Untuk memahami dan meneliti sebuah karya sastra, sudah sepatutnya Anda mengetahui seluk-beluk karya tersebut. Yang dimaksud seluk-beluk adalah unsur-unsur ekstrinsik dari karya sastra yang mau Anda teliti. Unsur ekstrinsik berbeda dengan unsur intrinsik.
Unsur Instrinsik merupakan unsur-unsur yang ada di dalam cerpen itu sendiri. Sementara untuk unsur ekstrinsik merupakan unsur yang terdapat dari luar cerpen tersebut.
Baca Juga | Mengenal Unsur Intrinsik Dan Komponennya
Unsur intrinsik terdiri dari tema, tokoh dan penokohan, alur atau plot, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat. Sedangkan unsur ekstrinsik terdiri dari latar belakang masyarakat, latar belakang penulis, serta nilai-nilai yang ada di dalam karya sastra tersebut. Simak rangkuman Vocasia mengenai penjelasan dari unsur ekstrinsik di bawah ini.
Baca Juga | 7 Unsur-Unsur Pokok Cerita Feature, Lengkap Beserta Penjelasannya
Pengertian Unsur Ekstrinsik
Unsur eksternal atau ekstrinsik adalah elemen eksternal dalam cerita yang juga membantu membangun kemajuan cerita. Meskipun faktor eksternal berkontribusi terhadap konstruksi karya sastra, namun tidak secara langsung mempengaruhi karya sastra. Faktor eksternal ini biasanya bermanifestasi sebagai subjektivitas pengarang, dan sikap, keyakinan, dan pandangan hidupnya akan mempengaruhi penulisan karya sastra.
Faktor ekstrinsik berkaitan erat dengan nilai dan norma yang berlaku. Menurut definisi, norma adalah aturan atau peraturan yang berlaku dan harus dipatuhi oleh mereka yang menjadi bagian dari norma tersebut. Karya sastra tidak terlepas dari budaya dan pengaruh budaya, serta mengikuti kaidah dan norma nilai.
Baca Juga | Yuk, Ketahui Perbedaan Surat Resmi Dan Tidak Resmi
Unsur ekstrinsik juga sering disebut sebagai bagian yang mirip dengan unsur intrinsik, yaitu pada bagian “otorisasi”. Berikan dampak dengan memberikan nilai-nilai positif yang terkait dengan cerita. Nilai yang ada pada faktor eksternal tidak berdampak nyata, tetapi jika Anda memahaminya secara mendalam, Anda akan merasakannya.
Walaupun faktor eksternal merupakan bagian yang tidak dapat dielakkan, namun faktor eksternal tidak dapat menjadi dasar lahirnya karya sastra itu sendiri. Elemen eksternal adalah bagian yang dibangun dan tidak dapat dipisahkan.
Unsur eksternal dapat memberikan suatu karya sastra warna dan cita rasa tersendiri, sehingga membentuk makna yang mendalam. Faktor eksternal ini juga dapat berfungsi sebagai penggambaran realitas objektif suatu masyarakat dan lingkungannya ketika karya sastra diciptakan.
Baca Juga | Apa Itu Protagonis? Pengertian, Ciri-Ciri, Dan Contoh
Ciri-Ciri Unsur Ekstrinsik
1. Menurut Kosasih
Menurut Kosasih (2012:72) unsur ekstrinsik terbagi atas:
- Kondisi Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya juga mempengaruhi dalam pembuatan karya sastra. Tidak bisa dipungkiri bahwa budaya yang melekat dari sang penulis akan berusaha ia tuangkan baik secara sadar maupun tidak. Karya yang baik memang tidak melupakan kondisi sosial budaya yang melekat.
Baca Juga | Pengertian, Ciri-Ciri, Dan Jenis Diferensiasi Sosial
- Tempat atau Lokasi Karya Dibuat
Tidak sedikit penulis terkadang menuliskan apa yang sedang berhubungan dengan dirinya. Sehingga faktor tempat atau lokasi bisa saja menjadi alasan dalam rangkaian kalimat hingga menjadi sebuah cerita yang menarik. Hal tersebut juga bisa menjadi mengapa penulis memiliki motivasi yang kuat untuk membuat sebuah karya sastra. Seperti halnya yang dibahas pada buku Panduan Lengkap Menulis Kreatif: Proses Keterampilan & Profesi.
Baca Juga | Tingkatkan Sosial Ekonomi Masyarakat Dengan Mempelajari Community Development!
2. Menurut Nurgiyantoro
Menurut Nurgiyantoro (2005:24) mengungkapkan unsur ekstrinsik sebagai berikut:
- Keadaan Subjektivitas dari Pengarang
Keadaan subjektivitas dari pengarang biasanya menjadi karakter dalam penulisan cerita yang dibuatnya. Keadaan subjektivitas ini biasanya meliputi sikap, ideologi, keyakinan, pandangan hidup dan lain-lain.
Baca Juga | Mengenal Content Writer, Profesi Penulis Yang Paling Dicari
- Biografi Pengarang
Tidak sedikit novel atau pada umumnya terdapat beberapa pengalaman pribadi yang penulis coba sisipkan ke dalam ceritanya. Mengaitkan hal tersebut, ternyata riwayat hidup dari pengarang atau penulis dapat menentukan alur cerita juga. Oleh karenanya memahami biografi penulis akan membuat kita untuk mengetahui jalan pikiran penulis terhadap tulisan yang dibuatnya.
Baca Juga | Teknik Analisis Biografi Dalam Penelitian Kualitatif
- Keadaan Psikologi
Kondisi psikologi pengarang ternyata juga mempengaruhi penulisannya nih. Jangankan menuliskan sebuah cerita, kondisi apapun juga akan sangat berpengaruh bergantung pada psikis juga. Oleh karenanya, penulisan juga bergantung pada kondisi suasana hati dan pikiran dari si penulis, sehingga lebih kurang keadaan psikologi ini ternyata memiliki peran dalam sebuah tulisan.
Jika kamu menyadari sosok penulis dan tulisannya, mungkin kamu juga akan menyadari bahwa terdapat hubungan diantara keduanya. Biasanya akan terekam juga suasana hati penulis di dalam tulisan tersebut.
Baca juga | Isi Dan Struktur Penulisan Laporan Penelitian