Ketika menggunakan internet, setiap orang akan berisiko terkena serangan spyware. Spyware digunakan oleh hacker untuk melacak aktivitas online, meretas data-data penting dan menjual data tersebut ke pihak lain. Data yang diretas bisa berupa informasi rekening bank, identitas pribadi, dan lain sebagainya.
Namun, kebanyakan orang tak sadar kalau dirinya sudah menjadi korban spyware. Secara tiba-tiba terjadi hal menyeramkan seperti pengubahan password dan terdapat transaksi illegal di ponsel atau komputer mereka.
Untuk mencegah diri kita menjadi korban spyware, melalui artikel ini kita akan mengenal apa itu spyware, jenis, dan cara mengatasi ancamannya.
Apa Itu Spyware?
Spyware merupakan salah satu praktek cyber crime tertua di internet dan berevolusi mengikuti perkembangan zaman. Spyware adalah software jahat alias malicious software (malware) yang dipasang tanpa izin oleh hacker pada ponsel atau perangkat komputer. Hacker memasang spyware bertujuan untuk mengumpulkan data kamu sehingga dikatakan sebagai salah satu ancaman yang paling umum bagi pengguna internet.
Spyware dapat memonitor perilaku online korban. Spyware dikategorikan sebagai salah satu jenis malware yang dirancang dengan tujuan untuk mengakses dan merusak ponsel atau perangkat komputer.
Setelah diinstal, spyware akan menginfeksi sistem dengan cara yang sama seperti jenis malware yang lain, contohnya yaitu memantau aktivitas internet, merekam tombol yang ditekan oleh pengguna, melacak kredensial login, dan memata-matai informasi pribadi atau informasi sensitif.
Perangkat lunak apa pun dapat diklasifikasikan sebagai spyware jika diunduh tanpa izin pengguna. Spyware adalah kelompok malware yang tergolong kontroversial, ketika dipasang untuk alasan yang relatif tidak berbahaya, ia dapat melanggar privasi pengguna akhir dan berpotensi disalahgunakan.
Spyware sangat sulit dideteksi. Namun, indikasi pertama yang dimiliki pengguna bahwa perangkatnya telah terinfeksi spyware adalah penurunan nyata dalam kecepatan prosesor atau koneksi jaringan dan dalam kasus perangkat seluler, penggunaan data dan masa pakai baterai yang bisa turun drastis.
Alat anti spyware dapat digunakan untuk mencegah atau menghapus spyware. Mereka dapat memberikan perlindungan waktu nyata dengan memindai data jaringan dan memblokir data berbahaya, atau mereka dapat menjalankan pemindaian untuk mendeteksi dan menghapus spyware yang sudah ada di sistem.
Spyware dapat menyebar karena sistem keamanan yang rentan, pemasaran software palsu, email phishing, serta metode social engineering yang lain. Maka dari itu, serangan spyware memanfaatkan sistem keamanan kamu yang lemah dan kelemahan manusia yang kurang berhati-hati ketika berselancar di dunia internet.
Baca juga | Mengenal Malware: Pengertian Dan Cara Mencegahnya
Jenis Spyware
Agar kamu lebih mudah dalam memahami pengertian spyware, berikut kami sediakan beberapa jenis spyware paling umum. Biasanya, spyware memiliki pengaruh yang berbeda-beda tergantung dari niat pembuatnya.
1. Adware
Sesuai namanya, adware adalah contoh spyware yang berupa iklan. Contohnya adalah banner iklan di browser yang tiba-tiba muncul di window tersendiri.
Cookie yang melacak dan merekam informasi pengenal pribadi pengguna adalah salah satu jenis adware yang paling umum. Pengiklan jenis spyware ini cenderung menggunakan cookie pelacakan untuk melacak halaman web yang dikunjungi pengguna untuk menargetkan iklan dalam kampanye pemasaran kontekstual.
Adware terdiri dari beberapa jenis. Ada yang sifatnya hanya mengganggu aktivitas kamu saat browsing, tetapi juga ada yang berbahaya. Misalnya, jika kamu tidak sengaja klik, spyware tersebut akan mengarahkan kamu ke website phishing atau bahkan menginstal malware secara otomatis.
2. Keylogger
Keylogger adalah jenis monitor sistem yang sering digunakan hacker untuk mencuri informasi pribadi, kredensial login, dan data perusahaan yang sensitif. Keylogger juga dapat digunakan untuk mengamati aktivitas komputer karyawan, orang tua untuk mengawasi penggunaan internet anak-anaknya, pemilik perangkat untuk melacak kemungkinan aktivitas ilegal di perangkat mereka, atau lembaga penegak hukum untuk menganalisis insiden yang melibatkan penggunaan komputer.
Keylogger juga dikenal sebagai monitor sistem. Keylogger dirancang untuk merekam aktivitas kamu, seperti merekam tombol yang ditekan oleh pengguna, riwayat pencarian, aktivitas email, komunikasi di dalam chat room, kredensial sistem, dan masih banyak lagi.
Bahkan spyware yang dibuat dengan kemampuan yang lebih canggih, dapat mengumpulkan dokumen yang dicetak oleh printer yang terhubung pada sistem yang terinfeksi.
3. Spyware Seluler
Spyware seluler berbahaya karena dapat ditransfer melalui pesan teks Layanan Pesan Singkat atau Layanan Pesan Multimedia dan biasanya tidak memerlukan interaksi pengguna untuk menjalankan perintah. Saat smartphone atau tablet terinfeksi spyware seluler yang dialihkan dengan aplikasi pihak ketiga, kamera dan mikrofon ponsel dapat digunakan untuk memata-matai aktivitas di sekitar, merekam panggilan telepon, dan mencatat aktivitas penelusuran dan penekanan tombol. Lokasi pemilik perangkat juga dapat dipantau melalui Global Positioning System (GPS) atau akselerometer perangkat komputasi bergerak.
4. Banking Trojans
Banking trojans memanfaatkan kerentanan keamanan browser untuk memperoleh kredensial dari lembaga keuangan. Ketika sistem terinfeksi, software ini dapat memodifikasi halaman website, transaksi, atau menyisipkan transaksi tambahan. Banking trojans dapat menyerang berbagai lembaga keuangan mulai dari bank, pialang, platform keuangan online, dompet digital, dan lembaga keuangan yang lain.
5. Password Stealers
Sesuai dengan namanya, password stealers dapat mengumpulkan kata sandi dari komputer yang terinfeksi. Jenis-jenis kata sandi yang dikumpulkan dapat mencakup kredensial yang disimpan di web browser, kredensial untuk login ke dalam sistem, dan lain-lain.
Baca juga | Cybersecurity: Pengertian Hingga Ancamannya
Cara Mengatasi Spyware
Cara mengatasi spyware tidaklah mudah karena spyware yang canggih benar-benar tidak terdeteksi, bahkan dengan antivirus sekalipun. Namun, tidak mudah bukan berarti tidak bisa.
Berikut cara yang bisa kamu lakukan apabila ponsel atau perangkat komputer kamu terinfeksi oleh spyware:
1. Install antivirus terbaik yang mempunyai fitur pembasmi spyware
Install antivirus di ponsel atau perangkat komputermu. Setelah antivirus tersebut terinstal, lakukan scan secara menyeluruh terhadap sistem yang kamu miliki pada ponsel atau perangkat komputer. Pastikan antivirus yang kamu install memiliki fitur pembasmi spyware, ya.
Baca juga | 8 Rekomendasi Antivirus Terbaik Untuk PC Dan Laptop
2. Hapus aplikasi asing atau kamu merasa tak pernah memasangnya
Terdapat aplikasi di ponsel atau perangkat komputermu padahal kamu merasa tidak pernah mengunduhnya? Nah, kamu perlu waspada akan hal tersebut. Kamu dapat menghapus aplikasi asing atau aplikasi yang kamu rasa tidak pernah kamu pasang atau install di ponsel atau perangkat komputermu. Terutama, jika aplikasi tersebut hanya berukuran beberapa megabytes saja.
3. Bersihkan cookies, cache, dan riwayat jelajah pada browser kamu
Spyware juga menyusup ke cookies browser kamu sehingga kamu perlu bersihkan cookies, cache, dan riwayat jelajah atau history pada browser kamu. Cara ini perlu kamu lakukan secara rutin untuk memastikan cookies browser kamu aman dari ancaman spyware.
4. Install ulang sistem operasi atau factory reset perangkat kamu
Apabila kamu telah melakukan tiga cara sebelumnya tetapi gagal, ini merupakan cara terakhir yang dapat kamu lakukan, yaitu install ulang sistem operasi atau yang biasa dikenal dengan istilah factory reset. Dengan melakukan factory reset, semua data dan aplikasi kamu di C:/ atau penyimpanan internal akan terhapus sehingga spyware yang terdapat dalam ponsel atau perangkat komputer milik kamu tentu akan ikut terhapus.
Setelah membaca artikel ini, kamu tentu sudah paham mengenai spyware hingga cara mengatasinya. Namun, kamu tetap harus waspada akan bahaya spyware meskipun sudah paham bagaimana cara mengatasi spyware karena seperti yang pepatah katakan bahwa “Lebih baik mencegah daripada mengobati”. Artinya, lebih baik untuk lebih waspada ketika berselancar di internet dibanding harus mengatasi bahaya spyware.
Leave a Reply