Fenomena lansia berkedok remaja alias remaja jompo, belakangan ini mendadak ramai digelorakan setelah adanya konten viral dari sebuah platform media sosial. Bukan tanpa alasan, sebutan yang mengacu pada anak-anak muda yang gampang merasa lelah, renta, atau lemah fisik pada sekarang-sekarang ini, memang banyak dialami oleh orang-orang di sekitar kita. Bahkan, kita pun mungkin juga menjadi salah satunya.
Belakangan, para remaja ini merasakan bahwa mereka berubah menjadi orang yang mudah sekali pegal-pegal, masuk angin, nyeri pinggang, pusing dan sebagainya. Padahal mereka baru melakukan aktivitas sebentar. Ada juga remaja-remaja yang ketika melakukan suatu aktivitas harus tersedia minyak angin, koyo, minyak kayu putih, dan lain sebagainya.
Menilik dari kemunculannya fenomena remaja jompo ini pun mungkin membuat sebagian dari kita menjadi bertanya-tanya, apa sebenarnya yang menjadi penyebabnya, dan apa yang sebenarnya dialami para remaja yang mengaku bahwa dirinya bagian dari Remaja Jompo Indonesia? Serta bagaimana cara mencegah diri kita agar tidak termasuk ke dalam sekte remaja jompo ini? Mari kita bahas bersama di bawah ini.
Baca juga: 10 Manfaat Vitamin C untuk Kesehatan Tubuh
Apa itu Istilah Remaja Jompo?
Sebelum membahas istilah remaja jompo, marilah kita pahami terlebih dahulu berapa usia yang termasuk ke dalam golongan usia remaja. Menurut World Health Organization (WHO) rentang usia remaja yaitu 12 tahun sampai 24 tahun.
Biasanya, usia remaja memiliki semangat yang luar biasa. Sedangkan, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah jompo sendiri berarti tua sekali dan sudah lemah fisiknya.
Dokter sekaligus direktur RS PKU Muhammadiyah Prambanan Dien Kalbu Ady menjelaskan bahwa remaja jompo adalah istilah media sosial merujuk pada remaja yang mudah mengalami kelelahan, pegal, sakit punggung dan pinggang, badan lemas, serta sering pusing.
Keluhan-keluhan yang dialami oleh remaja jompo tersebut, dalam dunia medis tidak secara spesifik menggambarkan suatu penyakit. Melainkan, manifestasi atau perwujudan klinis yang muncul karena adanya beberapa kondisi tertentu.
Baca juga: 9 Manfaat Infuse Water untuk Kesehatan Tubuh
Penyebab Munculnya Fenomena Remaja Jompo
Pada dewasa ini, para remaja mudah sekali merasa pegal-pegal, masuk angin, nyeri pinggang, pusing dan sebagainya. Hal ini konon dikarenakan adanya pandemi Covid-19, yang membuat segala aktivitas pun menjadi terbatas. Namun selain itu, ada beberapa poin yang menyebabkan para remaja kerap mengalami keluhan-keluhan fisik tersebut, di antaranya.
1. Kurang Melakukan Aktivitas Fisik
Faktor yang dapat menyebabkan remaja cepat lelah dan pegal, salah satunya kurang beraktivitas fisik atau berolahraga. Penelitian dari University of Georgia mengungkap bahwa berolahraga ringan dapat meningkatkan energi hingga 20 persen dan menurunkan tingkat kelelahan tubuh hingga 65 persen.
2. Posisi duduk yang Salah
Alasan paling umum mengapa punggung mudah sakit adalah karena postur tubuh yang buruk saat duduk. Duduk dalam posisi bungkuk dapat memberi tekanan pada cakram — bantalan berisi cairan, yang melindungi tulang belakang agar tidak saling bergesekan. Atau bisa juga dikarenakan durasi duduk yang lama tanpa diselingi peregangan.
3. Anemia
Anemia atau kurang darah adalah keadaan yang ditandai dengan kurangnya kadar hemoglobin di dalam tubuh. Hemoglobin sendiri merupakan salah satu komponen dalam sel darah merah atau eritrosit yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh.
Anemia ini bisa diatasi dengan meningkatkan makanan yang tinggi zat besi seperti daging merah, ayam, jeroan, serta makanan laut. Bisa juga mengkonsumsi banyak sayuran hijau dan kacang-kacangan serta makanan yang tinggi asam folat.
4. Tekanan Darah Rendah
Tekanan darah rendah atau hipotensi ortostatik bisa menyebabkan gejala lemas dan pusing. Kondisi saat tekanan darah rendah pun berada di bawah nilai 90/60 mmHg dari tekanan darah normal orang dewasa di sekitar 120/80 mmHg.
Ketika orang berbaring, darah akan berkumpul di kaki. Ketika orang berdiri darah belum sempurna dialirkan ke jantung. Sehingga otak kurang dapat aliran darah, sehingga muncul gejala lemas dan pusing.
5. Mengalami Stress
Stress juga bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan remaja mudah merasa lelah serta sakit, lho. Belakangan, remaja seringkali mengalami stres akibat masalah kehidupan sosial, seperti hubungan kerja, pertemanan, persoalan akademis, dan situasi pandemi Covid-19.
Menurut The Deloitte Global 2021 Millennial and Gen Z Survey, pandemi telah berdampak signifikan pada kesehatan mental remaja, dengan 41% generasi milenial dan 46% Gen Z mengatakan mereka merasa stres sepanjang atau sebagian besar waktu.
Faktor lain yang berkontribusi terhadap tingkat stres generasi millenial dan Gen Z adalah kekhawatiran tentang kesehatan fisik dan mental mereka serta iklim sosial/politik yang ada saat ini.
Baca juga: Yuk Mengenal Apa Itu Journaling Dan 11+ Manfaatnya Untuk Kita
Tips Agar terhindar dari Keluhan Fisik Remaja Jompo
Berikut beberapa tips yang dibagikan oleh direktur RS PKU Muhammadiyah Prambanan Dien Kalbu Ady untuk mengatasi maupun mencegah keluhan fisik yang dirasakan remaja jompo.
- Lakukan olahraga teratur seminggu 2-3x dengan durasi minimal 30 menit.
- Makan makanan yang tinggi zat besi, seperti ayam, jeroan, makanan laut, dan sayuran hijau.
- Lakukan posisi duduk yang ergonomis dan diselingi dengan gerakan-gerakan peregangan.
- Minum air putih minimal 8 gelas sehari.
- Lakukan aktivitas menyenangkan yang membuat rileks dan jaga agar pikiran tetap positif.
- Jauhi rokok dan alkohol.
Baca juga: 10 Rekomendasi Terbaik Buku Self Improvement
Itulah penjelasan dari kami seputar fenomena remaja jompo yang sedang marak diperbincangkan di media sosial pada akhir-akhir ini. Nah, agar kamu terhindar dari sekte ini dan dijauhkan dari gejala-gejalanya, lakukan pencegahannya seperti tips di atas, ya! Stay safe and healthy!