Siapa sih yang menyangkal sejuta fungsi plastik di dunia ini? Hampir tidak ada orang yang menentang fakta bahwa plastik memang membantu manusia dalam berbagai hal. Sejauh mata memandang pasti ada saja produk berbahan dasar plastik yang bisa dijumpai. Akan tetapi, manusia terlalu dimanjakan oleh sejuta manfaat plastik hingga akhirnya mengalami ketergantungan yang akut. Produksi produk berbahan plastik semakin masif dan sampahnya juga semakin menggunung. Fenomena ini kemudian menjadi sorotan tajam, terlebih lagi dampak bencana yang ditimbulkan oleh keberadaan plastik yang kian tidak terkendali.
Darurat Sampah Plastik di Indonesia
Mengacu pada data dari newsecuritybeat, Nabila Shahab, “Indonesia is Facing a Plastic Waste Emergency” tahun 2021, Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik ke laut terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan Tiongkok. Setiap tahunnya, Indonesia menyumbang lebih dari 600 ribu ton sampah plastik ke laut, 11.600 ton diantaranya adalah jenis botol plastik. Dilansir dari borgenproject “Leaders Tackle Plastic Waste in Indonesia”, hanya 10% dari sampah botol plastik tersebut berakhir di pusat daur ulang.
Baca juga: Penyebab Perubahan Iklim dan Dampaknya
Lalu, apa masalahnya? Pernahkah kamu menonton video penyu laut yang lehernya cacat karena tercekik lilitan plastik? Atau temuan serpihan-serpihan plastik di dalam perut ikan? Sampah plastik yang tidak dikelola secara bijak akan menganggu ekosistem darat hingga laut. Setiap tahun, berkisar 5-13 juta ton sampah plastik yang bocor ke laut dicerna oleh ikan, burung laut, dan organisme lainnya. Jika hal ini dibiarkan, diperkirakan pada tahun 2050, jumlah sampah plastik di lautan justru lebih banyak daripada jumlah ikan. Ketika ekosistem terganggu maka kelangsungan hidup manusia juga terancam, mungkin dampaknya belum signifikan untuk sekarang tetapi akan sangat mengganggu di masa depan.
Bercermin pada permasalahan di atas, sangatlah penting bagi manusia secara sadar berkontribusi mengurangi kerugian yang ditimbulkan akibat sampah plastik. Salah satu partisipasi kecil yang bisa masyarakat lakukan adalah memilah sampah sesuai dengan simbol daur ulang sampah plastik.
Baca juga: Apa itu Limbah Domestik? Kenali Pengertian beserta Contohnya!
Apa Itu Simbol Daur Ulang Sampah Plastik?
Pernahkan kamu memperhatikan gambar segitiga berisi angka di belakang kemasan snack atau di bagian bawah botol minuman plastik? Itulah yang disebut dengan simbol daur ulang sampah plastik. Simbol daur ulang sampah plastik mengindikasikan informasi berkaitan dengan bahan kimia beracun yang digunakan pada produk plastik tersebut. Setiap simbol bermaksud untuk memberikan informasi seberapa besar kemungkinan plastik tersebut dapat mencemari lingkungan dan memengaruhi kesehatan manusia. Simbol atau kode ini diterbitkan pada tahun 1988 di Amerika Serikat oleh SPI (The Society of Plastic Industry). SPI mengeluarkan tujuh kode RIC (Resin Identification Code). Setelah mendapat persetujuan dari ISO (International Organization for Standardization), ketujuh simbol tersebut wajib dicantumkan pada setiap produk berbahan plastik. Simbol ini menunjukkan jenis plastik yang digunakan pada produk untuk memudahkan proses daur ulang karena mendaur ulang plastik tidak dapat dilakukan dengan cara yang sama rata. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemilahan terlebih dahulu.
Baca juga: Limbah Plastik Punya Nilai Jual? Ini Dia Cara Mengolahnya!
Simbol Daur Ulang Sampah Plastik
1: PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate)
Simbol pertama adalah simbol daur ulang dengan kode angka 1 dan PETE atau PET. Simbol ini menandakan bahwa produk plastik tersebut terbuat dari Polyethylene Terephthalate. Jenis ini lumrah digunakan untuk kemasan plastik makanan dan minuman, seperti botol minyak, botol softdrink, wadah selai, botol saus, serta berbagai kemasan kebutuhan rumah lainnya. Saran penggunaan plastik jenis ini hanya untuk sekali pakai alias tidak dapat digunakan berulang kali, terlebih lagi penggunaan ulang dengan mengisikan air hangat. Lapisan polimer dan zat karsinogenik pada plastik dapat terlarut kemudian menyebabkan kanker pada organ tubuh manusia. Oleh karena itu, produk plastik dengan kode ini sangat disarankan untuk didaur ulang menjadi barang-barang yang memiliki nilai guna atau ekonomis. Alangkah lebih baik penggunaan produk plastik jenis ini dapat dikurangi guna mengurangi jumlah sampah plastik di lingkungan.
