Dalam bidang pemasaran, pemahaman akan konsumen sangat dibutuhkan. Memahami konsumen dengan baik akan membantu peningkatan kualitas produk. Pasalnya konsumen sebagai acuan perbaikan dan pengembangan produk. Lalu, apa itu perilaku konsumen? Perilaku konsumen adalah studi tentang individu dan organisasi serta bagaimana konsumen memilih dan menggunakan produk tertentu. Perilaku konsumen juga termasuk ke dalam riset pasar. Tujuan dari adanya perilaku konsumen ialah memahami motivasi dan perilaku seseorang sebagai pengguna produk. Kamu sebagai pemilik bisnis harus mengerti betul tentang siapa dan bagaimana perilaku konsumen.
Mengenal konsumen sama halnya dengan mengenal pecinta produk. Kamu bisa menciptakan loyalitas konsumen berkat adanya pemahaman perilakunya juga. Perilaku konsumen sangat mendukung keberhasilan pemasaran. Sejatinya memang setiap konsumen memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dari hal itu, kamu harus pintar memahami setiap konsumen secara garis besarnya saja. Memahami konsumen dengan baik akan membantu bisnis kamu lebih berkembang. Dengan sendirinya konsumen akan mengemukakan pendapat dan pengalamannya terhadap produk. Yuk, simak penjelasan lebih lengkapnya!
Tipe Perilaku Konsumen
1. Perilaku membeli secara kompleks (complex buying behavior)
Tipe perilaku konsumen seperti ini mengarah pada pemikiran yang kompleks. Kamu sebagai konsumen akan berpikir panjang sebelum memutuskan membeli suatu produk. Kamu juga akan menalar apa yang dirasa cocok dan kurang dari produk yang hendak dibeli. Misalnya kamu ingin membeli laptop merek X seharga Rp40 juta. Tentu kamu akan berpikir panjang sebelum memutuskan pembelian. Sebab, produk tersebut jarang sekali dibeli dan harganya relatif mahal. Konsumen seperti ini cenderung berpikir matang dan logis saat ingin membeli sesuatu dan bukan hanya atas dasar keinginan semata.
2. Perilaku membeli mengurangi perbedaan (dissonance-reducing buying behavior)
Konsumen akan terlibat langsung dalam proses pembelian produk. Namun, konsumen tipe ini cenderung merasa kesulitan menentukan perbedaan antar merek. Kesulitan ini disebut dengan disonansi atau mengurangi perbedaan. Kamu biasanya menganggap semua merek produk sama saja. Misalnya, kamu hendak membeli mesin cuci. Kamu akan berpikir bahwa tak ada perbedaan apa pun dari setiap mereknya. Padahal, setiap mereknya mempunyai sedikit perbedaan. Inilah yang disebut dengan disonansi. Kamu menilai suatu produk dengan sistem pukul rata tanpa memikirkan dan membandingkan hal apa pun. Perilaku konsumen dengan tipe ini seharusnya lebih berpikir kritis agar tak menyesal seusai membeli produk.
3. Perilaku membeli sesuai kebiasaan (habitual buying behavior)
Perilaku konsumen tipe ini memiliki pemikiran dan kesukaan pada merek yang sama. Kamu biasanya enggan melirik produk dari merek lain. Perilaku konsumen yang satu ini sangat berpikir dominan akan satu merek. Contohnya saat kamu ingin berbelanja produk fashion. Kamu terbiasa membeli baju dengan merek Y. Dengan otomatis kamu akan langsung menuju ke deretan produk bermerek Y. Tanpa ada basa-basi dan lirikan mata menoleh ke yang lain. Meskipun produk lain sedang meluncurkan produk baru, tapi kamu tetap pada pilihan pertama. Hal ini terjadi karena adanya pola secara berulang atau kebiasaan saat hendak membeli produk apa pun.
4. Perilaku mencari keragaman produk (variety seeking behavior)
Pada tipe ini, konsumen membeli produk yang berbeda. Akan tetapi, ini dilakukan bukan karena tidak adanya rasa puas pada produk sebelumnya. Perilaku tersebut didasari oleh motivasi untuk mencari variasi produk yang telah dimiliki. Kamu akan lebih mudah mengambil keputusan pembelian produk saat berada pada tipe ini. Tanpa adanya pikir panjang dan perbedaan merek, semuanya kamu lahap dengan habis. Konsumen tipe ini hanya fokus akan kebutuhan saja. Tidak mengedepankan hal lainnya seperti ego ataupun keinginan yang menggebu atas suatu merek.
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
1. Faktor pribadi
Faktor pribadi merupakan minat dan pendapat seseorang sebagai konsumen. Konsumen mutlak membentuk dorongan mengambil keputusan pembelian dari dirinya sendiri. Kamu sebagai konsumen tidak akan terpengaruh oleh hasutan lingkungan luar. Secara khusus, faktor ini juga dipengaruhi oleh demografi, seperti :
- Usia
- Jenis kelamin
- Budaya
- Profesi
- Latar belakang
- Dan lain-lain
2. Faktor psikologis
Faktor psikologis merupakan respon dan sikap individu atas produk yang hendak dibeli. Kamu akan membeli produk saat terjadi kebutuhan secara psikis. Konsumen dengan faktor psikologis yang menonjol akan lebih terdorong saat kebutuhan emosialnya telah terpenuhi. Biasanya, hal ini dipengaruhi oleh dua faktor, yakni :
- Campaign atau strategi pemasaran produk tersebut
- Kebutuhan pribadi sebagai seorang konsumen
3. Faktor sosial
Perilaku konsumen dengan mengedepankan faktor sosial sangat peduli terhadap sekelilingnya. Beragam aspek akan dipertimbangkan. Tak hanya menyangkut dirinya sendiri, melainkan orang lain atau lingkungannya juga turut andil. Faktor sosial tersebut meliputi:
- Pengaruh lingkungan
- Pengaruh media sosial
- Kelas sosial
- Pendapatan
- Tingkat pendidikan
4. Faktor budaya
Budaya juga salah satu faktor pembentukan perilaku konsumen. Biasanya konsumen jenis ini akan lebih mempertimbangkan nilai tertentu yang dianutnya. Kamu akan lebih memikirkan nilai dan filosofi produk dibandingkan hanya sekedar membeli. Faktor ini menunjukkan bahwa minat konsumen dibentuk oleh beberapa hal, di antaranya :
- Nilai-nilai dan ideologi komunitas
- Kepercayaan komunitas
- Kebutuhan keluarga dan komunitas
- Kelas sosial
Baca Juga : 5 Sikap dan Perilaku Wajib Untuk Menjadi Wirausahawan Sukses!
Manfaat Memahami Perilaku Konsumen
- Memahami perbedaan berbagai kelompok konsumen
- Merancang program marketing yang sesuai
- Memprediksi tren pasar
- Meningkatkan daya saing dengan kompetitor
- Meningkatkan pelayanan kepada konsumen
Itulah serba-serbi perilaku konsumen. Kamu bisa mempelajarinya dari tipe hingga faktor yang mempengaruhinya. Perilaku konsumen juga sangat bermanfaat bagi kemajuan bisnis, terutama dalam pemasaran produk. Kamu juga bisa memetik manfaat dari hasil pemahaman tersebut. Selamat mempelajari perilaku konsumen dalam bisnis kamu, ya!
Baca juga :
5 Indikator Kepuasan Konsumen!
6 Cara Jitu Mempertahankan Pelanggan, Dijamin Tidak Akan Kabur!