Bagi para desainer, portfolio pastinya bukan hal yang asing lagi. Saat melamar kerja, magang ataupun mencari pekerjaan freelance, portofolio desain grafis adalah salah satu senjata wajib yang harus dipersiapkan untuk memikat hati klien ataupun recruiter.
Portofolio adalah kumpulan hasil karya yang pernah dibuat dilengkapi dengan pengalaman proyek, kerja, organisasi ataupun pencapaian seseorang. Bagi seorang desainer grafis, portfolio akan berisi kumpulan hasil proyek desain, seperti poster, packaging, logo, desain website dan lain-lain.
Seorang desainer grafis harus memiliki portofolio yang menarik. Alasannya, portofolio tidak hanya menunjang keperluan melamar kerja, namun juga dapat membantumu mendapatkan klien atau proyek baru di kemudian hari. Lantas bagaimana cara membuat portofolio desain grafis dengan tepat dan secara kreatif dan menarik perhatian? Berikut beberapa contoh dan tips yang bisa kamu simak.
Contoh Portofolio Desain Terbaik
Tentu kamu pasti sudah tahu bagaimana cara membuat portofolio yang menarik, namun, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui untuk membuat portofolio terbaik, berikut contoh portofolio untuk referensi saat kamu membuatnya.
1. Portofolio Desain Penuh Warna
Aries Morros merupakan seorang art director, illustrator, dan desainer grafis yang berbasis di London, Inggris. Wanita 36 tahun itu mengemas hasil gambarnya yang colorful dalam sebuah website dengan background putih. Sebuah pilihan yang brilian karena membuat semua karyanya nampak stand out dan mendapatkan perhatian. Morros sendiri telah beberapa kali berkolaborasi bersama brand ternama, seperti Kiehl’s dan Uniqlo.
Baca Juga: 12 Istilah Dalam Desain Grafis Yang Harus Kamu Ketahui!
2. Portofolio Desain Kombinasi Animasi dan Fotografi
Indonesia memiliki seorang animator bernama Rini Sugianto yang telah malang melintang di dunia desain grafis. Dalam menu bar portofolio desainnya, Rini membagi karyanya dalam 2 jenis yakni fotografi dan animasi. Satu hal yang menarik, wanita 41 tahun ini telah mengelompokkan setiap jenis karyanya sehingga kamu tidak perlu scroll down panjang sampai bawah.
Dari situ, calon klien dapat dengan mudah melihat bakat serta kemampuan sang animator yang tak perlu diragukan lagi. Membuat portofolio desain memang tidak bisa sembarangan, pastikan agar siapapun yang melihatnya bisa langsung tertarik dan mudah menangkap pesan yang ingin disampaikan.
3. Portofolio Desain Dengan Nama Klien
Begitu membuka website portofolio desain milik Enspire Studio, kamu akan langsung disuguhkan dengan deretan hasil karya yang telah dikerjakan. Kamu bisa meniru cara enspire yang menampilkan nama klien ketika kursor diarahkan pada salah satu gambar.
Selain itu, pada bagian “About”, Enspire Studio turut menjelaskan lingkup pekerjaan yang dapat mereka lakukan serta mencantumkan logo perusahaan yang pernah berkolaborasi sebelumnya. Cara ini sangat bagus karena dapat membuat calon klien semakin yakin setelah melihat deretan perusahaan yang pernah bekerja sama sebelumnya.
Baca Juga: 7 Software Desain Grafis Gratis Terbaik Di 2022
4. Portofolio Desain Tampilan Website
Jika ingin contoh yang minimalis, website portofolio desain milik Melissa Sunjaya bisa jadi referensi yang menarik. Hanya ada 2 menu yang tersedia pada website ini, yaitu “Projects” yang berisi dokumentasi karya-karya yang pernah dibuat. Kedua ada kolom “About” yang menceritakan perjalanan sang penulis, esai visual, serta alamat kontak, serta lokasi pameran yang sedang berjalan.
5. Portofolio Desain Dengan Tampilan Media Sosial
Bagi kamu yang fokus berkarya dalam visual desain, portofolio desain milik Lenny Wen ini akan jadi contoh yang bagus. Ilustrator dan penulis asal Indonesia ini menampilkan menu bar pada bagian tengah sehingga kamu bisa dengan mudah memilih jenis karya apa yang ingin dilihat. Selain itu, trik menarik yang dapat ditiru yakni adanya ikon sosial media yang langsung terhubung sehingga memudahkan calon klien untuk melihat update atau karya terbaru kamu.
6. Portofolio Desain Dengan Gambar Ilustrasi
Agar karya kamu mudah dilirik, meletakkan hasil kerja sama dengan brand terbesar di bagian awal portofolio bisa jadi kuncinya. Hal itulah yang dilakukan Ping Zhu seorang ilustrator yang berbasis di Brooklyn. Dalam portofolio desainnya, kamu dapat melihat detail kerjasama Ping Zhu dengan perusahaan besar seperti Google Meet dan New Yorker hanya dengan sekali klik pada gambar yang diinginkan.
7. Portofolio Desain Dengan Tahun Project
Tidak hanya berfungsi sebagai portofolio desain, website brand creative art Liunic on Things ini juga berfungsi sebagai toko daring. Diambil dari nama sang pemilik, Martcellia Liunic, website ini memiliki menu bar yang clean dengan font cukup besar sehingga memudahkan navigasi pengunjung web. Layout website juga disusun berdasarkan tahun project dan dilengkapi dengan detail serta nama klien sehingga terlihat rapi walaupun motif gambar beragam dan berukuran besar.
8. Portofolio Desain Karya Buku dan Lukisan
Portofolio desain milik David Shrigley ini bisa jadi contoh baik bagi kamu yang memiliki beberapa jenis karya seperti buku, lukisan, foto, dan patung. Dalam websitenya, David mampu mengarahkan para pengunjung melalui menu bar di bagian kanan atas yang sangat informatif.
Hal yang menarik, David juga menyediakan satu menu bertajuk “News” yang berisi mengenai publikasi yang pernah ia dapatkan. Langkah ini patut dicontoh untuk meningkatkan kredibilitas dan memberi tahu calon klien bahwa hasil karya kamu telah diakui.
Baca Juga: Prinsip Dasar Desain Grafis Yang Wajib Diketahui Calon Desainer!
9. Portofolio Desain menggunakan Font Unik
Terakhir, ada portofolio desain dari seorang ilustrator, penulis, dan pembuat film asal Virginia, USA. Dalam websitenya, Vashti Harrison juga meletakkan menu bar di bagian tengah dan membagi karyanya sesuai dengan kategori. Sayangnya, jenis font yang dipilih terlalu tipis sehingga terlihat sedikit samar. Pembelajaran bagi kamu, dalam membuat portofolio desain sebaiknya perhatikan juga jenis serta ketebalan font agar mudah dibaca oleh calon klien.
Tips Membuat Portofolio Desain yang Menarik
Bagaimana, contoh portofolio desain di atas sangat menarik bukan? Sebelum membuatnya sendiri, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan seperti berikut:
1. Kumpulkan dan Pilih Karya Terbaik
Sebelum membuat portofolio sebaiknya kumpulkan semua karya yang pernah kamu buat selama ini. Jika ada banyak project yang sudah dikerjakan, kamu bisa memilih 5-10 karya terbaik dan urutkan berdasarkan nilai kerja sama atau tahun pengerjaan.
2. Pilih Platform yang Tepat
Jika sudah mendapatkan karya terbaik, saatnya memilih media terbaik untuk menampilkannya. Kamu bisa membuat domain website sendiri atau menggunakan platform gratis yang telah menyediakan template tertentu.
3. Kerjakan Setiap Project dengan Baik
Bagi pemula, jangan pernah menyepelekan setiap project yang kamu kerjakan. Besar atau kecil, kerjakanlah dengan sebaik mungkin agar hasilnya dapat maksimal sehingga terlihat bagus ketika dimasukkan dalam portofolio desain.
4. Beri Penjelasan Setiap Project
Ketika membuat portofolio pastikan setiap karya memiliki keterangan yang jelas. Berikan keterangan nama project, output yang dihasilkan saat itu (ilustrasi atau video, foto,dsb), nama klien serta tahun pengerjaan. Hal ini penting agar calon klien memahami dengan cepat apa saja yang kamu lakukan dalam kerja sama tersebut dan bagaimana hasilnya.
5. Buat Personal Image yang Menarik
Pada contoh portofolio desain di atas, setiap artis memiliki ciri khas tersendiri dalam karyanya. Karena itu, memiliki personal image yang jelas sangat penting untuk menunjukkan keunikan kamu dibandingkan orang lain. Pastikan portofolio kamu memiliki kesan baik ketika dibaca sehingga akan menarik perhatian klien.
6. Buat Website yang Mudah Dibaca
Setelah karya terkumpul dan memiliki platform, susun portofolio kamu berdasarkan jenisnya. Jika terangkum dalam website, pastikan navigasi yang digunakan jelas dan tidak membuat calon klien kebingungan.
Itulah beberapa tips cara membuat portofolio desain grafis yang bisa kamu praktikan. Untuk membuat portofolio desain grafis ini kamu bisa memanfaatkan beberapa platform online. Selamat membuat portofolio desain grafis yang menarik, ya.