasar, saling memengaruhi satu sama lain.
Sifat ini menyebabkan satu perusahaan harus mengambil keputusan secara hati-hati dalam mengubah harga, mengubah desain produk atau mengubah teknik produksi. Contoh: penawaran sepeda bermotor yang dikuasai oleh beberapa perusahaan di antaranya Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki.
Baca Juga | Cara Riset Pasar Agar Untung