Halo Sobat Vocasia
Dalam dunia asuransi, terdapat satu istilah yang meninjau dan memfasilitasi kualitas produk asuransi. Istilah tersebut adalah underwriting. Proses underwriting ini melibatkan penilaian kelayakan calon nasabah asuransi.
Kali ini mimin Vocasia akan menjelaskan tentang underwriting dalam dunia asuransi. Yuk simak artikelnya!
Pengertian Kegiatan Underwriting
Underwriting adalah suatu kegiatan di mana pihak underwriter bertanggung jawab untuk mengevaluasi risiko dan menawarkan jasa penjaminan pada pihak yang membutuhkan, seperti penerbit saham atau obligasi, dengan tujuan memastikan bahwa investasi tersebut memiliki risiko yang terukur dan dapat memberikan pengembalian yang wajar bagi investor.
Selanjutnya, sobat akan diperkenalkan dengan jenis-jenis underwriting. Berikut adalah jenis-jenis dalam underwriting.
Jenis-Jenis dalam Underwriting
1) Underwriting asuransi
Underwriter asuransi bertanggung jawab untuk menentukan risiko dan harga premi untuk polis asuransi. Underwriter harus mempertimbangkan banyak faktor, seperti usia, kesehatan, dan pekerjaan calon nasabah, untuk menentukan tingkat risiko dan premi yang tepat.
2) Underwriting saham
Underwriter saham bertanggung jawab untuk menjual saham baru kepada investor. Underwriter akan membeli saham dari perusahaan dan kemudian menjualnya ke investor melalui penawaran umum. Underwriter akan mengambil risiko dengan membeli saham dari perusahaan sebelum menjualnya ke investor.
3) Underwriting obligasi
Underwriter obligasi bertanggung jawab untuk menjual obligasi baru kepada investor. Underwriter akan membeli obligasi dari perusahaan atau pemerintah dan kemudian menjualnya ke investor melalui penawaran umum. Underwriter juga mengambil risiko dengan membeli obligasi sebelum menjualnya ke investor.
4) Underwriting reasuransi
Underwriter reasuransi bertanggung jawab untuk menilai risiko yang ditanggung oleh perusahaan asuransi dan menawarkan reasuransi untuk menutupi risiko tersebut. Underwriter reasuransi juga mempertimbangkan faktor-faktor seperti kondisi pasar dan peraturan perusahaan dalam menentukan harga dan tingkat risiko yang tepat.
5) Underwriting hipotek
Underwriter hipotek bertanggung jawab untuk menilai risiko kredit dan menentukan persyaratan pinjaman untuk nasabah yang ingin membeli rumah atau properti. Underwriter akan memeriksa kredit calon nasabah, pendapatan, dan aset untuk menentukan apakah mereka memenuhi syarat untuk pinjaman hipotek dan seberapa besar jumlah pinjaman yang dapat mereka terima.
Proses Underwriting
Kegiatan underwriting sendiri memiliki urutan proses yang harus dilakukan. Berikut adalah penjelasan prosesnya:
Proses underwriting dimulai dengan mengumpulkan informasi dan data terkait perusahaan yang akan menerbitkan saham atau obligasi. Informasi ini meliputi laporan keuangan, rencana bisnis, dan informasi lainnya yang dapat membantu para underwriter memahami kondisi keuangan dan bisnis perusahaan.
Selanjutnya, sang underwriter melakukan analisis risiko terhadap perusahaan tersebut. Analisis ini mencakup faktor-faktor seperti kondisi pasar, kondisi industri, persaingan, dan faktor ekonomi lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
Berdasarkan analisis tersebut, sang underwriter menentukan harga dan jumlah saham atau obligasi yang akan diterbitkan. Harga dan jumlah ini akan mempengaruhi potensi keuntungan dari investasi tersebut dan kemungkinan untuk berhasil.
Setelah itu, para underwriter mulai memasarkan saham atau obligasi ke investor. Jika permintaan melebihi jumlah saham atau obligasi yang tersedia, maka underwriter dapat memutuskan untuk menaikkan harga atau menerbitkan saham atau obligasi tambahan.
Saat saham atau obligasi berhasil terjual, perusahaan yang menerbitkannya akan menerima pendanaan yang dibutuhkan dan investor akan memperoleh kepemilikan saham atau obligasi perusahaan tersebut. Sang underwriter akan menerima komisi berdasarkan jumlah saham atau obligasi yang berhasil terjual.
Resiko Underwriting
Terdapat beberapa jenis resiko dalam kegiatan underwriting, berikut adalah jenis resikonya:
1) Risiko asuransi
Risiko ini berkaitan dengan ketidakpastian risiko yang diasuransikan. Misalnya, jika underwriter tidak menilai risiko dengan benar, maka perusahaan asuransi mungkin harus membayar klaim yang lebih tinggi dari yang diantisipasi.
2) Risiko keuangan
Underwriter bertanggung jawab untuk menetapkan harga premi yang tepat untuk risiko tertentu. Jika harga premi terlalu rendah, perusahaan asuransi bisa mengalami kerugian finansial. Namun jika harga premi terlalu tinggi, maka perusahaan asuransi mungkin kehilangan pelanggan.
3) Risiko reputasi
Underwriter juga harus mempertimbangkan risiko reputasi perusahaan asuransi. Jika perusahaan mengambil risiko yang terlalu tinggi, atau menolak risiko yang seharusnya dapat diasuransikan, maka reputasi perusahaan bisa terganggu dan berdampak pada kepercayaan nasabah.
Itu adalah artikel mengenai kegiatan underwriting beserta tugas-tugas yang dilakukan oleh underwriter. Mau bekerja sebagai agen asuransi? Ada baiknya sobat mengikuti kursus “Panduan Meraih Sukses Sebagai Agen Asuransi Terpercaya” untuk mempelajari hal-hal dalam menjadi agen asuransi yang handal. Buruan join dengan menekan tombol di bawah ini untuk mendapatkan penawaran menarik lainnya.
Leave a Reply