Mendengar kata loyalitas, pastinya kita akan selalu berpikir tentang kesetiaan, dedikasi, dan juga pengorbanan. Oleh karena itu, loyalitas merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki oleh setiap pribadi.
Sikap loyalitas biasanya muncul karena adanya rasa percaya, kepuasan, dan merasa diuntungkan. Loyalitas biasanya muncul ketika kita mencintai seseorang, klub olahraga favorit, produk, dan pekerjaan.
Dengan demikian, di tulisan ini kita akan membahas lebih dalam apa itu loyalitas, faktornya yang mempengaruhinya dan juga cara membangun sebuah loyalitas.
Apa Itu Loyalitas?
Definisi “loyalitas” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kepatuhan atau kesetiaan. Biasanya loyalitas ditunjukkan seseorang melalui sikap dan tindakan yang selalu mendukung pihak yang ia rasa harus diberikan loyalitas tersebut.
Banyak bentuk loyalitas yang sering kita temui di media sosial ataupun secara langsung. Mulai dari loyal terhadap pekerjaan, loyal terhadap suatu brand atau merk, dan juga loyal terhadap apa yang mereka cintai, seperti klub olahraga.
Dalam dunia kerja dan juga bisnis, loyalitas merupakan hal yang utama dimiliki oleh kedua ranah tersebut. Sebab tanpa adanya loyalitas, bisnis tidak akan berjalan dengan baik dan produk yang ditawarkan tidak akan laku di pasaran.
Oleh karena itu, kita harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas seseorang.
Faktor Penentu Loyalitas Seseorang
Ada banyak faktor yang mempengaruhi loyalitas seseorang. Faktor utama yang mempengaruhi loyalitas seseorang, di antaranya:
1) Kepercayaan
Faktor utama yang pertama adalah kepercayaan. Karena jika orang merasa bahwa dirimu dapat dipercaya, maka ia tak akan ragu untuk menunjukkan loyalitasnya. Dengan reputasi yang baik, maka orang akan mudah percaya dan memberikan loyalitasnya.
2) Kepuasan
Faktor kedua adalah kepuasan dimana kepuasan pelanggan menjadi hal yang utama dalam berbisnis. Ketika pelanggan merasa bahwa produk dan layanan yang kita tawarkan tidak sesuai dengan ekspektasi mereka. Alhasil, mereka tidak akan puas dan bisa saja kabur, hal itu tidak akan bisa memunculkan loyalitas seseorang.
3) Faktor Emosional
Faktor lain pembentuk loyalitas adalah ikatan emosional. Seperti saat kita mengunjungi suatu tempat atau membeli sebuah produk. Jika kita memiliki kesan pertama (first impression) yang baik, pastinya kita akan membeli produknya lagi atau berkunjung lagi ke tempat tersebut.
Cara Membangun Loyalitas
1) Mengenali Konsumen Lebih Dekat
Mengenal konsumen lebih dekat; pastinya itu merupakan keahlian yang harus kita miliki. Dengan begitu, kita bisa mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Hal itu sangat bermanfaat jika kita ingin menyusun strategi ke depannya.
Jalinlah hubungan yang lebih emosional kepada konsumen, seperti memberikan reward ataupun hadiah agar konsumen merasa dihargai dan memberikan loyalitasnya.
2) Meningkatkan Kualitas Produk dan Layanan
Setelah mengenali konsumen lebih dekat, pastinya kita harus melakukan peningkatan kualitas. Salah satunya adalah meningkatkan produk dan layanan. Alhasil, konsumen akan merasa puas dan loyal terhadap kita.
3) Kredibilitas Suatu perusahaan atau Produk
Hal terakhir dapat dilakukan untuk meningkatkan loyalitas adalah meningkatkan kredibilitas perusahaan maupun produk. Langkah ini dilakukan agar konsumen baru tidak memandang sebelah mata karena reputasi perusahaan atau produk yang baik. Alhasil, mereka akan percaya dan memberikan loyalitas mereka.
Contoh Loyalitas
1) Loyalitas Kerja
Salah satu contoh loyalitas adalah loyalitas kerja. Contoh dari loyalitas kerja adalah tidak hanya mengharapkan imbalan, melainkan memberikan dedikasi terhadap perusahaan. Hal itu dilakukan agar perusahan dapat lebih maju dan mudah menggapai visi misi perusahaan. Loyalitas kerja bisa diartikan sebagai cara karyawan menyelesaikan semua tanggung jawab dan pekerjaan secara tepat waktu dan optimal.
2) Loyalitas Pelanggan
Nah, yang ini juga tidak kalah penting. Contoh dari loyalitas pelanggan adalah konsumen yang selalu membeli produk tersebut dan tidak pernah berpindah haluan ke brand lain. Selain tidak berpindah haluan, contoh lainnya dari loyalitas pelanggan adalah seorang pelanggan membantu mempromosikan produk tersebut kepada orang lain dari mulut ke mulut.
3) Loyalitas Penggemar
Paling terakhir ada loyalitas seorang penggemar. Contoh dari loyalitas penggemar adalah fanatisme fans sepakbola terhadap tim kesayangannya. Bukan hanya sepakbola, melainkan dari cabang olahraga lainnya. Begitu juga dengan para fans penggemar kpop yang rela merogoh kocek untuk membeli merchandise grup band kesayangannya.
Setelah mengetahui apa itu loyalitas, pastinya para pelaku usaha harus memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggannya. Oleh karena itu, Vocasia menyediakan kelas online yang membahas bagaimana “Melayani Pelanggan dengan Efektif”. Dengan mengikuti kelas ini, pastinya perusahaan bisa membuat pelanggan memberikan loyalitas mereka secara lebih. Untuk info lengkap dan pendaftarannya bisa klik tombol di bawah.