Site icon Vocasia

5 Tips Menghilangkan Kebiasaan Negatif, Stop Menunda-nunda!

4 Tips Hemat Keuangan untuk Generasi Milenial

4 Tips Hemat Keuangan untuk Generasi Milenial

Kebiasaan adalah satu kondisi yang membuat seseorang kehilangan kontrol terhadap suatu hal, nih. Biasanya hal ini merujuk pada rasa suka yang terlalu dan didorong oleh keinginan kuat atau kegemaran terhadap satu hal. Seseorang yang mempunyai kebiasaan hingga bisa disebut candu terhadap kebiasaannya itu biasanya tidak akan memiliki kendali atas apa yang ia lakukan dan sulit untuk menghilangkan kebiasaan negatif tersebut.

Kalau kebiasaannya baik sih rasanya tak apa, sangat tidak apa-apa. Hal tersebut tentunya memberikan dampak positif bagi kehidupanmu secara pribadi, misalnya saja untuk meningkatkajn kualitas diri dan sejenisnya. Namun, kalau candu untuk berkebiasaan pada hal-hal negatif, maka otomatis akan membuatmu meninginkannya untuk dilakukan secara rutin atau terus-menerus, nih. Lantas kalau sudah seperti itu apa bisa untuk diperbaiki? Meski akan sangat susah merubah hal yang sudah mengakar jadi sebuah kebiasaan tapi kalau sudah niat artinya tak ada yang mustahil, lho. Hal yang terpenting ialah kedisiplinan niat untuk berubah serta berkomitmen, nih. Kalau gitu apa yang harus dilakukan? Oke langsung aja simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya!

1. Pahami dampak terburuk jika masih memelihara kebiasaan buruk

ilustrasi kebiasaan negatif (pixabay.com/vdnhieu)

Memang akan susah untuk mengubah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan, termasuk terbiasa untuk melakukan hal negatif. Namun, jika kamu sudah berniat ingin berubah daan memperbaiki diri, maka peganglah erat-erat niatmu itu dan tunjukkan keseriusannmu. Kemudian dukung niatmu untuk berubah itu dengan memahami dampak merugikan apa saja yang kamu dapatkan ketika menuruti keinginan untuk melakukan kebiasaan negatif dalam hidupmu.

Tak berhenti sampai memahaminya saja, tapi coba bayangkan jika dampak terberat dari ketidakdisiplinan diri itu secara nyata menimpa dirimu. Berapa besar kerugian fisik maupun non fisik yang kamu alami? Apa kamu ingin terus-terusan merugi karena ulahmu sendiri? Coba pikirkan baik-baik deh.

2. Pahami manfaat luar biasa saat berhasil memperbaiki diri dan Menghilangkan Kebiasaan Negatif

ilustrasi kebiasaan negatif (pixabay.com/Free-Photos)

Selain berkenalan dengan dampak dari pemeliharan kebiasaan negatif, kamu juga perlu berkenalan dengan manfaat yang kamu peroleh jika sudah tidak kecanduan hal negatif tersebut. Hal itu untuk menambah dukungan pada niat yang kamu pegang erat bahwa ingin berubah dari kebiasaan akan hal yang negatif. 

Pahami apa saja manfaatnya yang luar biasa jika kamu telah berhasil lepas dari kebiasaan pada hal negatif. Lalu tak hanya memahami saja, kamu juga perlu mencoba merasakan saat manfaat itu benar-benar bisa dialami oleh kamu ketika berhasil memperbaiki diri. Kemudian tanya pada hatimu, bukankah hal itu begitu membahagiakan? Iya pastinya, nih.

Oleh karena itu, jadikan dampak terberat jika kamu terus memelihara kebiasaan akan hal negatif sebagai faktor pendorong bahwa kamu harus berubah serta manfaat yang luar biasa jika sudah tak melakukan kebiasaan akan hal negatif sebagai faktor penarik bahwa kamu lagi-lagi harus berubah. Sehingga kedua poin tersebut dapat mendukung niat baikmu untuk memperbaiki diri.

3. Kurangi porsi dari kebiasaanmu yang buruk

ilustrasi kebiasaan negatif (pixabay.com/1388843)

Tidak akan efektif bahkan tak akan pernah berhasil, apabila kamu langsung memaksa dirimu berubah total untuk menghilangkan kebiasaan serta ketergantunganmu pada hal negatif yang menjadi candumu. Maka dari itu, sebaiknya, kamu memulai aksimu untuk berubah dengan mengurangi porsi dari kebiasaan negatifmu itu dengan sedikit demi sedikit. Hal itu efektif dilakukan karena tingkat adaptasi yang dirasakan oleh jiwa dan ragamu tak akan langsung berubah dratis, sehingga dirimu masih bisa menerimanya, nih.

4. Setelah mengurangi porsi, gunakan waktu luang untuk hal produktif

ilustrasi kebiasaan negatif (pixabay.com/lukasbieri)

Aksi lanjutan untuk berubah yaitu dengan mencari kegiatan yang produktif untuk mengisi waktu luangmu. Di mana dulunya waktu luang itu kamu isi dengan melakukan kebiasaan akan hal negatif dan sekarang tak bisa lagi karena porsinya telah dipotong. 

Sebaiknya kegiatan produktif yang kamu pilih ialah kegiatan positif yang kamu sukai atau setidaknya ada rasa minat arau terlihat menarik untuk dicoba. Hal tersebut karena jangan sampai kamu memilih kegiatan hanya karena manfaatnya yang bagus tapi kamu tak rileks menjalaninya, karena tujuan penting dari peralihan kegiatan ini adalah untuk membuatmu enjoy berubah dari kecanduan atas kebiasaan hal negatifmu.

5. Pembersihan total untuk Menghilangkan Kebiasaan Negatif

ilustrasi kebiasaan negatif (pixabay.com/lukasbieri)

Aksi terakhir ialah saat situasi dan kondisi telah mencerminkan bahwa jiwa dan ragamu mulai bisa beradaptasi dengan pengurangan porsi candu terhadap hal negatif yang semakin hari semakin menurun drastis porsiya. Kemudian kegiatan produktif yang kamu pilih dan lakukan saat mengisi waktu luang juga telah menunjukkan perkembangan yang meningkat serta membuatmu semakin menikmatinya saat berkegiatan. Sehingga saat itu sudah terwujud, inilah saatnya hilangkan porsi sedikit demi sedikit itu menjadi sama sekali tidak melakukan kebiasaan akan hal negatif. Lalu penuhkan waktumu pada kegiatan produktif yang telah berhasil membuatmu menikmatinya itu, ya

Baca juga :

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Seseorang Dalam Bertindak

Ciri-Ciri Motif Individu Dalam Menemukan Motivasi

7 Tips Self Improvement Untuk Meningkatkan Kualitas Diri

5 Cara Meningkatkan Motivasi Kerja

Nah, kalau kamu bingung enaknya berkegiatan apa ya yang positif, santai tapi bermanfaat, menarik, hingga belajar dari ahlinya langsung. Hmmm jawabannya ya mengikuti kursus-kursus di Vocasia, nih. Langsung aja deh simak informasi lebih lengkapnya melalui link di bawah ini, ya. Sekali lagi ingat bahwa aksimu untuk memperbaiki diri itu harus konsisten dan jangan setengah-setengah!

Educational Community Platform | Vocasia

Exit mobile version