Kamu pernah dengar istilah aktiva ?, secara umumnya aktiva merupakan sebuah istilah akuntansi yang digunakan untuk menyebut benda fisik ataupun benda non fisik yang termasuk ke dalam kekayaan dari perusahaan. Sementara definisi lain menyebutkan bahwa aktiva ialah kepemilikan aset, harta, dan kekayaan dari perusahaan yang bisa ditukar dalam bentuk uang tunai.
Baca Juga : Biaya Penyusutan
Selain itu, aktiva merupakan komponen penting yang dapat menunjang kelancaran dari kegiatan operasional perusahaan. Di dalam sebuah perusahaan aktiva dapat berupa kas, barang properti, mesin, ataupun inventaris. Jadi dapat disimpulkan bahwa sekecil apapun barang yang dimiliki perusahaan, apabila barang tersebut dibutuhkan maka barang tersebut dinamakan aktiva.
Berdasarkan pemahaman di atas, berikut di bawah ini adalah penjelasan dari sifat dan jenis aktiva dalam akuntansi yang perlu kamu pahami. Simak langsung, yuk!
Baca Juga : Aset Tetap
Sifat-sifat Aktiva
Beberapa sifat-sifat aktiva dalam akuntansi yang harus dipahami oleh perusahaan, adalah sebagai berikut:
- Mempunyai Bentuk Fisik dan Non Fisik
Sifat pertama dari aktiva adalah mempunyai bentuk maupun wujud berupa fisik dan non fisik. Bentuk fisiknya umumnya adalah aktiva yang dapat menunjang kegiatan operasional perusahaan. Seperti kas, barang properti, mesin, sumber daya manusia (SDM), inventaris, dan lainnya. Sedangkan bentuk non fisiknya berupa kepemilikan tak berwujud fisik. Seperti hak sewa, hak paten, royalti, kekayaan intelektual, dan lain sebagainya.
- Didapat dari Hasil Kegiatan Perusahaan di Masa Lalu
Selanjutnya sifat aktiva yang kedua adalah aset atau sumber kekayaan perusahaan didapat dari hasil kegiatan di masa lalu.
- Dimiliki Suatu Perusahaan
Kemudian sifat aktiva selanjutnya adalah aset perusahaan dimiliki perusahaan agar dapat menghasilkan nilai yang lebih tinggi.
- Dapat Mendatangkan Manfaat di Masa yang Akan Datang
Lanjut, sifat aktiva lainnya adalah dapat mendatangkan manfaat yang besar kepada perusahaan di masa yang akan datang. Dalam hal ini, aktiva harus mempunyai sifat yang produktif, dengan begitu aktiva dapat menambah kas ataupun mengurangi hutang perusahaan.
- Bisa dipinjamkan
Yang terakhir, aktiva dapat dipindah tangankan kepada perusahaan lain, tanpa harus menghilangkan status kepemilikannya.
Baca Juga : Prinsip Dasar Akuntansi
Jenis Aktiva dalam Akuntansi
Adapun berikut ini adalah jenis-jenis aktiva dalam akuntansi, sebagai berikut:
1. Aktiva Lancar
Yang disebut dengan aktiva lancar adalah aset atau kekayaan perusahaan yang memiliki sifat mudah ditukar atau dicairkan melalui transaksi uang tunai. Disebut mudah dicairkan, karena aktiva lancar dapat dicairkan atau diuangkan dengan lancar, dengan jangka waktu tidak lebih 1 tahun. Contoh aktiva lancar adalah kas, surat berharga, peralatan penunjang perusahaan, piutang dagang, piutang wesel, persediaan produk yang akan dijual, dan lainnya.
Baca Juga : Buku Besar
2. Aktiva Tetap (Berwujud)
Selanjutnya jenis aktiva yang kedua adalah aktiva tetap berwujud. Dalam hal ini aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan, yang mana umur pemakaiannya lebih ekonomis, yaitu lebih dari 1 tahun. Contoh dari aktiva tetap adalah tanah, gedung, fasilitas kantor, peralatan angkut, dan lainnya.
3. Aktiva Tetap (Tidak Berwujud)
Kemudian jenis aktiva yang ketiga adalah aktiva tetap tidak berwujud, yang merupakan suatu hak istimewa yang dimiliki perusahaan dan memiliki nilai. Tetapi tidak berbentuk fisik. Seperti contohnya adalah merek dagang, hak cipta, hak paten, dan sebagainya.
Baca Juga : Aset Tidak Tetap
4. Investasi Jangka Panjang
Dan yang terakhir jenis aktiva adalah investasi jangka panjang, yang dapat berupa penanaman modal atau suntikan dana kepada perusahaan terkait. Tujuan aktiva investasi jangka panjang ini adalah untuk memperoleh laba, profit ataupun keuntungan yang dapat membantu keberlangsungan perusahaan.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai definisi, sifat, dan jenis aktiva dalam akuntansi. Semoga artikel ini bermanfaat, dan jangan lupa cek postingan artikel yang lainnya juga, ya!
Baca juga : Alat Bantu Observasi dalam Penelitian