Tahukah kamu, sistem ekonomi yang diterapkan di berbagai negara di dunia memiliki ciri khasnya masing-masing. Tidak jarang para ahli ekonomi zaman dahulu mengklaim bahwa sistem ekonomi tertentu akan membawa kesejahteraan bagi umat manusia. Sebut saja Adam Smith yang dijuluki The Father of Economics atau The Father of Capitalism. Menurut Adam Smith, kapitalisme adalah sistem yang mampu membawa ke arah kemakmuran bangsa. Seolah-olah individu didorong untuk maju oleh The Invisible Hand (tangan tak terlihat).
Definisi Kapitalisme
Menurut Adam Smith, kapitalisme adalah sebuah sistem ekonomi bercirikan kepemilikan perorangan atas alat produksi, distribusi, dan pendayagunaan untuk mendapatkan keuntungan dalam lingkungan yang kompetitif. Kapitalisme juga merupakan ideologi yang hingga kini masih diaplikasikan oleh banyak negara di dunia. Tidak sedikit pula yang meyakini bahwa ideologi kapitalisme adalah pemikiran yang melatarbelakangi modernisasi dan globalisasi masa kini.
Dalam sistem kapitalisme kepentingan pribadi dianggap kekuatan yang mampu mengendalikan perekonomian dan semua proses yang dijalankan bertujuan untuk memakmurkan bangsa. Dalam penerapannya, setiap warga negara memiliki kesempatan untuk menguasai sendiri modal dan bisnis demi meraih keuntungan yang maksimal. Ciri paling menonjol dari ideologi kapitalisme adalah minimnya intervensi negara atau pemerintah. Peran pemerintah hanya sebatas pada membuat dan menetapkan kebijakan tetapi tidak terlibat aktif dalam perencanaan produksi.
Baca juga: Apa Itu Sistem Ekonomi Terpusat? Pengertian, Ciri-Ciri dan Negara yang Menganut
The Invisible Hand
Membahas kapitalisme tentu tidak bisa terlepas dari istilah tangan gaib atau The Invisible Hand. Keseimbangan pasar diyakini dapat tercapai secara alami melalui mekanisme penawaran dan permintaan. Istilah The Invisible Hand dicetuskan oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nation.
“Every individual endeavors to employ his capital so that its produce may be of greatest value. He generally neither intends to promote the public interest nor knows how much he is promoting it. He intends only his own security, only his own gain. And he is inthis led by an Invisible Hand to promote an end which was no part of his own intention. By pursuing his own interest he frequently promotes that of society more effectually then when be really inteds to promote it “
Menurut Smith, setiap individu berusaha menggunakan modalnya untuk memperoleh hasil sebesar-besarnya. Seseorang pada umumnya tidaklah bermaksud untuk menunjang kepentingan publik dengan perbuatan seperti itu dan tidak pula mengetahui sejauh mana bisa menunjang kepentingan tersebut. Seseorang berbuat demikian hanya untuk kesejahteraannya dan keuntungannya sendiri. Dalam hal ini, ia hanya dipandu oleh tangan gaib untuk mencapai sesuatu yang sesungguhnya bukan tujuan utamanya. Dengan mengejar kepentingan pribadinya, seseorang dapat menunjang kemajuan masyarakat lebih efektif daripada sengaja melakukannya.
Baca juga: Pengertian Konsumerisme, Ciri berserta Dampaknya
Ciri-ciri Kapitalisme
- Kebebasan individu untuk memperoleh, memiliki, dan mengatur kekayaan pribadi.
- Kesejahteraan dapat tercapai melalui ekspansi kekayaan yang dipercepat, produksi maksimum, dan pemuasan keinginan sesuai dengan preferensi individu.
- Inisiatif dan pengambilan keputusan individu dalam pasar bebas akan mengoptimalkan alokasi sumber daya.
- Peran pemerintah yang minim dalam kegiatan ekonomi.
- Pemenuhan kepentingan pribadi secara otomatis akan memenuhi kepentingan sosial.
