Tanggal:23 December 2024

Traction: Pengertian, Fungsi, dan Indikator

Perusahaan startup membutuhkan pendanaan untuk terus bisa berkembang. Namun, tidak mudah menarik investor, kecuali bisnis yang kamu bangun memang memiliki potensi yang besar. Untuk menunjukkan hal tersebut, traction adalah sarana yang tepat untuk menunjukkan potensi pada bisnis perusahaan startup.

Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan traction bagi perusahaan startup? Apa indikator untuk menunjukkan performa startup secara umum? Nah, simak jawabannya pada artikel di bawah ini.

Apa itu Traction?

Traction adalah salah satu fase perkembangan sebuah startup. Umumnya, startup akan menjalani tiga tahapan, yaitu Traction, Transition, dan Growth. Tahap traction merupakan tahapan awal perkembangan startup, maka fokus perusahaan pada tahap ini adalah:

  • Memastikan product market fit atau produk memiliki potensi yang baik di pasar dan dibutuhkan oleh konsumen.
  • Mengukur retention atau pelanggan yang membeli produk berulang kali.
  • Meningkatkan volume, seperti jumlah pengguna, jumlah merchant, jumlah konversi, revenue, dan lainnya.
  • Memfokuskan pemasaran pada satu channel marketing dan bereksperimen pada beberapa platform lainnya, agar promosi dapat efektif menjangkau pasar yang luas.
  • Mengoptimalkan bisnis secara makro atau aspek-aspek umum, misal brand awareness, menggandeng partner bisnis, dan lainnya.
  • Memperkuat team development sehingga walaupun jumlah anggota tim belum banyak namun memiliki kompetensi menjalankan tugasnya.

Jika mampu melakukan enam poin dalam fase di atas, maka sebuah startup akan berhasil:

  • Menunjukkan tren perkembangan bisnis.
  • Meningkatkan brand awareness pelanggan.
  • Menunjukkan kredibilitas di mata mitra bisnis.
  • Menarik investor baru sesuai potensi bisnis yang ditunjukkan.
  • Membuat tim lebih semangat untuk bekerja lebih baik.

Biasanya, traction startup memakan waktu sekitar 18 bulan. Namun, bisa saja berbeda sesuai dengan jenis bisnis, tim yang dimiliki, dan kemampuan pendanaan awal yang dimiliki.

Contohnya adakah Gojek pada tahun 2010 hanya memiliki 20 mitra pengemudi dan satu call center untuk menyelesaikan masalah transportasi di Jakarta. Kemudian, mereka merilis aplikasi di 2015 dan membantu menemukan titik product market fit dan poin fase traction lainnya. Hasilnya Gojek mendapatkan pendanaan dari Series A Sequoia Capital India dan Formation Group yang membuatnya semakin berkembang seperti sekarang.

Apa Saja Indikator Traction?

Traction memiliki enam poin sebagai fokusnya, nah berikut adalah beberapa indikator traction startup.

1. Revenue

Indikator pertama adalah revenue. Bukti adanya traction pada startup adalah revenue yang konsisten. Namun, revenue startup pada masa traction biasanya belum berorientasi pada keuntungan, terutama dalam beberapa tahun pertama.

Para investor biasanya lebih tertarik pada beberapa revenue yang bisa dihasilkan dan diinvestasikan kembali untuk pertumbuhan bisnis, bukan laba bersih. Namun, traction startup bukan hanya dilihat dari sisi revenue.

2. Customer Acquisition

Keberadaan startup merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh investor. Bisa dari bagaimana startup mendapatkan konsumen baru, mempertahankan pelanggan yang ada, hingga memiliki konsumen yang didapat dari referral pelanggan lain. 

Alasannya adalah, dengan jumlah konsumen yang terus meningkat, peluang startup untuk berkembang akan lebih besar. Hal ini akan penting bagi startup maupun investor.

3. Traffic dan Engagement

Pada fase traction, online presence yang dimiliki startup minimal memberikan dua manfaat, yaitu traffic dan engagement. Traffic itu penting untuk mendapatkan konsumen yang lebih banyak, dan engagement dibutuhkan untuk membuat konsumen lebih loyal dan aware terhadap sebuah brand startup.

Ketika memiliki engagement pada online presence, akan sangat mudah untuk bisnis berkembang lebih baik, terutama pada fase traction.

4. Inovasi

Startup yang memiliki inovasi produk akan memiliki nilai tambah. Startup bisa saja sulit berkembang karena ketiadaan inovasi di dalamnya. Itulah alasan mengapa pada fase traction adalah momentum yang tepat untuk melakukan uji coba semua ide menjadi produk yang inovatif.

Ada beberapa dalam inovasi, bisa dengan meningkatkan kualitas, menambah fitur, mengemas UI dan UX lebih user friendly, sehingga mempersingkat prosedur layanan pelanggan.

Dengan inovasi tersebut, investor dapat menilai bahwa potensi startup untuk berkembang lebih besar karena mampu dinamis mengikuti kebutuhan pasar.

5. Liputan Media

Semakin sering startup diliput oleh media dengan berita yang positif, maka konsumen dan investor akan mengetahui kehadiran sebuah startup. Berita yang positif akan menambah portofolio liputan media dan menunjukan potensi meatable sebagai sebuah bisnis.

Agar startup dapat diliput media, penting bagi startup untuk menjalin komunikasi dengan portal berita atau media online.

6. Partnership

Startup perlu melakukan kerja sama dengan banyak pihak. Tujuannya untuk memberikan produk dan layanan terbaik bagi konsumen tanpa harus melakukan semuanya sendiri. Selain itu, kerjasama dengan pihak lain juga bisa mengisi kebutuhan konsumen yang bukan menjadi fokus dari produk startup tersebut.

Baca juga| Business To Government Adalah: Pengetian, Kelebihan, Dan Contohnya

Image: Freepik

Fungsi Traction dalam Startup

Traction terbukti mampu menunjukkan potensi startup. Selain itu, ada beberapa fungsi penting startup. Nah, berikut adalah fungsi penting traction bagi startup.

1. Membuka Peluang Investasi

Salah satu fungsi traction adalah memperlihatkan potensi bisnis ke investor. Segala pencapaian startup pada tahap ini akan menjadi bahan pertimbangan investor. Baik bagi segi revenue, jumlah user, dan lainnya. 

Misal, jika startup memiliki jumlah konsumen yang tinggi, namun tingkat retention yang rendah, bisa jadi investor batal memberikan pendanaan karena menganggap startup tidak potential berkembang pada masa depan.

2. Meningkatkan Reputasi

Sebuah startup yang memiliki reputasi yang baik akan memudahkannya untuk tumbuh pesat. Reputasi perlu dibangun dengan konsisten dalam hubungan dengan konsumen, mitra bisnis, calon investor dan tim di dalam startup.

Gojek juga melakukan kerjasama dengan Google Maps dibanding membuat maps sendiri. Selain itu, dengan terus menambah mitra restoran, layanan makanan mereka menjadi lebih menarik konsumen dengan variasi yang dihadirkan.

3. Meningkatkan Awareness

Fase traction memungkinkan startup menunjukkan kualitasnya dari sisi produk, layanan, dan pendapatan. Banyak liputan media yang memuat cerita startup sebagai bisnis. Ini tentu bisa meningkatkan brand awareness. Inovasi produk juga akan membuat konsumen lebih tertarik.

Apalagi jika hal tersebut diikuti dengan berbagai promosi melalui channel media sosial atau website.

4. Memacu Inovasi Bisnis

Ketika startup telah memiliki jumlah konsumen yang cukup, mereka bisa melakukan inovasi bisnis dengan bantuan feedback dari konsumen. Dengan demikian, produk yang dihasilkan bisa lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.

Hal tersebut yang menyebabkan produk startup di masa traction sangat dinamis, banyak update sesuai potensi pengembangan produk yang dibutuhkan. Inovasi juga bisa menjadi strategi bisnis yang tepat untuk sebuah startup.

Baca juga| Conversion Rate Optimization Dan Langkah Memaksimalkannya

Image: Freepik

10 Cara Mendapatkan Traction Startup

Untuk mendapatkan traction startup, ada beberapa cara yang dilakukan agar startup bisa sukses menjalankannya. Berikut adalah 10 cara mendapatkan traction startup.

1. Fokus dalam Pemecahan Masalah

Traction startup dapat dianggap berhasil ketika mengawalinya dengan misi untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang dialami konsumen. Banyak perusahaan yang dapat sukses karena pemecahan masalah tersebut, salah satunya adalah Gojek yang ingin memudahkan orang melakukan pemesanan layanan transportasi, pengantaran makanan, hingga layanan lainnya.

Ketika startup berhasil mendapatkan solusi bagi permasalahan konsumen, akan semakin banyak yang akan menggunakan produk mereka dan potensi untuk berkembang semakin tinggi.

2. Melakukan Pre-Launching

Sebelum merilis sebuah produk dan layanan, kamu bisa melakukan pre-launching. Tujuannya adalah agar konsumen mengenal produk atau layanan lebih dulu. Biasanya startup menggunakan beberapa cara jitu dalam melakukan pre-launching, yaitu:

  • Memberikan harga khusus.
  • Menawarkan produk atau layanan ekstra tanpa tambahan biaya.
  • Memberi sampel produk atau uji coba gratis layanan.
  • Melakukan kompetisi atau challenge saat peluncuran untuk memenangkan produk atau layanan.

3. Membuat Produk atau Layanan Unggul

Solusi dari permasalahan konsumen saja tidak akan cukup. Startup juga harus menawarkan produk yang lebih unggul dari produk kompetitor. Misal, Tokopedia yang mampu membuat fitur unggulan bagi penjual dan pembeli dengan keamanan transaksi yang maksimal.

4. Meningkatkan Penjualan

Startup tidak bisa hanya fokus pada revenue yang tinggi, mereka juga harus fokus pada penjualan produk dan layanannya. Kamu pasti pernah mendengar istilah “bakar uang”, yaitu menggunakan dana untuk melayani konsumen dengan memberikan value lebih, misal gratis ongkir.

Cara membuat traction yang biasa dilakukan startup diantaranya dengan memberikan layanan uji coba gratis dengan membership, memberikan diskon, kode promo, hingga membuat program referral.

Ketika startup telah memiliki banyak konsumen, kamu bisa mendorong promosi dari mulut ke mulut (word of mouth). Jadi, peluang mendapatkan konsumen baru pun akan semakin besar dengan langkah mudah.

5. Memperkuat Brand Awareness

Pada tahap perkembangan bisnis, sebuah startup harus berusaha keras agar brand dikenal banyak orang. Meskipun belum sampai pada tahap pembelian, setidaknya calon konsumen sudah mengenal brand milikmu. 

Ada berbagai cara untuk menguatkan brand awareness, mulai dari memberikan konten premium, memperluas mitra, partner, berkolaborasi dengan influencer, mengadakan giveaway, dan lainnya.

6. Meningkatkan Customer Retention

Ketika startup memiliki pelanggan loyal, artinya produk atau layanan mereka memang dibutuhkan konsumen. Hal ini tentu tidak mudah karena membutuhkan inovasi yang terus-menerus dan pemahaman konsumen yang baik.

Ketika mampu mempertahankan customer retention, nilai potensi bisnis akan meningkat di mata investor.

7. Masuk ke Komunitas

Community marketing menjadi salah satu cara untuk mendapatkan traction. Strategi ini akan membantu startup berkomunikasi lebih interaktif dengan konsumen. Caranya adalah dengan terlibat dalam suatu komunitas yang menjadi target pasar mereka. Komunikasi tersebut dapat dilakukan secara online maupun offline.

Komunikasi yang baik akan memberikan pengetahuan apakah produk atau layanan akan cocok dengan kebutuhan konsumen atau tidak. Hal itu bisa diketahui dari feedback terkait bisnis yang diberikan anggota komunitas yang bergabung.

8. Bangun Tim yang Kuat

Traction adalah fase yang penting untuk membentuk startup. Membangun tim yang berkualitas sangat diperlukan agar startup dapat berkembang di masa awal bisnis. Investor tentu akan lebih yakin untuk memberi pendanaan jika startup memiliki tim yang berpengalaman dan paham strategi untuk memajukan startup.

9. Buat Platform yang Resmi

Membangun platform resmi akan menjadi strategi yang bagus untuk startup. Sebuah startup dapat mengenalkan produk atau layanannya dengan menggunakan website, web app, maupun aplikasi yang dapat menjadi sarana utama operasional bisnis. Untuk itu, platform resmi startup harus didesain sesuai brand image yang dibangun karena akan menjadi first impression bagi pengguna.

10. Evaluasi dan Analisis Secara Berkala

Startup perlu melakukan evaluasi dan analisis semua indikator traction secara rutin. Hal ini dilakukan untuk memastikan tren startup, apakah terjadi peningkatan atau penurunan. Jika performa indikator traction meningkat, akan jadi modal bagus agar investor bisa tertarik. 

Namun, ketika terjadi penurunan, kamu perlu melakukan evaluasi dan merancang strategi bisnis agar penurunan dapat diatasi. Jika kamu dapat mengatasi penurunan traction, akan menjadi nilai tambah di mata investor.

Baca juga| Minimum Viable Product Adalah: Manfaat Dan Karakteristik

Nah, itu dia informasi mengenai traction. Traction adalah tahapan awal pertumbuhan startup yang sangat penting. Pada masa ini, kamu perlu memperhatikan berbagai indikator traction untuk memastikan bisnis berjalan dengan baik, misal dari produk atau layanan yang ditawarkan.

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
kiat menjadi pengusaha
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *