Site icon Vocasia

Apa Itu Buyback? Kenali Perbedaan Buyback Saham dan Buyback Emas

Stock buyback sign on graph and coins background.

Pernahkah kamu mendengar istilah buyback. Buyback artinya transaksi pembelian kembali. Istilah buyback yang sering dijumpai oleh masyarakat umum adalah buyback saham dan emas. Bagi kamu seorang investor pemula wajib tahu perbedaan keduanya. Untuk penjelasan lebih lanjut simak artikel berikut.

Buyback Saham

Pada dasarnya, Buyback saham adalah kegiatan pembelian kembali saham yang telah beredar di publik. Pada proses buyback, perusahaan menginvestasikan dananya untuk membeli saham perusahaannya sendiri dari publik. Fungsi dari buyback itu sendiri adalah untuk mengurangi jumlah saham yang telah beredar. 

Kemudian, buyback saham juga bisa meningkatkan permintaan terhadap harga lebih rendah. Di sisi lain, buyback dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan metrik keuangannya dengan dominasi total saham yang telah beredar sebelumnya. Buyback saham dapat menunjukkan kepada investor bahwa bisnis memiliki cukup uang yang disisihkan untuk keadaan darurat dan kemungkinan masalah ekonomi yang rendah.

Pixabay

Biasanya, perusahaan melakukan buyback ketika harga sahamnya mengalami penurunan drastis. Hal tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor. Misalnya, menurunnya laba perusahaan, kondisi ekonomi tidak stabil, atau masalah lain yang sedang terjadi pada perusahaan.

Selain itu, jika perusahaan ingin menerbitkan jenis saham baru. Contohnya seperti, meningkatkan modal atau melakukan alternatif yang mengisyaratkan adanya delusi pada pemilik saham. Maka dari itu, buyback dapat membantu perusahaan dalam mengurangi dampak delusi yang merugikan perusahaan tersebut.

Baca juga: Ingin Belajar Investasi Saham Untuk Kamu Pemula? Berikut Hal-Hal Yang Harus Kamu Ketahui!

Cara Kerja Buyback saham

  1. Sebuah perusahaan bisa membuat tender offer atau penawaran tender kepada para pemegang saham dengan harga di atas harga pasar saat itu. Para pemegang saham di pasar masih diberikan pilihan untuk menyerahkan semua saham ataupun sebagian saham mereka dalam jangka waktu tertentu. Nilai premium atau harga yang lebih besar ini dapat memberikan kompensasi kepada pemegang saham untuk memilih melepaskan saham merek dibanding menahannya.
  2. Peusahaan melakukan buyback saham di pasar terbuka dalam jangka waktu yang lama. Tak hanya itu, perusahaan bisa saja memiliki program buyback saham yang dikhususkan untuk membeli kembali saham-saham yang beredar di pasaran dalam jangka waktu tertentu atau secara berkala. Perusahaan dapat mendanai buyback dengan cara mengambil utang, uang tunai, atau arus kas dari operasional.

Baca Juga: https://vocasia.id/blog/tips-dan-cara-memilih-saham-yang-baik-untuk-pemula/

Pixabay

Contoh Buyback Saham

Misalkan perusahaan A sebagai emiten menerbitkan IPO, kemudian sahamnya laku terjual dengan harga tertentu dan dimilliki oleh perusahaan B sebagai pemegang saham. Di masa datang, perusahaan A melakukan buyback saham yang sebelumnya dibeli oleh B.

Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki 100 saham beredar dan pemegang saham memiliki 20 saham, maka presentasi pemegang saham dari porsi kepemilikannya akan perusahaan adalah sebesar 20 persen (20/100 = 20%).

Jika perusahaan membeli kembali 20 saham itu dan menebusnya, dan 80 saham sisanya akan tetap beredar. Partisipasi pemegang saham akan menjadi 25 persen dari perusahaan (20/80 = 25%).

Baca juga: Cara Menghitung Return Saham Dengan Mudah

Buyback Emas

Pixabay

Buyback emas adalah transaksi menjual kembali emas, baik itu dalam bentuk logam mulia atau emas batangan maupun emas perhiasan. Ketika kamu menjual kembali emas, berlaku harga khusus yang disebut harga buyback emas. Harga buyback emas adalah harga beli oleh toko emas ketika kamu menjual kembali emas tersebut kepada mereka. Sedangkan harga ketika kamu membeli emas dari toko emas diartikan sebagai harga jual.

Harga buyback emas biasanya selalu lebih rendah dibandingkan harga jual. Meski demikian, buyback emas masih bisa mendatangkan keuntungan jika ada selisih besar antara harga jual dan harga buyback.

Baca juga: Lebih Untung Mana, Investasi Emas Batangan Atau Perhiasan?

Contoh Buyback Emas

Misalnya, jika kamu membeli 1 gram emas seharga Rp 800 ribu, maka kamu tidak akan bisa menjualnya dengan harga yang sama. Kamu akan dapat menjualnya dengan harga di bawah Rp 800 ribu. Oleh karena itu, sebisa mungkin simpan emas yang kamu punya dalam jangka waktu 3-5 tahun jika ingin mendapat keuntungan secara optimal.

Sebelum menjual kembali emas yang kamu miliki, pastikan kamu sudah mengetahui berapa harga buyback untuk emas tersebut. Apakah terdapat selisih yang cukup besar antara harga buyback dengan harga jualnya atau tidak. Sama halnya dengan harga jual emas, harga buyback emas juga bisa berubah setiap waktu.

Misalnya, harga buyback emas 1 gram hari ini adalah Rp 800 ribu. Maka, tidak ada jaminan jika kamu mendapat harga buyback yang sama jika menjual keesokan harinya.

Nah, itulah sekilas informasi mengenai Buyback Saham dan emas. Semoga bermanfaat.

Jika kamu tertarik untuk belajar berinvestasi, Vocasia menghadirkan kelas khusus bagi kamu seorang investor pemula. Ada berbagai macam kursus investasi yang bisa kamu dapatkan melalui link berikut ini:

  1. Investasi Digital Aset Crypto (Workshop)
  2. Investing 101: Cara Cepat Belajar Reksa Dana, Saham, Deposito, dan Emas
  3. Memanfaatkan NFT Sebagai Sumber Pendapatan Bagi Pemula Secara Efektif

Exit mobile version