Site icon Vocasia

Apa Sih Freelance Itu? Cek 3 Kelebihan dan Kekurangannya Berikut Ini!

ilustrasi bekerja freelance (pixabay.com)

ilustrasi bekerja freelance (pixabay.com)

‘3 Kelebihan Menjadi Freelancer’

1. Waktu kerja lebih fleksibel

ilustrasi bekerja freelance (pixabay.com)

Salah satu keuntungan menjadi pekerja freelance yang paling diminati oleh kebanyakan orang yakni memiliki waktu kerja yang lebih fleksibel, nih. Yang mana dengan tingkat fleksibelitas ini kamu bisa mengatur manajeman waktu berdasaran tingkat prioritasmu sendiri, ya.

Misalnya saja tiba-tiba di hari kerja nih kamu ada urusan yang mendadak dan sangat darurat sehingga kamu harus meninggalkan pekerjaanmu. Pun mungkin kamu sedang tidak memiliki mood untuk bekerja di hari kerja, lalu kamu ingin pergi jalan-jalan terlebih dahulu untuk menenagkan pikiranmu. Semua hal itu bisa kamu dapatkan atas fleksibelitas waktu dari bekerja freelance, lho. Tak seperti bekerja full time yang pada umumnya berada di kantor selama hari kerja nonstop sehingga waktu luang untuk urusan pribadi dan sejenisnya hanya bisa dilakukan saat weekend saja, nih.

Baca Juga : Marketing Freelance

Lebih lanjutnya, dengan fleksibilitas waktu bekerja ini, maka kamu bebas mengatur sendiri kapan waktu untuk bekerja dan kapan beristirahat, nih. Misalnya saja, kamu lebih ingin mengerjakan project di malam hari karena lebih bisa lebih produktif dan konsentrasi seacara maksimal di tengah keheningan, apakah bisa? Tentu saja bisa, ya.

Dimana saat bekerja freelance, kamu bisa membalik jadwalmu layaknya manusia pada umumnya dengan menjadikan pagi hari untuk beristirahat dan malam untuk bekerja, nih. Hal tersebut tentu saja tak bisa kamu dapatkan saat bekerja full time di sebuah perusaahan, ya. Yang mana pada umumnya selama hari kerja wajib bekerja dari pagi hingga sore, setuju atua tidak setujunya kamu hal itu adalah jadwal kerja dari perusahaan, ya. Jadi, pada intinya adanya fleksibelitas dalam bekerja freelance ini menyebabkan kamu bisa memiliki hidup yang lebih seimbang antara bekerja dan kehidupan pribadi, ya.

Baca Juga : Cara Mudah Menjadi Freelancer Sukses Untuk Pemula

2. Bekerja dari mana saja

ilustrasi bekerja freelance (pixabay.com)

Keuntungan lainnya menjadi freelance adalah Anda bisa bebas bekerja di mana saja, lho. Mau bekerja di rumah? Bisa. Tiba-tiba mau ganti suasana dengan bekerja di coffee shop atau coworking space? Tentu saja tetap bisa dilakukan, ya. Bahkan kalau sedang mood untuk liburan, maka mengerjakan project bisa kmau bawa sambil berlibur kemana pun tujuanmu, nih.

Baca Juga : Pekerjaan Online Yang Cocok Untuk Seorang Freelancer

Ya, selama pekerjaanmu dapat selesai dengan baik, maka kamu bebas bekerja dari mana saja, ya. Apalagi, secara umum klien biasanya tidak akan menentukan tempat kerjamu. Ini artinya, kamu juga berpeluang mendapatkan project atau pekerjaan dari mana saja. Entah itu di lintas kota atau bahkan lintas negara sekalipun, lho. Semisal ada kebutuhan meeting pun, otomatis kamu masih bisa melakukannya menggunakan aplikasi meeting online, seperti Zoom atau Google Meet, dan sejenisnya.

3. Tidak terikat aturan 

ilustrasi bekerja freelance (pixabay.com)

Keuntungan lainnya menjadi seorang pekerja freelance adalah Anda tidak terikat aturan yang saklek nan resmi, ya. Sebagai contoh, kamu bisa menentukan sendiri harga project, waktu pengerjaan, jumlah klien, dan sebagainya.

Kalau kamu ingin menambah penghasilan, maka kamu bisa saja menambah jumlah klien dalam waktu tertentu bahkan bisa mengerjakan berbagai jenis freelance dalam satu waktu asalkan mampu. Hal tersebut tentu saja tak seperti pekerjaan full time di kantoran yang terdapat sistem dan kontrak kerja seperti larangan bekerja di tempat lain aatua batasan-batasan sejenis lainnya.

Lantas kalau yang terjadi sebaliknya yakni sedang tak ingin bekerja? Tentu saja kamu bisa libur sejenak untuk refreshing sesuai keinginan kamu tanpa perlu ribet dengan urusan izin dan persetujuan orang lain. Pun, ketika ada klien yang tak menyepakati perjanjian, Anda bisa menolak atau mengakhiri kerjasama. Menjadi freelancer sama halnya menjadi bos untuk diri sendiri, kok.

Baca Juga : Perbedaan Freelancer Dengan Fulltimer

‘3 Kekurangan Menjadi Freelancer’

1. Pendapatan tidak tetap 

ilustrasi bekerja freelance (pixabay.com)

Meskipun pendapatan freelance berpeluang sangat besar, penghasilan tersebut dapat berubah setiap bulannya. Yang mana penghasilan tersebut bisa lebih tinggi atau sebaliknya jadi turun secara drastis, nih. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan, pekerjaan freelancer sangat bergantung pada jumlah klien hingga kuantitas dan kualitas project yang tak menentu disetiap periodenya, nih. Dimana pada waktu tertentu freelancer bisa saja mendapatkan banyak project, bisa juga beberapa waktu ke depan menjadi sepi project, ya. Maka dari itu, kondisi keuangan freelancer kemungkinan kurang stabil daripada pekerja full time di kantoran yang resmi terikat oleh kontrak.

Maka dari itu, solusinya adalah kamu perlu membuat strategi agar tetap bisa mendapatkan project. Hal yang tak kalah penting, kamu juga perlu meningkatkan skill pengelolaan keuangan dengan baik, ya. Sehingga saat banyak project yang datang tak membuatmu kalap dalam berfoya-foya serta saat sepi project pun kamu memiliki tabungan dana darurat yang mencukupi.

2. Support fasilitas kerja sendiri 

ilustrasi bekerja freelance (pixabay.com)

Jika Anda memutuskan menjadi freelancer, kamu perlu sedikit mengeluarkan modal untuk investasi fasilitas, nih. Misalnya, laptop, koneksi internet, meja dan kursi kerja, maupun software berbayar tertentu untuk keberlangusngan project. Hal tersebut berbeda dengan bekerja full time di kantoran yang terikat resmi dengan kontrak kerja, yang mana biasanya akan difasilitasi peralatan kerja sesuai kebutuhan dari pemilik bisnis. Jadi, kamu tak perlu keluar dana untuk membeli perangkat deh.

Baca Juga : Tipe Klien Yang Harus Dihindari Freelance

3. Perlu mengurus asuransi secara mandiri 

ilustrasi mencari ide binis (pixabay.com)

Asuransi kesehatan dan kecelakaan kerja wajib dimiliki oleh setiap pekerja, lho. Tapi sayangnya,  bagi pekerja freelance, urusan administrasi asuransi itu harus dilakukan secara mandiri, nih. Mulai dari memilih asuransi yang tepat dalam artian berkualitas tapi tetap berharga terjangkau dalam pembayaran tiap bulannya. Tentu saja hal tersebut berbeda dengan bekerja full time di kantoran yang terikat dengan kontrak kerja perusahaan, yang mana umumnya semua urusan per-asuransi-an itu telah diurus oleh tim HR perusahaan, nih.

Baca Juga : Situs Freelancer Indonesia

Exit mobile version