Jenis-jenis Kapitalisme
Pandangan bernuansa kapitalis dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
1. State-Guided Capitalism
State-guided capitalism adalah ketika negara atau pemerintah memiliki hak untuk memutuskan industri dan perusahaan mana yang harus tumbuh. Dengan kata lain, kebijakan pemerintah memilih pemenang dalam arena tersebut. Terlepas dari kebijakan pemerintah, sistem ekonomi yang berlaku tetaplah kapitalis. Negara tetap mengakui hak milik pribadi, mekanisme pasar yang menetapkan harga barang, jasa, dan upah, serta setidaknya beberapa kegiatan ekonomi skala kecil tetap dipegang oleh swasta.
2. Oligarchic Capitalism
Oligarchic capitalism kerap disangka mirip atau bahkan sama dengan state-guided capitalism. Keduanya memang melibatkan pemerintah tetapi atensinya berbeda. Oligarchic capitalism adalah ketika kebijakan pemerintah dirancang terutama atau bahkan secara eksklusif untuk mempromosikan kepentingan orang-orang elit atau keluarga otokrat yang berkuasa.
3. Big-Firm Capitalism
Big-firm capitalism adalah sistem ekonomi kapitalis yang didominasi oleh perusahaan besar. Kepemilikan perusahaan tersebut sudah bukan perseorangan atau tersebar di antara banyak investor, tidak terkecuali investor institusional, seperti: perusahaan asuransi, universitas, dan yayasan. Ada seorang manajer professional yang bertugas memastikan para pemangku kepentingan benar-benar bekerja keras untuk kepentingan perusahaan.
4. Entrepreneurial Capitalism
Entrepreneurial capitalism adalah sistem ekonomi kapitalis yang dipandu oleh sejumlah orang dan perusahaan yang memiliki semangat berinovasi dan mengkomersialkan terobosan. Terobosan-terobosan ini kemudian meningkatkan produktivitas yang berarti juga berkontribusi dalam percepatan pertumbuhkan ekonomi dan standar hidup masyarakat.
Baca juga: Apa itu Entrepreneur dan Tujuannya?
Keunggulan Kapitalisme
- Efisien dalam penggunaan sumber daya dan distribusikan barang (modal minimal untuk menghasilkan keuntungan maksimal).
- Setiap individu memiliku kesempatan tidak terbatas untuk kreatif, inovatif, dan bersaing.
- Persaingan pasar berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang cepat.
- Diakuinya hak atas kerja keras individu dalam bisnis.
- Konsumen dapat mengendalikan pasar karena persaingan harga yang terjadi antar perusahaan
- Perusahaan leluasa dalam menetapkan harga dan menjalankan kegiatan ekonomi.
Baca juga: Bagaimana Sih Karakteristik Pertumbuhan Ekonomi Itu? Cek Jawabannya di Sini!
Kelemahan Kapitalisme
- Kemungkinan munculnya persaingan tidak sempurna dan monopoli.
- Persaingan bebas dapat menimbulkan konflik dan ketidakadilan karena pada umumnya market leader adalah perusahaan besar.
- Maraknya perusahaan besar mengambil alih perusahaan kecil.
- Ekonomi materialistik yang tergila-gila akan uang.
- Eksploitasi sumber daya alam demi keuntungan sebesar-besarnya.
- Kesenjangan antara individu tanpa modal dan pemilik modal besar.
Baca juga: 5 Teori Perdagangan Internasional yang Harus Kamu Tahu!
Contoh Fenomena Kapitalisme
Kehadiran pasar modern seperti mall dan supermarket adalah salah satu contoh eksistensi kapitalisme di dunia ini. Tanpa disadari, orang-orang mulai bergantung pada pasar modern dan menggusur eksistensi pasar tradisional secara perlahan. Kenyamanan belanja dan prestige membuat konsumen lebih tertarik menghabiskan uang di pasar modern walaupun dengan harga yang lebih tinggi. Hampir segala hal dapat ditemui di pasar modern kini, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier. Para kapitalis memang mengeluarkan modal yang tidak sedikit untuk membangun pasar modern. Namun, timbal balik keuntungan yang dicapai berlipat ganda. Sementara itu, pasar tradisional mulai kehilangan peminat.
Baca juga: 5 Keuntungan Perdagangan Internasional Bagi Negara yang Melakukannya!