Tanggal:22 November 2024

Mengenal Unsur Intrinsik dan Komponennya

Unsur intrinsik merupakan unsur-unsur pembangun dalam karya sastra. Unsur ini penting untuk diketahui bagi para pembuat karya sastra karena di dalamnya terkandung komponen-komponen yang saling berkesinambungan satu dengan lainnya. Elemen dalam karya sastra ini juga menjadi gerbang pengantar pembaca untuk memahami karya sastra yang dibuat oleh penulis. Ingin tahu selengkapnya? Simak paparan berikut ini! 

Kursus online IELTS Vocasia

Baca juga: Teks Eksposisi: Pengertian, Struktur, Ciri, Kaidah Kebahasaan

Pengertian Unsur Intrinsik 

unsur intrinsik

ilustrasi novel (sumber: pexels)

Unsur intrinsik ialah unsur yang memabngun karya sastra. Hal ini dikarenakan unsur intrinsik mengandung kepaduan antar komponen di dalamnya, sehingga menghasilkan pokok cerita yang utuh. Karya sastra yang umumnya mengandung elemen intrinsik di dalamnya, ialah novel, drama, dan cerpen. 

Selain digunakan sebagai elemen pembangun dalam karya sastra, elemen ini juga kerap digunakan sebagai acuan dalam menganalisis karya sastra, seperti novel atau cerpen. Penganalisisan karya sastra dapat membantu pembaca dalam memahami pokok cerita dari karya sastra. Hal ini didukung pula oleh komponen-komponen di dalamnya yang membentuk struktur pembangun dalam karya sastra. 

Ada pula unsur lain yang menjadi pondasi sebuah karya sastra, yakni unsur ekstrinsik. Perbedaan keduanya terletak pada komponen yang dibahasnya. Unsur intrinsik memfokus bahasannya pada bagian pembentuk karya sastra, sedangkan unsur ekstrinsik membahas bagian luar dari sebuah karya sastra, seperti latar belakang penulis, kepercayaan, dan sebagainya. 

Baca juga: Teks Eksplanasi: Pengertian, Struktur, Kaidah Kebahasaan, Dan Ciri

Pengertian Unsur Intrinsik Berdasarkan Pendapat Ahli 

Selain bahasan yang disampaikan pada penjelasan sebelumnya, adapun beberapa ahli yang menyampaikan gagasannya mengenai unsur intrinsik. Berikut pendapat ahli mengenai pengertian unsur pembangun karya sastra. 

1. Nurgiyantoro 

Nurgiyantoro memaparkan pendapatnya mengenai unsur intrinsik sebagai unsur yang membangun karya sastra serta membentuk sebuah kepaduan yang akhirnya menghasilkan sebuah pokok cerita. Dalam hal ini, Nurgiyantoro juga menyatakan bahwa unsur intrinsik tidak dapat dipisahkan dengan unsur ekstrinsik dalam membangun kesatuan di sebuah karya. 

2. Pradopo 

Berbeda halnya dengan Nurgiyantoro, Pradopo menyatakan bahwa unsur di dalam karya sastra memiliki beberapa ciri konkret, diantaranya genre, akal pikiran, perasaan, gaya bahasa, gaya penceritaan, serta struktur dari karya sastra itu sendiri. 

3. Sangidu 

Menurut Sangidu, unsur di dalam karya sastra merupakan bentuk pendekatan struktural dan strukturalisme. Strukturalisme sendiri merupakan pemahaman yang memandang karya sastra sebagai bentuk suatu susunan teratur yang saling berkaitan satu sama lain.

Baca juga: 5 Jenis Frasa: Pengertian Dan Contohnya

Komponen Unsur Intrinsik 

Sebagai sebuah unsur pembangun, unsur intrinsik memiliki beberapa komponen yang menyertainya, yaitu judul, tema, plot, tokoh cerita/perwatakan, dialog, konflik, dan latar. Berikut penjelasannya. 

1. Judul 

Judul dalam karya sastra berkaitan dengan nama dari suatu karya sastra. Komponen ini penting dalam sebuah karya sastra karena umumnya menunjukkan isi dari cerita secara singkat. Selain itu, komponen juga digunakan untuk memberikan gambaran dari karya sastra, seperti tokoh yang terlibat, alur cerita, dan lainnya. 

2. Tema 

Inti cerita dari sebuah karya sastra dapat terlihat pada tema. Meski sekilas terlihat seperti judul, namun tema mewakili keseluruhan cerita, sehingga lebih padat dari judul. Tema umumnya berisi ide pokok atau ide yang menjadi dasar cerita. Ide ini kemudian akan dikembangkan menjadi sebuah karya yang utuh. 

Sebagaimana yang telah dijelaskan, tema berisi ide pokok dari cerita. Oleh karena itu, tema juga menjadi pembuka dari seluruh unsur-unsur pembangun karya sastra. Selain dipahami sebagai ide pokok, tema juga diartikan sebagai makna yang terkandung di dalam sebuah cerita. 

3. Alur 

Unsur pembangun selanjutnya ialah alur. Alur merupakan jalan cerita dalam karya sastra, sehingga berisi tahapan peristiwa yang membentuk rangkaian cerita. Jalan cerita dalam karya sastra dibuat dengan asas sebab-akibat. 

Dikarenakan tersusun atas tahapan peristiwa, alur memiliki beberapa tahapan, yakni: 

  • Tahapan awal. Tahapan ini menjadi tahapan pengenalan tokoh, sifat tokoh, perwatakan, latar belakang, dan lainnya. 
  • Munculnya konflik. Pada tahapan ini penulis memaparkan konflik yang terjadi dalam cerita. Konflik ini nantinya akan dikembangkan untuk menarik perhatian pembaca. 
  • Komplikasi. Dalam tahapan ini, pembaca akan merasakan peningkatan konflik karena banyak hal yang terjadi di dalam cerita. 
  • Klimaks. Pembaca akan merasakan puncak konflik yang terjadi di mana di dalamnya mengandung ketegangan. 
  • Resolusi. Tahapan ini menjadi titik terang atas setiap konflik yang terjadi. 
  • Akhir atau penyelesaian. Tahapan satu ini menjadi akhir dari cerita di mana konflik yang terjadi terpecahkan. 

Selain tahapan peristiwa, alur juga terdiri atas beberapa jenis, yakni alur maju, alur mundur, alur campuran, dan alur sorot balik. 

4. Tokoh Cerita atau Perwatakan 

Tokoh ialah pihak-pihak yang terlibat dalam alur sebuah cerita. Sedangkan, perwatakan merupakan sifat atau watak yang dimiliki tokoh. Tokoh dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu berdasarkan peran (tokoh utama/sentral dan figuran), berdasarkan watak (tokoh antagonis dan protagonis), berdasarkan perkembangan (tokoh statis dan berkembang)

5. Dialog

ilustrasi dialog (sumber: pexels)

Serangkaian percakapan yang muncul dalam cerita disebut sebagai dialog. Penulis biasanya memiliki teknik penyampaian dialog tertentu. Pengembangan dialog dalam cerita dapat menjadi penguat karakter pada tokoh dan pemberian gaya atau ekspresi yang lebih leluasa pada pembaca. 

6. Konflik 

Konflik menjadi bumbu penyedap dalam sebuah karya sastra. Hal ini karena dalam konflik terdapat masalah, pertikaian, maupun pertentangan yang dialami tokoh. Setiap cerita tentu memiliki konflik yang berbeda. 

Dalam hal ini, daya tarik dari sebuah karya dapat terlihat dari cara penulis mengemas konflik agar pembaca diajak larut dalam permasalahan yang terjadi. Rasa penasaran pembaca juga akan dimainkan dalam unsur ini karena umumnya sebuah konflik memiliki teka-teki yang menyertainya. 

7. Latar atau Setting 

Di dalam karya sastra terkandung tempat, waktu serta suasana yang ditimbulkan atas peristiwa dalam cerita. Hal tersebut merupakan latar atau setting. Latar digunakan untuk memberikan keterangan petunjuk di mana peristiwa terjadi, kapan waktu terjadinya peristiwa, hingga bagaimana suasana yang dihadirkan pada peristiwa tersebut. Selain itu, latar juga dijadikan sebagai acuan pengembangan penulisan sebuah karya sastra. 

Baca juga: 7 Unsur-Unsur Pokok Cerita Feature, Lengkap Beserta Penjelasannya

Demikian paparan mengenai unsur intrinsik yang di dalamnya mengandung pengertian serta komponen-komponen yang menyertainya. Semoga penjelasan yang vocasia sampaikan dapat membantu kalian. Jika kalian ingin belajar mengenai pembahasan lain, kunjungi tautan ini, ya! Sampai jumpa di pembahasan selanjutnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *