Berbicara soal keuangan perusahaan, mungkin tidak asing bagi kamu jika mendengar istilah aset. Aset menjadi salah satu yang penting untuk dimiliki, baik oleh individu maupun suatu perusahaan.
- Baca Juga: Apa Itu Investasi Aset Digital?
Umumnya, aset dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi hak milik dan mengandung nilai tukar, modal, atau kekayaan. Beberapa orang mengartikan aset sebagai sumber ekonomi yang akan mendatangkan manfaat di masa yang akan datang.
Lalu, apa saja jenis-jenis aset? Bagaimana sifat dan karakteristiknya? Simak penjelasan lebih lengkap di bawah ini!
Baca juga: Franchise Quick Chicken
Pengertian Aset
Pengertian aset terbagi atas beberapa aspek, yang pertama pengertian aset menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang berarti sesuatu yang mempunyai nilai tukar dapat berupa modal, kekayaan, dan wujud benda lainnya yang nyata.
Dalam bidang akuntansi, aset diartikan sebagai kekayaan yang dimiliki oleh setiap perusahaan ketika menjalankan operasinya. Dalam praktik akuntansi, nilai aset suatu perusahaan akan tetap dievaluasi dan dicantumkan dalam laporan keuangan. Aset dilaporkan dalam neraca perusahaan dan dibeli atau dibuat untuk meningkatkan nilai perusahaan atau menguntungkan operasi perusahaan.
Dengan memiliki aset, diharapkan dapat memberi manfaat di masa depan. Aset juga diharapkan dapat mengurangi pengeluaran, atau meningkatkan penjualan, terlepas dari apakah itu berupa aset berwujud maupun tidak berwujud.
Baca juga: Sertifikasi yang Dibutuhkan oleh Digital Marketing
Jenis-Jenis Aset
Jenis-jenis dapat terbagi atas beberapa aspek, di antaranya aset berdasarkan bentuk, likuiditas, dan jangka waktu. Berikut penjelasan selengkapnya.
Aset berdasarkan bentuk
- Aset berwujud adalah aset dengan wujud fisik atau bisa dilihat seperti gedung, tanah, barang dagang, mesin, surat berharga, kantor, uang kas, dan sebagainya.
- Aset tak berwujud adalah kebalikan dari aset berwujud yaitu tidak memiliki wujud, tetapi ada nilai yang dapat ditukarkan. Contohnya adalah hak paten, merek dagang, hak cipta, kekayaan intelektual, dan sebagainya.
Aset berdasarkan likuiditas
Aset dibedakan atas likuiditas artinya seberapa besar aset dapat dicairkan menjadi uang tunai di antaranya sebagai berikut.
- Aset lancar adalah aset yang memiliki sifat mudah ditukar atau dicairkan melalui transaksi tunai berupa uang, contoh surat berharga, kas, piutang dagang, wesel, persediaan, emas, dan lain-lain.
- Aset tidak lancar adalah aset yang sulit diubah bentuknya menjadi kas atau bentuk lainnya seperti tanah, bangunan, kendaraan, dan sebagainya.
Aset berdasarkan jangka waktu
- Aset tetap adalah aset yang bersifat jangka panjang dan tidak akan diperjual-belikan dalam waktu singkat. Aset ini penting bagi perusahaan yang hanya dibeli atau disewa satu kali dalam jangka waktu yang cukup lama. Contohnya tanah, pabrik, mesin, dan sebagainya.
- Aset tidak tetap atau aset tak berwujud lantaran jenis aset ini tidak memiliki bentuk yang bisa dilihat dan dirasakan. Contohnya franchise, goodwill, merek, dan sebagainya. Perbedaannya dengan aset tidak berwujud yaitu adanya jangka waktu yang diberikan dalam aset tidak tetap sehingga penggunaannya sesuai dengan kurun waktu tertentu.
Baca juga: Perbedaan Jurusan Ilmu Gizi Teknologi Pangan
Sifat-Sifat Aset
Terdapat tiga sifat utama dari aset di antaranya sumber daya, nilai ekonomi, dan kepemilikan. Namun, ternyata ada juga sifat-sifat aset lainnya yang dijelaskan sebagai berikut.
- Aset adalah sumber baik perorangan maupun pribadi yang dapat dimanfaatkan secara ekonomi.
- Aset dapat diperjualbelikan karena aset memiliki nilai tukar dengan aset lainnya yang memiliki nilai sama.
- Aset bisa dikonversikan menjadi uang tunai karena aset adalah harta, meski pada dasarnya uang juga adalah aset.
- Dikuasai perusahaan atau perorangan agar menghasilkan nilai yang lebih tinggi. Aset bisa saja berasal dari kepemilikan pribadi, hibah, atau diberi hak pemakaian oleh orang lain.
- Memberikan manfaat di masa depan karena bersifat produktif, yang artinya mampu menambah kas dan mengurangi utang perusahaan. Aset juga dapat menghasilkan barang dan jasa, melunasi kewajiban perusahaan, memenuhi keperluan bisnis, dan dapat ditukarkan dengan aset lain yang bernilai sama.
- Diperoleh dari transaksi ekonomi di masa lalu karena aset terus bergerak aktivitasnya dari masa lalu. Setiap transaksi ekonomi perusahaan dahulu akan berdampak pada aset yang dimiliki pada masa sekarang. Terkumpulnya aset disebabkan karena adanya penambahan profit, hibah, dan sebagainya.
- Aset dapat berpindah tangan baik dipinjamkan maupun dibeli.
Baca juga: Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Semasa Kemerdekaan
Penggunaan aset
Aset tidak hanya untuk dimiliki, tetapi digunakan untuk menguntungkan pemiliknya. Aset dapat digunakan berdasarkan aset operasional dan aset non operasional. Berdasarkan kegunaannya, aset dibagi menjadi dua di antaranya sebagai berikut.
1. Aset Operasi
Aset operasi bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, baik berupa kebutuhan pribadi maupun kebutuhan bisnis. Aset yang bisa digunakan untuk kebutuhan ini di antaranya peralatan berbisnis, hak cipta, hak paten, mesin, barang dagang, dan lain-lain.
2. Aset Non Operasi
Aset non operasi adalah aset yang tidak digunakan untuk keseharian, contohnya berupa lahan atau tanah kosong, surat berharga, bunga deposito, dan investasi.
Baca juga: Apa Itu Brand Community Marketing
Demikian penjelasan seputar aset serta jenis-jenisnya. Aset ini perlu kamu pahami, apalagi jika kamu mengelola suatu perusahaan.
Klik tautan berikut untuk dapat membaca artikel menarik lainnya yang dapat memperluas pengetahuan dan wawasan. Jangan lupa ikuti kami di Instagram, Twitter, Youtube dan media sosial lainnya agar tidak ketinggalan update dan informasi terbaru!
Vocasia adalah platform edukasi online bersertifikat yang menyediakan banyak pelatihan untuk menunjang keahlianmu dalam berbagai macam bidang. Dengan bergabung bersama Vocasia tentunya kamu akan berkesempatan untuk belajar banyak bersama mentor-mentor yang berpengalaman dalam bidangnya!
Nikmati segala penawaran khusus di Vocasia dengan memperoleh harga yang terjangkau untuk mengikuti berbagai kelas online agar mahir dalam berbagai bidang!
Baca juga: Prospek Kerja Jurusan Sastra Arab