Sebagai seorang investor, selain memahami berbagai macam strategi dalam investasi tentunya kamu juga harus mempelajari istilah-istilah penting di dalamnya. Sebab dengan memahami berbagai istilah investasi, kamu akan mendapat pengetahuan baru yang akan memudahkan kamu mengambil keputusan investasi pada suatu emiten.
Seperti yang kita ketahui, investasi saham merupakan penanaman modal jangka pendek atau panjang yang kebanyakan terlibat adalah remaja sampai dewasa. Berbekal pengalaman yang seadanya, tentu saja tidak membuat kamu semakin untung pada instrumen ini. Bisa jadi kebalikannya. Apabila kamu investor pemula, salah satu istilah yang harus kamu pelajari adalah Price to Book Value (PBV).
Nah, untuk membantumu memahami istilah Price to Book Value dan mengetahui cara menghitungnya, berikut kami rangkumkan pengertian, fungsi dan tips untuk menghitung PBV dalam saham. Simak pembahasannya di bawah ini, ya!
Baca juga: Yuk Mengenal Waran Dalam Investasi! Ini Keuntungan dan Risikonya
Pengertian Price to Book Value (PBV)
Price to Book Value adalah salah satu rasio keuangan yang bisa kamu pakai untuk menentukan kelayakan sebuah saham. Sederhananya, PBV adalah rasio harga terhadap nilai buku untuk mengetahui harga sebuah saham. Nah, ketika hasilnya keluar, kamu akan tahu harga saham tersebut murah atau mahal.
Sementara Brigham dan Houston (2013), menyebutkan bahwa Price to Book Value adalah nilai yang diberikan oleh investor atau bagaimana seorang investor menilai suatu emiten. Dengan mengetahui nilai PBV, investor bisa memilih perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi dengan resiko yang rendah.
Jadi, Price to Book Value adalah acuan investor dalam memilih harga saham. Apabila nilai PBV kurang dari 1 maka bisa dibilang harga saham murah. Tetapi sebaliknya, jika nilainya lebih dari 1, maka harga saham pada emiten tersebut cenderung mahal.
Baca juga: Trading atau Investasi, Mana yang lebih menguntungkan?
Fungsi Price to Book Value (PBV)
Pada dasarnya, fungsi price to book value adalah membantu investor untuk melihat valuasi saham suatu emiten. PBV biasanya juga menjadi tumpuan investor dalam mengambil keputusan jual beli dan beli saham. Selain itu, ada beberapa fungsi lain dari PBV, di antaranya sebagai berikut.
- Menilai harga saham, apakah sudah murah atau masih mahal.
- Membandingkan harga saham real time dengan book value per share atau nilai buku per lembar saham.
- Melihat potensi dan resiko suatu emiten di masa depan.
- Untuk melihat bagaimana penilaian investor pada valuasi perusahaan.
Baca juga: Kenali Window Dressing Dalam Investasi Saham!
Cara Menghitung Price to Book Value (PBV)
Setelah paham mengenai istilah price to book value, langkah selanjutnya kamu wajib memahami cara menghitung PBV, sebagai informasi tambahan kamu dalam menganalisa suatu saham. Langkah pertama sebelum menuju rumus price to book value (PBV), kamu harus memahami rumus book value terlebih dahulu.
Adapun rumusnya sebagai berikut:
Rumus Book Value = Nilai Ekuitas / Jumlah Lembar Saham yang Beredar
Setelah nilai book value, maka saatnya kamu menghitung PBV. Adapun rumusnya yaitu:
Rumus Price to Book Value = Harga Saham per Lembar / Book Value
Contoh:
PT. Maju Sentosa merupakan sebuah perusahaan besar di bidang konveksi. Nilai ekuitas yang dimiliki sebesar Rp10 triliun. Sementara, saham yang beredar 8 miliar lembar. Untuk harga sahamnya sendiri senilai Rp 2 ribu per lembar. Jika mengacu pada PBV, apakah saham PT. Maju Sentosa dibeli?
Book Value
= Total Ekuitas / Total Lembar Saham
= Rp10 triliun / 8 miliar = 1.250
Dari perhitungan tersebut, maka diperoleh book value sebesar Rp1.250. Tahap berikutnya adalah menentukan mencari nilai price to book value.
PBV
= Harga Saham Per lembar / Book Value
= 2000 / 1.250 = 1.6
Dalam perhitungan tersebut, ditemukan bahwa pada PT. Maju Sentosa, besarnya price to book value adalah 1.6 atau lebih besar dari 1. Sehingga bisa dibilang bahwa harga saham perusahaan tersebut cukup mahal.
Tetapi, dalam melakukan analisis saham, kamu tidak bisa melihatnya dari situ saja. Meskipun PT. Maju Sentosa memiliki nilai PBV yang tinggi atau harga saham mahal. Tetap kamu perlu menelaah lagi bagaimana pertumbuhannya selama ini. Sekelas perusahaan besar dengan pertumbuhan yang baik cukup wajar memiliki PBV tinggi.
Baca juga: Saham Gorengan Berbahaya? Ini Penjelasannya!
Demikianlah pembahasan kami mengenai Price to Book Value (PBV) beserta fungsi dan cara menghitungnya. Semoga artikel ini bermanfaat serta dapat membantu kamu dalam memahami istilah pada bidang investasi, ya. Gimana, mudah ‘kan cara menghitungnya? Selamat mencoba!