2: HDPE atau PEDH (High Density Polyethylene)
Simbol selanjutnya adalah simbol daur ulang dengan kode angka 2 dan HDPE atau PEHD. Simbol ini menandakan bahwa produk plastik tersebut terbuat dari high density polyethylene. Penggunaan jenis ini biasanya untuk galon air minum, botol susu, botol sabun, botol deterjen, dan kemasan tebal lainnya. Plastik jenis ini tergolong cukup aman digunakan berulang kali. Jenis plastik ini paling sering didaur ulang melalui proses yang sederhana.
3: PVC atau V (Polyvinyl Chloride)
Simbol selanjutnya adalah simbol daur ulang dengan kode angka 3 dan PVC atau V. Simbol ini menunjukkan bahwa produk plastik tersebut terbuat dari polyvinyl chloride. Plastik jenis ini kerap disebut plastik beracun karena mengandung berbagai macam bahan kimia beracun yang dapat larut dan berbahaya bagi kesehatan. Produk plastik yang biasanya terbuat dari bahan ini adalah kabel listrik, pipa air, mainan anak-anak, mainan hewan, dan masih banyak lagi. Jenis plastik ini sangat sulit untuk didaur ulang sehingga penggunaanya perlu dihindari untuk kemasan makanan atau minuman yang notabenenya merupakan kebutuhan pokok sehari-hari.
4: LDPE atau PE-LD (Low Density Polyethylene)
Simbol selanjutnya adalah simbol daur ulang dengan kode angka 4 dan LDPE atau PE-LD. Simbol ini menunjukkan bahwa produk plastik tersebut terbuat dari low density polyethylene yang bersifat elastis, memiliki daya tahan yang lama, dan dapat digunakan berulang kali. Plastik jenis ini sangat mudah kita temui di manapun, contohnya kantong plastik (kresek), tas belanja, trash bag, dan lainnya. Walaupun tahan lama dan dapat digunakan berulang kali, fakta di lapangan, masyarakat lebih memilih menggunakannya sekali lalu dibuang. Alangkah lebih baik, sampah plastik jenis ini didaur ulang agar tidak menumpuk di alam yang membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk terurai.
5: PP (Polypropylene)
Untuk simbol selanjutnya yakni simbol dengan kode angka 5 dan PP. Simbol ini digunakan untuk menunjukkan produk yang terbuat dari polypropylene. Contoh produk polypropylene adalah sedotan plastik, selotip, tali plastik, kotak yogurt, tempat makanan dan minuman, serta masih banyak lainnya. Produk plastik jenis ini baik digunakan sebagai tempat makanan dan minuman karena terbuat dari polypropylene yang sangat kuat dan cukup aman meskipun pada suhu yang panas. Namun, jenis ini sangat sulit untuk didaur ulang sehingga langkah bijak yang dapat ditempuh adalah mengurangi penggunaanya.
6: PS (Polystyrene)
Simbol selanjutnya adalah plastik yang terbuat dari polystyrene dengan kode angka 6 dan PS. Plastik jenis ini sering digunakan sebagai tempat makanan dan minuman atau alat makan sekali pakai, seperti sendok plastik, foam packing, styrofoam, dan masih banyak produk lainnya. Tahukah kamu, styrene adalah zat karsinogenik yang dapat memicu kanker. Masihkah kamu menggunakan plastik jenis ini untuk makanan dan minuman?
7: Other atau O
Simbol yang terakhir adalah kode angka 7 dan Other atau O. Simbol ini mengacu pada jenis plastik yang tidak termasuk ke dalam klasifikasi enam kode sebelumnya. Plastik jenis ini dapat melepaskan racun Bisphenol-A (BPA) yang menyebabkan kerusakan pada organ dan menganggu hormone tubuh. Oleh karena itu, penggunaan plastik jenis ini sangat tidak dianjurkan untuk makanan dan minuman. Akan tetapi, sangat disayangkan bahwa plastik jenis ini masih banyak digunakan untuk seperti produk botol minum bayi dan tumbler.
Penemuan plastik sesungguhnya sangat cerdas karena mampu dimanfaatkan untuk berbagai hal. Namun, semua hal pasti ada sisi buruknya. Daftar simbol plastik di atas hendaknya diketahui oleh semua kalangan. Pengetahuan umum semacam ini tidak hanya berguna untuk proses daur ulang tetapi juga kewaspadaan konsumen. Terlebih lagi demi kesehatan, tentu kita harus memilih bahan yang aman untuk digunakan. Mari bijak berplastik dan jadikan bumi lebih bersih!
Baca juga:
Cara Tepat Mengubah Sampah Anorganik Menjadi Cuan