Tanggal:08 November 2024

Bagaimana Cara Mapping Teori dalam Pemilihan Fokus Penelitian

Menulis penelitian ilmiah harus dilakukan dengan terlebih dahulu me-mapping teori, ataupun literatur lainnya yang berkualitas. Hal ini dimaksud untuk memperoleh pengalaman dari orang lain, dalam membahas suatu tulisan. Yaitu dengan cara alternatif pemecahan ilmiah yang memadai. Untuk itu mapping teori dapat dilakukan dengan sebagai berikut. Simak dibawah ini, yuk!

Baca juga : Populasi dan Sampel dalam Penelitian Kuantitatif

Bagaimana Cara Mapping Teori dalam Pemilihan Fokus Penelitian

Berikut ini adalah bagaimana cara mapping teori dalam pemilihan fokus penelitian:

1. Penelitian terdahulu

Maksud dari penelitian terdahulu adalah. Untuk melihat sejauh mana masalah yang ditulis ini telah diteliti oleh orang lain di tempat dan waktu yang berbeda. Lantas apa yang pernah dilakukan orang lain terhadap masalah yang saat ini akan dan sedang ditulis. Perlukah diadopsi hasil-hasil penelitian itu ataukah justru dikritik atau dikomparasikan. Dalam hal ini, mapping penelitian terdahulu juga digunakan untuk memahami posisi orang lain dan posisi penulis dengan tulisannya itu.

2. Literatur Relevan

Adakah literatur yang relevan dalam membahas tulisan yang saat ini ditulis. Kalau ada maka literatur itu akan sangat membantu mengungkapkan berbagai hal. Yang terkadang tidak terlintas dalam pikiran penulis sebelumnya. Menemukan literatur yang relevan bukan dimaksud sesuai (utuh) dengan tulisan. Ataupun masalah yang akan dan sedang di- tulis. Bisa jadi kata “relevan” itu berhubungan dengan relevansi teori saja, atau masalah saja, metode saja, dan sebagainya.

3. Teori Relevan

Dengan menemukan teori yang relevan. Maka penulis akan semakin mudah melakukan analisis-analisis teoritis terhadap masalah yang sedang ditulis saat ini. Teori yang relevan juga akan membantu mencari jalan keluar. Terhadap problem solving yang seharusnya ditulis oleh penulis. Serta membantu jalan keluar terhadap penggunaan metode nanti.

Baca juga : Konsep Berpikir Kritis dan Rasional dalam Penelitian

4. Pandangan/Pendapat Ilmuwan/Tokoh

Apabila teori tidak tersedia dengan layak karena berbagai hal. Misalnya masalah yang ditulis ini masih sangat terbatas, atau bersifat eksploratif atau langka. Alhasil pandangan atau pendapat ilmuwan serta tokoh tertentu yang dipandang kompeten yang diperoleh melalui wawancara atau media massa. Dapat membantu penulis dalam menganalisis gagasan-gagasannya dalam tulisan yang sedang ditulis itu.

5. Interesting

Fokus masalah selalu masalah yang menarik perhatian orang lain. Dengan cara meyakinkan orang lain bahwa masalah yang ditulis ini adalah masalah yang penting, urgent. Dan perlu mendapat perhatian dari semua kalangan. Semakin interesting suatu masalah, maka semakin banyak orang membaca tulisan tersebut, dan juga sebaliknya.

6. Aktual

Yang dimaksud aktual yaitu bahwa masalah yang dipilih memiliki fokus masalah yang aktual. Up to date, kekinian, dan tidak basi ditelan zaman. Disebut aktual karena fokus masalah adalah sesuatu yang sedang dihadapi oleh masyarakat. Sesuatu yang sedang dibicarakan, dan sesuatu yang sedang dicari jalan keluarnya. Nah, tulisan yang menarik adalah tulisan yang dapat memberi jalan keluar, solusi, dan masukan-masukan terhadap berbagai persoalan tadi.

7. Monumental

Aktual saja belum menjamin suatu karya ilmiah diingat orang sepanjang masa. Karena suatu masalah yang selalu diingat masyarakat adalah suatu masalah yang “bertahan lama”. Seperti masalah-masalah yang berhubungan dengan kekuasaan, sejarah, proses konstruksi sosial, moral, agama, adat-istiadat, dan sebagainya. Masalah-masalah yang sifatnya tidak monumental cenderung cepat dilupakan masyarakat. Terutama masalah tersebut menyangkut mode, gaya hidup, sikap, pandangan, dan sebagainya.

8. Spektakuler

Spektakuler dimaksud bahwa suatu masalah yang mudah menarik simpati pembaca. Yaitu yang bersifat menakjubkan, mengagumkan, dahsyat, wah, cenderung mengadopsi budaya populer. Pada masalah-masalah semacam ini akan menarik perhatian banyak orang. Serta dikenang sebagai sesuatu yang “magis dan religius” serta memikat banyak orang.

9. Fokus pada Tema tertentu

Sering kali tema dalam tulisan ilmiah memiliki fokus yang berbeda-beda, sehingga menyulitkan pembaca menelaah tulisan tersebut. Bagi pembaca senior hal ini tidak menyulitkan. Namun bagi pembaca junior akan menimbulkan persoalan penafsiran dan pemaknaan. Sehubungan dengan itu, maka fokus tulisan sebaiknya diarahkan kepada tema-tema tertentu saja. Tujuannya agar tulisan tidak melebar ke mana-mana, penulis pun akan terbantu. Karena tidak mengalami kesulitan dalam membahas sebuah tulisan yang lebar dan tidak fokus.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai bagaimana cara mapping teori dalam pemilihan fokus penelitian. Semoga artikel ini bermanfaat, dan jangan lupa cek postingan artikel yang lainnya juga, ya!

Baca juga : Kebenaran melalui Penelitian Ilmiah

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *