Pandemi membawa berbagai dampak dalam berbagai bidang, salah satunya bidang usaha atau pekerjaan. Perusahaan turut terkena dampak pandemi yaitu adanya kebijakan yang memaksa segala kegiatan dilakukan di rumah.
Akibat adanya kebijakan tersebut, mempertahankan bisnis menjadi keluhan dan tantangan terbesar perusahaan. Namun, di sisi lain kemampuan yang dimiliki oleh karyawan tidak bisa menjawab tantangan yang ada. Padahal, perusahaan berharap kemampuan karyawan dapat menjadi bagian dari strategi manajemen yang dapat menyelaraskan antara rancangan tujuan dengan visi misi perusahaan.
Sejak adanya kondisi tersebut, perusahaan mencoba melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan karyawannya melalui pelatihan, pembelajaran, dan pengembangan. Hal tersebut membuat istilah seperti training, upskilling, dan learning and development mulai ramai diperbincangkan.
Training adalah suatu pelatihan yang diberikan oleh karyawan dari perusahaan, sedangkan upskilling adalah kegiatan untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan agar dapat bersaing di suatu bidang. Keduanya bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pekerjaan dari karyawan. Lalu, apa itu learning and development? Mari kita bahas!
Pengertian Learning and Development
Learning and development merupakan proses sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan kompetensi karyawan sehingga kinerja karyawan lebih baik. Apa bedanya dengan training dan upskilling?
Bedanya adalah learning and development tidak hanya terbatas pada proses belajar tetapi harus disokong dengan adanya proses pengembangan. Harus ada upaya pengembangan yang perlu dilakukan setelah karyawan mendapat keterampilan dan pengetahuan baru.
Perbedaan lain antara training dengan learning and development terletak pada fokus dan praktik pelaksanaannya. Fokus training adalah perusahaan sedangkan fokus learning and development adalah individu atau karyawan. Dari sisi praktik pelaksanaannya, training fokus pada melatih keterampilan karyawan sedangkan learning and development ditunjang dengan adanya pelatihan soft skills bagi karyawan.
Learning and development merupakan sebuah program yang masih menjadi bagian dari usaha untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam sebuah perusahaan. Maka dari itu, beberapa sumber mengatakan bahwa program Learning and Development ini merupakan bagian pekerjaan dari divisi Human Resource (HR).
Baca juga | Unsur Manajemen Perusahaan
Peran Penting Learning and Development di Perusahaan
Mengingat program learning and development yang kembali diperbincangkan dan dipertimbangkan, tentu akan muncul pertanyaan seberapa pentingkah program learning and development?
Learning and development merupakan program yang tidak memakan biaya besar seperti training. Selain itu, learning and development memberikan manfaat bagi perusahaan, seperti mendapatkan dan mempertahankan karyawan terbaik, meningkatkan produktivitas, dan membantu perusahaan mendapatkan lebih banyak keuntungan.
Pada intinya, learning and development memiliki manfaat jangka panjang bagi perusahaan yang dapat dipahami melalui poin-poin berikut:
1. Salah Satu Strategi Retensi Karyawan
Menurut laporan Gallup, 59% millennials mengatakan adanya kesempatan belajar dan bertumbuh jadi poin pertimbangan saat mereka melamar kerja. Selain itu, terdapat riset yang 93% karyawan akan bertahan lebih lama jika perusahaan berinvestasi pada perkembangan mereka.
Jadi, tidak salah jika learning and development ini dikatakan sebagai strategi retensi karyawan.
2. Meningkatkan Kinerja Bottom Liners
Terdapat laporan dari beberapa perusahaan yaitu mengisi kesenjangan pengetahuan dan keterampilan dari karyawan bottom line memberikan mereka peningkatan profit sekitar 14-29%.
Melalui program learning and development perusaahan dapat membekali karyawan dengan kemampuan untuk melakukan pekerjaan mereka lebih baik. Hal tersebut merupakan pilihan yang tepat karena jika perusahaan membiarkan karyawan tidak terlatih akan berdampak pada kinerja karyawan sehingga berisiko untuk bisnis perusahaan.
Baca juga | 3+ Tugas Manajemen Puncak Dalam Perusahaan
3. Memperbaiki Pelayanan Konsumen
Kemampuan karyawan yang meningkat turut membantu perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang berubah-ubah. Melalui perbaikan layanan konsumen, profit perusahaan akan meningkat dan memberikan lifetime value bagi produk perusahaan.
4. Meningkatkan Kualitas Kerja Karyawan
Menjadi yang terbaik adalah keinginan semua orang. Begitupun sebuah perusahaan ingin menjadi yang terbaik di antara kompetitornya. Program learning and development ini menjadi salah satu usaha perusahaan untuk meningkatkan kemampuan karyawan. Dengan adanya program tersebut, kinerja mereka akan berkualiras karena membuat mereka percaya diri akan kemampuannya sehingga dapat memotivasi mereka.
5. Menguatkan Employer Branding
Kunci dari employer branding adalah dengan bagaimana karyawan suatu perusahaan merepresentasikan dirinya sebagai bagian dari perusahaan tersebut. Program learning and development yang disambut dengan baik oleh para karyawan tentunya akan membuat mereka membicarakan hal tersebut ke khalayak.
Karyawan akan menceritakan inisiatif positif perusahaan yang memfasilitasi karyawannya untuk mengembangkan diri. Berkat itu, perusahaan akan dipandang sebagai tempat yang terbuka dengan learning and development dan menjadi peluang yang menjanjikan untuk menarik kandidat yang berpotensial.
Baca juga | Apa Itu Employer Branding? Simak Pengertian, Manfaat, Dan Contohnya!
Bagaimana Cara Optimalisasi Penerapan Learning and Development ke Karyawan?
Adanya learning and development akan menguntungkan bagi kedua pihak, yaitu karyawan dan perusahaan. Maka dari itu, penerapan program tersebut harus optimal.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk optimalisasi penerapan learning and development, yaitu:
1. Dukungan Penuh dari Perusahaan
Faktor finansial hingga kurangnya pemahaman mengenai manfaat dan pentingnya program merupakan faktor yang menghambat penerapan program learning and development. Padahal, program learning and development tidak memerlukan biaya besar dan tidak menyita banyak waktu karyawan.
Oleh karena itu, dukungan penuh dari perusahaan sangat dibutuhkan agar program learning and development dapat terwujud supaya karyawan tidak merasa tertekan atau terpaksa untuk mengikuti program.
2. Pelatihan Disesuaikan dengan Kebutuhan Karyawan
Mengingat program ini difokuskan untuk karyawan maka akan lebih optimal apabila pelatihan menyesuaikan kebutuhan karyawan.
Perusahaan dapat mengunakan metode e-learning bagi karyawan yang pekerjaannya berkaitan erat dengan teknologi. Jadi, karyawan tidak hanya mengenal sistem edukasi berbasis teknologi tetapi juga menggunakan aplikasinya dalam rangka memajukan perusahaan.
3. Memperkuat Tim Learning and Development
Sebaik apapun perencanaan apabila eksekusi yang dilakukan tidak matang maka akan sia-sia. Maka dari itu, Human Resource (HR) dan tim learning and development harus memiliki keterampilan yang relevan agar program learning and development terlaksana dengan baik.
HR dan tim learning and development harus memiliki keterampilan untuk menyelesaikan tantangan di masa mendatang secara tangkas.
4. Mengomunikasikan Tujuan Learning and Development
Komunikasi sangat diperlukan terutama dalam organisasi besar seperti perusahaan. Tujuan learning and development harus disosialisasikan ke karyawan agar karyawan memahami tujuan diadakannya program learning and development. Hal tersebut bertujuan untuk menyamakan pemahaman antara perusahaan dengan karyawan agar tidak timbul protes apabila menemui kegagalan dan hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi.
5. Meningkatkan Akses Learning and Development
Perkembangan digitalisasi selama pandemi mendorong penggunaan teknologi pada berbagai sektor. Maka dari itu, perusahaan harus dapat meningkatkan akses learning and development bagi para karyawan.
Sayangnya saat ini program learning and development menghadapi tantangan berupa efektivitas dalam menghadapi perubahan pada bisnis dan teknologi yang berlangsung pesat. Perusahaan harus mengukur efektivitas program pelatihan dan pengembangan yang dilakukan sehingga program tersebut harus terarah.
Maka dari itu, para HR, team leader, hingga line manager harus memahami betul mengenai seluk beluk learning and development yang dapat dipelajari melalui kursus di Vocasia yaitu How to be a Learning and Development Specialist. Melalui kursus tersebut, peserta kursus akan belajar mengenai pengenalan learning and development, bagaimana menjadi seorang learning and development spesialist, mengapa harus menjadi learning and development spesialist, dan lain-lain terkait dengan learning and development.
Itulah pembahasan singkat mengenai learning and development. Bagaimana? Kamu tertarik untuk memahami lebih dalam mengenai learning and development? Kalau iya, jangan lupa segera daftar kursus di Vocasia, ya!
Leave a Reply