Tanggal:22 November 2024

Apa itu Playing Victim? Berikut Pengertian, Penyebab, Tanda, dan Cara Menghadapinya

Pasti Sobat Vocasia sudah sangat sering mendengar istilah “playing victim”. Orang-orang yang suka memposisikan dirinya sebagai korban dan patut dikasihani adalah orang yang suka melakukan playing victim. Dirinya ingin berada di posisi aman, maka itu orang yang suka playing victim sudah pasti tahu bahwa dirinya telah berbuat salah.

Baca Juga | Mengenal Imposter Syndrome: Keraguan Terhadap Diri Sendiri

Pengertian Playing Victim

Apa itu playing victim? Victim mentality atau playing victim adalah kondisi ketika seseorang melemparkan kesalahan yang telah diperbuatnya ke orang lain untuk bertanggung jawab. Tidak berhenti sampai di situ, pelaku bahkan memosisikan diri sebagai korban karena merasa tidak mendapatkan keadilan.

Baca Juga | Apa Itu ‘Me Time’ Yang Berperan Penting Bagi Kesehatan Mental?

Penyebab Playing Victim

Sifat buruk playing victim ini tentu tidak datang begitu saja. Ada banyak hal yang bisa menjadi latar belakang munculnya sifat ini. Nah berikut adalah beberapa alasan atau penyebab seseorang memiliki sifat playing victim:

1. Memiliki Gangguan Kepribadian Narsistik dan Manipulasi

Playing victim menjadi orang yang cenderung senang ketika menyalahkan orang lain dan berpura-pura menjadi korban. Hal tersebut bisa jadi sebagai sebuah tindakan yang juga senang memanipulasi orang lain dengan tujuan mendapat simpati dan perhatian. Akan tetapi biasanya hal ini juga berkaitan dengan kepribadian narsistik. Gangguan ini membuat seseorang berpikir bahwa dirinya adalah orang yang penting dibanding orang lain.

Baca Juga | Apa Itu Flexing? Sikap Pamer Yang Ramai Di Media Sosial

2. Memiliki Trauma Masa Kecil yang Mendalam

Penyebab kedua bisa juga karena adanya trauma masa kecil. Mereka yang biasa melimpahkan kesalahan kepada orang lain biasanya memiliki masa lalu yang cukup traumatik. Jadi ketika ia bertindak sebagai playing victim, artinya ia sedang melakukan pertahanan diri. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh stres masa lalu yang kemudian mengubah struktur kimia dalam otaknya. Meski begitu, ternyata rasa sakit emosional yang dialaminya juga cukup berpotensi untuk membuatnya menjadi orang yang sulit mengontrol segala sesuatu.

Baca Juga | Emotional Numbness: Mati Rasa Dalam Psikologi Dan Cara Mengatasinya

3. Memiliki Pengalaman Dikecewakan Orang Lain

Penyebab ketiga playing victim adalah adanya pengkhianatan yang ia terima berkali-kali. Perasaan kecewa atas penghianatan yang terus diterima dari orang lain akan membuat ia sulit untuk mempercayai orang lain. Maka dari itu ia akan merasa bahwa ia adalah seorang korban, dan kesalahan selalu dilakukan orang lain, bukan dirinya. Hal tersebut muncul lantaran ia merasa lebih banyak disakiti dan dikecewakan. Maka pada akhirnya ia lebih memilih untuk menyalahkan orang lain dan menjebak mereka atas rasa bersalah tersebut.

Baca Juga | Apa Itu Bullying? Pengertian, Jenis, Dan Cara Menghadapinya

4. Memiliki Kecenderungan untuk Menghancurkan Diri Sendiri

Keempat yang bisa juga menjadi penyebab adalah adanya kecenderungan untuk menghancurkan diri sendiri. Orang yang suka playing victim biasanya juga berkutat dengan pembicaraan dan pikiran yang negatif tentang dirinya. Sehingga menganggap diri sendiri sebagai orang lemah dan kecil. Padahal pikiran tersebut justru adalah sebuah tindakan yang akan menghancurkan. Sebab selftalk yang negatif bisa menghancurkan pertahanan diri seseorang dan membuat ia terbelenggu dalam lingkaran keputusasaan, sehingga akan sulit baginya untuk bangkit dari keterpurukan.

Baca Juga | Apa Itu Victim Blaming? Berikut Pengertian, Penyebab Serta Contohnya

5. Memiliki Dendam Terhadap Orang yang Sukses

Penyebab terakhir yang bisa membuat orang bersikap playing victim adalah adanya dendam terhadap orang lain yang lebih sukses darinya. Karena pada faktanya, perilaku playing victim menjadi salah satu cara bagi seseorang untuk untuk melindungi diri. Hal ini muncul lantaran ia merasa bahwa ia tak boleh dikalahkan oleh orang lain, sehingga muncullah rasa iri dalam hatinya. Rasa iri pada orang yang lebih sukses ini kemudian menjadi dendam di dalam hati. Maka dari itulah, ketika ada kesempatan, ia akan mengeksploitasi orang lain dengan kesalahan yang dilakukan dan mencemarkan nama baiknya.

Baca Juga | Mengenal Gaslighting: Pengertian, Dampak, Dan Contohnya Di Kehidupan Sehari-Hari

Tanda-Tanda Playing Victim

Orang-orang yang gemar melakukan playing victim dalam hubungan, baik personal maupun profesional, umumnya mempunyai pola perilaku sama. Inti dari tindakan yang dilakukan adalah memosisikan diri sebagai korban demi mendapatkan tujuan tertentu. Berikut ini beberapa tindakan yang bisa menjadi pertanda seseorang memiliki victim mentality:

  • Lebih fokus kepada masalah ketimbang solusi.
  • Bersikap pesimis dalam memecahkan masalah.
  • Bersikap argumentatif untuk melawan rasa frustrasi yang dirasakan.
  • Menganggap kritik yang positif sebagai bentuk penindasan atau pelecehan.
  • Menyalahkan orang lain ketika segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik.
  • Berasumsi bahwa orang lain lebih mudah mencapai kesuksesan dibanding dirinya.
  • Meyakini diri sebagai target kesalahan ketika hal buruk terjadi, padahal kenyataannya tidak.

Baca juga | Kenali Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO), Contoh Dan Upaya Menyikapinya

Menulis Surat Lamaran - Personal Development

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *