Tanggal:25 November 2024

KYC: Pengertian dan Manfaat Bagi Teknologi Keuangan

Apakah Sobat Vocasia pernah mendengar istilah KYC? KYC adalah singkatan Know Your Customer. KYC ini adalah salah satu teknologi penting bagi setiap perusahaan yang bergerak dalam industri keuangan. Jika Sobat Vocasia ingin mengetahui apa itu KYC, sebenarnya bisa melihat dari syarat perusahaan perbankan yang mengharuskan calon nasabah melakukan proses identifikasi terlebih dulu saat ingin membuka rekening atau mengajukan pinjaman secara online.

Untuk mengetahui tentang KYC lebih lanjut, di bawah ini Vocasia akan menjelaskan pengertian dan manfaatnya bagi teknologi keuangan. Berikut penjelasanya.

Pengertian KYC

Know Your Customer atau yang disingkat dengan KYC adalah sebuah aturan yang diterapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan di Indonesia sebagai cara untuk mengetahui identitas nasabah. Penerapan KYC dalam alur pendaftaran nasabah merupakan hal yang wajib diimplementasikan oleh institusi jasa keuangan, untuk memastikan bahwa akun yang dibuat oleh nasabah bukanlah akun palsu maupun akun yang dibuat dengan identitas palsu.

KYC diatur secara khusus dalam Peraturan Bank Indoensia Nomor 3-10-PBI-2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principles). Pada Pasal 1 angka 2 peraturan ini, KYC didefinisikan sebagai prinsip yang diterapkan bank untuk mengetahui identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah, termasuk pelaporan transaksi yang mencurigakan.

Pusat Pelaporan dan Analis Transaksi Keuangan (PPATK) mengatakan bahwa salah satu penerapan KYC dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi terhadap nasabah di bank. Proses identifikasi nasabah sebagai salah satu penerapan prinsip KYC dilakukan terhadap dua objek, yaitu kepada nasabah secara persoonlijk (perorangan nasabah) dan kepada dokumen-dokumen yang berhubungan dengan nasabah. Selain itu, bank juga wajib melakukan monitoring terhadap rekening nasabah yang meliputi monitoring outgoing maupun incoming pada setiap kegiatan transaksi yang dilakukan nasabah.

Pada dasarnya, prinsip KYC ini merupakan rekomendasi dari The Financial Action Task Force (FATF) on Money Laundering oleh Kelompok 7 Negara (G-7) yang dikemukakan pada saat G-7 Summit di Perancis tahun 1989. Rekomendasi ini dilakukan FATF karena memang salah satu peran FATF adalah untuk menetapkan kebijakan dan langkah-langkah yang diperlukan dalam kerangka rekomendasi tindakan untuk pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang.

Manfaat KYC Bagi Teknologi Keuangan

Berikut manfaat KYC bagi teknologi keuangan secara umum yang perlu Sobat Vocasia ketahui:

  1. Bank dapat mengenali nasabahnya lebih dalam dan intens.
  2. Sebagai akses bagi lembaga keuangan untuk mengetahui dan memahami para nasabah dan perantara perusahaan.
  3. Membantu bank dalam mengetahui dan memahami karakter transaksi nasabahnya.
  4. Mempermudah fungsi pengawasan kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan.
  5. Mengukur risiko anti money laundering nasabah dengan tujuan untuk mengawasi kegiatan transaksi mereka.
  6. Memberikan perlindungan kepada nasabah dalam mencegah segala bentuk penipuan dan kerugian akibat transaksi yang tidak normal maupun ilegal.
  7. Sebagai salah satu cara untuk mencegah terjadinya tindakan korupsi dan pencucian uang.
  8. Mempercepat proses verifikasi data diri nasabah yang lebih efisien dari segi waktu dan biaya.

Adapun beberapa manfaat yang utama dari KYC yang perlu diketahui oleh para calon nasabah adalah sebagai berikut:

1. Memudahkan bank menilai risiko

Dengan adanya KYC, pihak perbankan atau lembaga keuangan dapat melakukan penilaian risiko dengan mudah. Penilaian risiko ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi riwayat keuangan nasabah sebelumnya dan juga aset yang dimilikinya.

2. Mencegah pencucian uang

Tindak kejahatan finansial paling umum adalah pencucian uang. Tindakan ini terjadi karena kelihaian pelaku untuk memanfaatkan bank atau lembaga keuangan dalam kegiatan ilegal ini. Dengan adanya KYC, pihak perbankan dapat meminimalisasi tindak pidana pencucian uang dan juga pelacakan aktivitas anti-sosial lainnya seperti pendanaan terorisme maupun kelompok kriminal lainnya.

3. Mencegah adanya penipuan

Lewat penerapan KYC yang terstruktur, pihak perbankan dapat membatasi adanya penipuan yang terjadi karena penyembunyian identitas nasabah. Hal ini dilakukan guna mencegah adanya penggunaan identitas palsu atau nama alias oleh nasabah yang mungkin terkait tindak kriminal maupun kejahatan lain.

4. Meningkatkan potensi keuntungan

Bagi institusi perbankan atau lembaga keuangan, penerapan prinsip KYC dapat menjadi salah satu faktor yang menunjang peningkatan keuntungan mereka. Dengan adanya KYC, bank mengalami penurunan risiko dan ketidakpastian finansial yang memungkinkan mereka meminjamkan lebih banyak uang kepada nasabah. Hal ini akan meningkatkan keuntungan dari hasil bunga pinjaman-pinjaman tersebut.

5. Meningkatkan stabilitas investasi negara

KYC secara umum juga berdampak pada stabilitas ekonomi dan investasi di suatu negara. Hal ini dikarenakan dengan adanya KYC maka lembaga keuangan dan institusi perbankan akan membuat kerangka keuangan yang lebih dapat dipercaya. Tak hanya itu, KYC juga membuat lembaga keuangan mengurangi risikonya dan terhindar dari potensi kerugian tertentu.

Itu dia penjelasan singkat mengenai KYC (Know Your Customer). Semoga artikel Vocasia dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan kamu, ya. Semoga kamu sukses selalu!

Baca juga: 6 Jenis Investasi Jangka Panjang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *