Bagi pelaku usaha, pernah kah kamu mengalami kebingungan dalam menentukan serta mengatur resiko? Jika pernah, sudah saatnya kamu mengenal PESTLE Analysis. Metode ini seringkali digunakan untuk membuat suatu kerangka kerja yang strategis di dalam bisnis.
Lalu, hal apa sajakah yang dianalisis dalam metode PESTLE Analysis? Bagaimana cara menerapkannya di dalam bisnis? Temukan mengenai apa itu PESTLE Analysis dengan membaca artikel tentang PESTLE Analysis ini hingga tuntas.
Pengertian PESTLE Analysis
PESTLE Analysis adalah suatu metode manajemen risiko yang digunakan agar bisa melakukan evaluasi lingkungan eksternal perusahaan. Analisis ini dilakukan dengan cara membagi peluang dan risiko menjadi faktor di bawah ini. PESTLE Analysis dapat digunakan untuk mempertimbangkan faktor-faktor permasalahan eksternal, yaitu political, economic, social, technology, legal, dan environment.
-
Politic factor (Faktor politik)
Faktor politik adalah faktor yang pertama dievaluasi melalui PESTLE Analysis. Faktor ini mengevaluasi sejauh mana kebijakan pemerintah dan pemerintah dapat berdampak pada perusahaan dan brand. Menurut Oxford College of Marketing, ini mencakup analisis mengenai kebijakan politik dan stabilitas serta kebijakan perdagangan, fiskal dan perpajakan.
-
Economic factor (Faktor ekonomi)
Smart Insight menyebut bahwa lingkungan ekonomi yang cocok dengan brand kamu dapat dinilai melalui demografis tertentu hingga pada tingkat nasional. Faktor ekonomi ini meliputi pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, tingkat inflasi, suku bunga, pendapatan konsumen dan tingkat pengangguran.
Faktor-faktor ini mungkin memiliki dampak jangka panjang langsung atau tidak langsung pada brand. Faktoor ini juga akan memengaruhi daya beli konsumen. Selain itu, perubahan ekonomi dapat memengaruhi model permintaan/penawaran produk. Akibatnya, hal itu juga memengaruhi caramu menentukan harga produk dan layanan.
Baca juga : Sudah tahu kelebihan Business To Government (B2G)? Berikut penjelasannya
-
Social factor (Faktor sosial)
Dalam PESTLE Analysis dimensi sosial yang dimaksud adalah karakteristik demografis, norma, adat istiadat, dan nilai-nilai populasi di mana organisasi beroperasi. Ini termasuk tren populasi seperti tingkat pertumbuhan penduduk, distribusi usia, distribusi pendapatan, sikap karir, penekanan keselamatan, kesadaran kesehatan, sikap gaya hidup dan hambatan budaya.
Faktor sosial ini sangat penting jika kamu ingin menarget produk pada karakteristik pelanggan tertentu. Selain itu, faktor ini juga dapat digunakan untuk mendapatkan tenaga kerja lokal dan kesediaannya untuk bekerja dalam kondisi tertentu.
-
Technological factor (Faktor teknologi)
Faktor ini berkaitan dengan inovasi dalam teknologi yang dapat memengaruhi operasi industri dan pasar secara menguntungkan atau tidak menguntungkan. Ini mengacu pada insentif teknologi, tingkat inovasi, otomatisasi, aktivitas penelitian dan pengembangan, perubahan teknologi dan jumlah kesadaran teknologi yang dimiliki oleh target pasar.
Faktor ini dapat memengaruhi keputusan untuk memasuki atau tidak memasuki industri tertentu, meluncurkan atau tidak meluncurkan produk tertentu atau melakukan aktivitas produksi di luar negeri. Dengan mengetahui apa yang terjadi dari segi teknologi, kamu dapat membantu perusahaan untuk lebih efektif dalam mengalokasikan dana untuk pengembangan teknologi yang berhubungan dengan produksi.
-
Legal factor (Faktor hukum)
Faktor ini mungkin memiliki beberapa tumpang tindih dengan faktor politik. Namun, yang termasuk dalam faktor ini adalah undang-undang yang lebih spesifik. Misalnya undang-undang ketenagakerjaan, undang-undang perlindungan konsumen, undang-undang hak cipta dan paten, serta undang-undang kesehatan dan keselamatan. Kamu perlu mengetahui apa yang legal dan apa yang tidak legal agar promosi dan penjualan produk dapat berjalan sukses dan sesuai etika.
Jika produkmu dipasarkan secara global, ini menjadi sangat rumit karena setiap negara memiliki seperangkat aturan dan regulasinya sendiri. Selain itu, kamu perlu mengetahui potensi perubahan dalam undang-undang dan dampaknya terhadap bisnis di masa mendatang. Kamu bisa berkonsultasi kepada penasihat hukum atau pengacara untuk memahami hal ini.
-
Environmental factor (Faktor lingkungan)
Faktor lingkungan baru muncul ke permukaan baru-baru ini. Faktor ini menjadi penting karena meningkatnya kelangkaan bahan baku, target polusi dan target jejak karbon yang ditetapkan oleh pemerintah.
Ini termasuk aspek ekologi dan lingkungan seperti cuaca, iklim, penyeimbangan lingkungan dan perubahan iklim yang terutama dapat memengaruhi industri. Selain itu, tumbuhnya kesadaran akan potensi dampak perubahan iklim dapat memengaruhi cara perusahaan beroperasi dan produk yang ditawarkan. Hal ini dapat kamu gunakan untuk menyusun strategi Corporate Social Responsibility (CSR) yang tepat dan keberlanjutan.
Baca juga: Definisi, Bentuk Dan Manfaat CSR (Corporate Social Responsibility)
Mengapa PESTLE Analysis Dibutuhkan?
PESTLE Analysis dibutuhkan karena ini adalah metode yang penting untuk perusahaan gunakan dalam menentukan strategi bisnisnya agar dapat lebih kompetitif di dunia bisnis. Selain itu, kamu juga perlu menggunakan sistem ERP yang memiliki fitur terlengkap untuk mendapatkan keuntungan maksimal.
Manfaat PESTLE Analysis
PESTLE Analysis dalam suatu bisnis untuk membuat suatu kerangka kerja yang strategis memiliki tiga manfaat, yaitu:
- Mampu memproyeksikan peluang maupun ancaman di masa depan
- Mendorong bisnis untuk turut mempertimbangkan lingkungan eksternal dimana perusahaan beroperasi
- Membantu perusahaan memahami tren pasar yang sedang terjadi
Baca juga : Mengenal ERP Bisnis
Siapa yang Melakukan PESTLE Analysis?
Ilustrasi pengusaha yang melakukan PESTLE Analysis (freepik)Memahami dan melakukan PESTLE analisis dapat membantu bisnis menetapkan strategi. Kerangka kerja ini memungkinkan kamu untuk meninjau dan mengatasi berbagai keadaan sosial yang memengaruhi operasi bisnis. Maka dari itu, PESTLE Analysis dilakukan oleh pelaku usaha atau pebisnis yang dapat membantu untuk menentukan serta mengatur resiko.
Itulah pembahasan lengkap tentang PESTLE Analysis yang berguna untuk kamu yang ingin membangun sebuah bisnis atau melakukan ekspansi pada bisnis yang kamu jalankan. Seperti yang sudah kamu baca, memanfaatkan analisis PESTLE dengan baik adalah tentang melihat gambaran yang lebih besar dengan memahami organisasi kamu, mengetahui alasan kamu melakukan analisis, memikirkan masa depan, memadukannya dengan alat analisa lain, dan mengakhiri dengan kesimpulan yang dapat dipahami oleh orang lain.
Pastikan juga kamu melakukan pencataan pembukuan yang baik untuk mendapatkan data keuangan bisnis sehingga memudakan penilaian kesehatan bisnis yang kamu jalankan. Kamu bisa mengikuti Kursus Komputer Akuntansi: 17 Step Optimalisasi Skill Pembukuan Perusahaan di Vocasia untuk membantu meningkatkan skill didalam menyusun pembukuan sekaligus analisis keuangan bisnis.
Daftar sekarang dan ketahui indikator keuangan perusahaan baik kinerja maupun kesehatan perusahaan!
Baca juga: Sudah Tahu Analisis Porter Five Forces Untuk Bisnis? Berikut Penjelasannya