Pada dasarnya, tak ada manusia yang sama persis. Bahkan, orang-orang yang kembar identik pun tetap memiliki perbedaan mendasarnya. Apalagi dalam kehidupan sosial, setiap manusia pasti memiliki latar belakang yang berbeda-beda seperti dalam hal budaya, agama, ras, usia, jenis kelamin, dan masih banyak lagi. Nah, perbedaan-perbedaan inilah yang disebut dengan diferensiasi sosial.
Namun, sebenarnya apa sih diferensiasi sosial itu? Dan bagaimana ciri-cirinya? Artikel berikut ini akan membahas lebih lanjut mengenai diferensiasi sosial, mulai dari pengertian hingga jenis-jenisnya. Selamat membaca!
Baca juga | Pengertian Toleransi Secara Umum dan Menurut Para Ahli, Ketahui Jenis hingga Pentingnya
Pengertian Diferensiasi Sosial
Menurutmu, apa arti dari diferensiasi? Kemungkinan besar, ia berasal dari kata sifat ‘different’ dalam bahasa Inggris. Lalu, apakah diferensiasi itu?
Diferensiasi sosial adalah pembedaan anggota masyarakat secara horizontal, artinya pembedaan ini memiliki derajat atau tingkatan yang sama. Sehingga, perbedaan yang dihasilkan diferensiasi sosial tidak memiliki tingkatan atau jenjang tertentu karena semuanya sama.
Sementara menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah bentuk variasi profesi kerja dalam masyarakat yang dianggap sebagai sebuah prestise tanpa memberikan perbedaan-perbedaan yang nyata. Jika ditelaah lagi, diferensiasi sosial tentu saja mengarah pada perbedaan yang ada dalam lapisan masyarakat. Namun, dalam perbedaan-perbedaan tersebut tidak ada yang dikatakan lebih baik ataupun yang dikatakan lebih buruk.
Perbedaan secara horizontal dalam diferensiasi sosial menjadi hal yang penting untuk menegaskan bahwa setiap masyarakat berbeda. Dan perbedaan tersebut tidak menaruh satu golongan maupun individu di tingkat derajat yang lebih tinggi maupun lebih rendah. Semuanya setara dan sama.
Baca juga | Bahasa sebagai Realitas Sosial, Beserta Penjelasannya
Ciri-ciri Diferensiasi Sosial
Ciri-ciri diferensiasi sosial terbagi menjadi tiga yaitu ciri fisik, ciri sosial, serta ciri budaya. Berikut penjelasan lebih lanjutnya.
1. Ciri fisik
Ciri fisik pada diferensiasi sosial adalah ciri yang berhubungan dengan ras, warna kulit, warna mata, bentuk rambut, bentuk hidung, dan lain sebagainya. Pada intinya, ciri fisik pada diferensiasi sosial terlihat jelas karena perbedaan tersebut tampak dari luar setiap indvidu.
Ciri-ciri fisik setiap individu juga memiliki kekhasan maupun keunikannya tersendiri yang dapat menjadi pembeda atas satu sama lain. Oleh sebab itu, perbedaan pada setiap individu tidak dapat dijadikan sebagai faktor penentu ras yang lebih tinggi maupun lebih baik.
2. Ciri sosial
Ciri sosial berhubungan dengan fungsi individu pada setiap aspek kehidupan dalam bermasyarakat. Fungsi dari ciri sosial sendiri berkaitan dengan profesi maupun pekerjaan yang dimiliki oleh masing-masing individu.
Segala jenis pekerjaan maupun profesi yang dipilih oleh setiap individu memiliki fungsinya masing-masing. Pekerjaan maupun profesi yang dipilih oleh setiap individu bergantung dengan keahlian, bakat, serta minat individu tersebut.
Setiap individu memiliki keahlian dan minat bakatnya masing-masing. Oleh karena itu, setiap individu berhak untuk memilih pekerjaan yang ingin ia lakukan. Sama halnya dengan ciri fisik, pekerjaan seseorang tidak dapat dinilai mana profesi yang lebih baik dan mana profesi yang tidak.
Baca juga | Apa itu Flexing? Sikap Pamer yang Ramai di Media Sosial
3. Ciri budaya
Ciri budaya memiliki hubungan dengan kebudayaan serta adat istiadat masyarakat di suatu negara atau wilayah. Setiap kebudayaan pasti memiliki keindahan maupun keunikannya masing-masing yang tidak dapat dibandingkan dengan kebudayaan masyarakat lainnya.
Di Indonesia sendiri, ada banyak sistem budaya yang menjadi ciri khas masing-masing daerah. Sebagai contoh budaya pernikahan pada masyarakat Jawa tentu berbeda dengan budaya pada masyarakat Batak. Setiap perbedaan tersebut menjadi ciri khas karena unik dan berbeda dari budaya lain.
Baca juga | 3 Pengertian Akulturasi Menurut Ahli, Contoh, dan Faktor Pendorongnya
Jenis-jenis Diferensiasi Sosial
Adapun jenis diferensiasi sosial dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Diferensiasi tingkatan (rank differentiation)
Jenis diferensiasi tingkatan ini muncul akibat adanya ketimpangan pada penyaluran barang maupun jasa di suatu daerah. Ketimpangan tersebut dapat menyebabkan barang maupun jasa memiliki perbedaan harga. Perbedaan harga di suatu daerah terjadi sebab penyaluran barang maupun jasa harus melalui beberapa pihak untuk sampai ke tujuan sebenarnya.
2. Diferensiasi fungsional (functional differentiation)
Jenis diferensiasi yang kedua adalah pembagian kerja yang muncul akibat adanya individu yang melakukan suatu pekerjaan yang berbeda atau berlainan. Hal ini dapat dilihat di suatu lembaga sosial. Ada perbedaan pembagian penugasan atau pembagian kerja yang dapat menyebabkan setiap individu harus melaksanakan kewajiban sesuai fungsinya masing-masing.
3. Diferensiasi kultural (cultural differentiation
Diferensiasi kultural ini muncul dikarenakan aturan dalam berperilaku yang tepat serta berbeda menurut situasi tertentu. Peraturan berperilaku ini disebut pula dengan norma yang memiliki tujuan untuk mengatur ketertiban dalam bermasyarakat dan kemungkinan berbeda di setiap daerahnya.
Bentuk Diferensiasi Sosial
Beberapa bentuk diferensiasi sosial biasanya dilihat dari perbedaan ras, agama, pekerjaan, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Berikut penjelasannya.
1. Ras
Ras adalah kelompok manusia yang berbeda dengan kelompok-kelompok lainnya berdasarkan lokasi geografis, ciri-ciri fisik seperti warna mata, warna kulit, bentuk wajah, warna rambut, bentuk kepala, dan lain-lain. Beberapa klasifikasi ras di antaranya yaitu australoid, mongoloid, kaukasoid, negroid, dan masih banyak lagi.
2. Agama
Agama merupakan sistem keyakinan yang diikuti oleh individu. Agama merupakan perasaan berkewajiban melaksanakan perintah-perintah Tuhan dan menjauhi larangannya. Sangat banyak agama yang ada di dunia, seperti Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Buddha, Hindu, dan lainnya.
3. Profesi
Profesi atau pekerjaan merupakan sesuatu yang penting karena menyangkut keberlangsungan hidup seseorang. Melalui pekerjaan, seseorang bisa mendapatkan imbalan dari hasil kerjanya. Pekerjaan sebagai sesuatu yang melekat pada setiap orang, hakikatnya adalah sama derajat. Artinya, tidak ada pekerjaan yang bermartabat atau tidak bermartabat, semuanya setara atas nama kemanusiaan.
Baca juga | Berikut Ciri-ciri Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat, Apakah Kamu Mengalaminya?
4. Jenis kelamin
Jenis kelamin adalah sesuatu yang dibawa manusia sejak lahir. Secara hakiki, perbedaan laki-laki dan perempuan bersifat horizontal karena hanya menyangkut bentuk dan sifat dasar.
Baca juga | Tingkatkan Sosial Ekonomi Masyarakat Dengan Mempelajari Community Development!