Site icon Vocasia

Return Saham: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Cara Menghitungnya

Saham merupakan salah satu pilihan investasi yang tepat untuk pemula. Investasi pada umumnya bertujuan untuk mendapat keuntungan. Maka dari itu, pastikan saham yang dibeli memiliki potensi keuntungan. Keuntungan tersebut biasa disebut sebagai return saham.

Return saham secara sederhana adalah selisih dari harga jual saham dengan harga belinya, ditambah dengan dividen yang diperoleh dari investasi saham. Pengertian ini juga bisa diartikan tingkat keuntungan yang diperoleh pemudah dari investasinya.

Perlu diketahui juga bahwa memilih saham juga harus mengetahui ilmu dasar. Untuk kalian yang ingin memulai investasi saham, pahami bagaimana cara menghitung return saham yang benar. Simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Return Saham

Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang populer. Saham dapat memberikan keuntungan yang menarik, banyak investor tertarik dan menjadikan saham sebagai salah satu instrumen investasinya.

Saham adalah tanda penyertaan modal baik dari seseorang ataupun pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Ketika melakukan investasi saham, akan ada return saham atau pengembalian saham. Return saham adalah tingkat keuntungan yang diterima pemodal. Return saham juga penting bagi perusahaan dan pemodal. Hal ini karena return saham adalah salah satu indikator sebuah kinerja perusahaan, apakah perusahaan tersebut sehat atau tidak secara finansial untuk berinvestasi di pasar saham.

Menurut Corrado dan Jodan, return saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham investor atas kegiatan investasinya dan terdiri dari deviden dan capital gain/loss. Apabila yang didapatkan oleh investor adalah kualifikasi capital gain, berarti investor tersebut mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan saham. Sebaliknya, jika hasil yang muncul adalah capital loss, bisa diartikan bahwa investor mengalami kerugian dari trading saham yang dilakukan.

Permisalan Return Saham dengan Hasil Capital Gain

Hasil capital gain berarti positif atau hasil yang didapatkan memberikan keuntungan. Misal, saat investor membeli saham perusahaan N di tahun lalu dengan harga Rp 1000 per lembar saham, lalu saham tersebut berubah menjadi Rp 2000 per lembar jika dijual akan mendapatkan keuntungan atau nilai capital gain sebesar Rp1000 per lembar saham.

Permisalan Return Saham dengan Hasil Capital Loss

Capital loss adalah kebalikan dari hasil capital gain. Misal investor membeli saham perusahaan N dengan nilai Rp2000 per lembar saham kemudian menjualnya dengan nilai Rp 1500 per lembar. Hasil tersebut dapat terlihat bahwa investor tersebut mengalami kerugian dengan nilai Rp 500 per lembar saham.

Jenis-jenis Return Saham

Berdasarkan praktiknya, return saham dibagi menjadi dua jenis yaitu return saham realisasi dan return saham ekspektasi. Jenis-jenis return saham adalah sebagai berikut.

1. Return Saham Realisasi

Return saham realisasi dapat didefinisikan sebagai perhitungan selisih harga saham berdasarkan data riwayat perusahaan yang telah terjadi sebagai pengukuran kinerja perusahaan. Dalam jenis saham ini, penghitungannya memanfaatkan data historis. Tingkat keuntungan diperoleh dari data historis pergerakan harga saham emiten tertentu sebagai dasar investor menghitung selisih harga ekspektasi.

Return ini juga kemudian terbagi menjadi beberapa jenis seperti return total, relative return, kumulatif return, dan penyesuaian return. Rata-rata pengembalian bisa diukur berdasarkan perhitungan aritmatika dan perhitungan geometri.

2. Return Saham Ekspektasi

Return ekspektasi adalah return yang membantu membuat perkiraan saat pengambilan keputusan dalam investasi di masa yang akan datang. Return jenis ini dinilai lebih penting karena jenis pengembaliannya menjadi tolak ukur keberhasilan transaksi para investor di kemudian hari.

Investor bisa melakukan perhitungan return ini berdasarkan nilai ekspektasi masa depan, return historis (realisasi), dan ekspektasi yang ada.

Baca Juga| Yuk, Kenali Saham Beserta Contohnya!

Faktor yang mempengaruhi keuntungan return saham. (Image: Freepik)

Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Return Saham

Faktor yang mempengaruhi tingkat keuntungan antara lain nilai selisih harga, apakah nilai tersebut positif atau negatif yang dipengaruhi oleh sejumlah risiko. Risiko-risiko tersebut diantaranya adalah:

1. Faktor Makro

Faktor makro mempengaruhi pengembalian saham. Pergerakan harga saham juga berdampak pada perolehan selisih harga yang dipengaruhi oleh faktor makro, baik makro-ekonomi atau makro-non-ekonomi. Faktor makro ekonomi utamanya adakah inflasi suku bunga bank sentral, nilai tukar rupiah, pertumbuhan ekonomi, harga minyak dunia, hingga harga saham regional. Sementara faktor makro-non-ekonomi diantaranya adalah peristiwa politik dalam negeri, peristiwa sosial, atau kejadian politik regional hingga dunia.

2. Faktor Mikro

Faktor mikro adalah kondisi yang terjadi dalam perusahaan termasuk informasi atau data keuangan dan non keuangan serta informasi fundamental dan teknikal. Divide, tingkat penjualan, ukuran perusahaan, dan karakteristik keuangan merupakan informasi fundamental dari dalam perusahaan. Informasi teknikal yaitu informasi yang berasal dari luar perusahaan termasuk politik, ekonomi, dan keuangan.

Manfaat Mengetahui Return Saham bagi Investor

Memahami arti dan cara menghitung keuntungan adalah hal yang penting bagi seorang investor. Pada dasarnya dalam berinvestasi memerlukan berbagai pertimbangan dan perhitungan. Berikut adalah beberapa manfaat dari mengetahui selisih harga:

Investor saham melakukan jual beli saham agar mendapatkan selisih yang nantinya menjadi keuntungan. Dengan melakukan perhitungan pengembalian saham, baik perusahaan maupun investor bisa mendapat rincian dasar atas keuntungan atau kerugian yang terjadi.

Dengan melakukan penghitungan pengembalian saham, investor bisa menjadikannya sebagai pertimbangan sekaligus data untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi.di kemudian hari. Melalui selisih harga, seorang investor dapat melihat proyeksi, prediksi, atau perhitungan pergerakan asetnya di masa yang akan datang. Hal tersebut akan berguna sebagai acuan dalam mengambil keputusan. Data selisih harga juga bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan aksi jual beli saham emiten tertentu.

Baca Juga| Price To Book Value (PBV): Pengertian, Fungsi Dan Cara Menghitungnya Dalam Saham

Cara menghitung return saham. (Image: Freepik)

Cara Menghitung Return Saham

Penghitungan return bisa dibedakan sesuai dengan jenisnya yaitu saham realisasi dan saham ekspektasi. Penghitungan saham sangat bermanfaat bagi investor untuk memperkirakan saham yang sedang mereka pertimbangkan. Berikut adalah cara menghitung return saham:

Return saham realisasi atau biasa disebut sebagai actual return adalah analisis data yang didapat dari perhitungan selisih harga saham individual pada periode berjalan, dengan harga saham pada periode sebelumnya. Perhitungan ini dilakukan tanpa menyertakan dividen dengan rumus sebagai berikut:

Pi,t-Pi,t-1

Ri,t = Pi,t-1

Ri,t adalah pengembalian saham i pada waktu t. Pi,t adalah harga saham i pada periode t, dan Pi,t-1 adalah harga saham i pada periode t-1.

Return ekspektasi menjadi harapan para investor di masa yang akan datang. Untuk melakukan perhitungan saham jenis ini, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:

E(Rit) = Rmt

Di mana E(Rit) adalah tingkat keuntungan saham yang diharapkan pada hari ke-t dan Rmt adalah tingkat keuntungan pasar pada periode t.

Ada rumus lain yang digunakan dalam menghitung return saham yaitu berupa capital gain dan capital loss. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Return Saham = (harga jual – harga beli) + dividen

Return berupa keuntungan jika bernilai positif dan berupa kerugian jika hasilnya bernilai negatif.

Model Perhitungan Pendapatan Investasi Saham

Menghitung pendapatan saat memilih investasi saham adalah hal yang penting. Sangat kurang tepat jika hanya berfokus pada penghitungan bersih investasi saham. Berikut adalah beberapa model perhitungan pendapatan investasi saham:

Return on investment atau ROI adalah perhitungan yang paling banyak digunakan. Investor pada umumnya menggunakan acuan periode tahunan untuk menghitung pendapatan ROI. Investor menganggap bahwa cara ini efektif dan bisa membantu melihat pertumbuhan investasi dengan lebih mudah.

Perhitungan ROI dilakukan dengan mengurangi total penjualan dengan biaya investasi. Hasil pengurangan akan dibagi dengan biaya investasi dikalikan 100 persen.

Compound return adalah perhitungan keuntungan investasi saham yang tidak ditarik para investor melainkan diinvestasikan kembali dengan modal awal. Dengan demikian, investor akan mendapatkan return yang lebih besar pada tahun berikutnya.

Arithmetic Mean Return atau AMR adalah model perhitungan pendapatan investasi saham yang menunjukkan besar return rata-rata biasa. Sebaliknya, para investor mengetahui cara menghitung AMR sebelum mereka menghitung return tahunan.

Cara perhitungan ini dinilai sederhana karena hanya perlu menjumlahkan masing-masing return dalam tiga tahun dan kemudian hasilnya dibagi tiga. Misal return yang didapatkan investor dalam tiga tahun berturut-turut adalah 15%, 20%, dan 25%, maka totalnya adalah 60%. Selanjutnya, total 60% tersebut dibagi tiga yang hasilnya adalah 20% rata-rata return. Namun, model ini dianggap tidak bisa memberikan hasil yang akurat karena tidak melibatkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi nilai investasi.

GMR atau geometric mean return bisa memberikan perhitungan yang jauh lebih akurat untuk menunjukkan rata-rata pendapatan tahunan.

Annualized return atau rata-rata dalam satu tahun merupakan model perhitungan rata-rata pendapatan tahunan. Untuk menghitungnya, investor harus memastikan data yang hendak mereka hitung sudah genap satu tahun. Investor tidak bisa menghitung apabila data investasi yang ada belum genap satu tahun.

Baca Juga| Pialang Saham: Definisi, Tugas, Dan Cara Kerjanya

Return saham per tahun dapat dihitung menggunakan rumus sederhana. Namun, tidak ada satu orang pun yang bisa mengetahui secara pasti berapa pengembalian saham setiap tahunnya. pastikan investor tidak membuat asumsi atau prediksi pengembalian saham yang terlalu tinggi. Jika dalam beberapa tahun prediksi tersebut tidak terjadi, maka investor bisa menurunkan atau mengurangi prediksi pengembalian saham dari yang biasa digunakan.

Sekian pembahasan mengenai return saham. Return saham menjadi hal penting yang harus dipelajari sebelum memulai investasi. Pada dasarnya, investasi yang dilakukan harus memberikan return yang menguntungkan terlepas dari berapa banyak modal yang investor keluarkan untuk membeli saham perusahaan tertentu. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kalian yang ingin segera memulai investasi saham.

Exit mobile version