1. Dimulai dari Nol
Ketika Anda terjun langsung dari nol, Anda sebenarnya memiliki keahlian yang lebih banyak ketimbang pelaku usaha lain yang justru tinggal meneruskan sebuah bisnis properti yang sudah ada, misalnya saja meneruskan bisnis turun-temurun sang keluarga, nih. Dimana ketika Anda memulai bisnis properti itu dari nol, maka Anda akan belajar proses jatuh bangunnya membangun sebuah bisnis, mempelajari bagaimana melihat peluang hingga ancaman yang ada beserta cara mengatasi setiap kegagalan sekali pun. Sehingga tentunya saat Anda sukses, perasaan puas itu tidak ada tandingannya. Jadi, memulai usaha bisnis properti dari nol sejatinya banyak melatih kualitas Anda!
2. Rajin Melihat Iklan
Saat ini sudah ada banyak sekali media yang memuat iklan-iklan properti. Sumbernya pun beragam, bisa dari internet, koran maupun papan iklan di jalan. Anda bisa turut memasarkan properti yang sedang dijual tersebut kepada kerabat atau orang yang membutuhkan. Saat memasang harga, patok harga yang sedikit lebih rendah untuk menarik minat calon konsumenmu, nih. Mengapa demikian? Tentu saja secara logika Anda ialah pebisnis pemula, dimana secara branding pun belum dikenal atau diketahui oleh masyarakat umum, ya. Kalau Anda memasang harga tinggi ya targetmu bisa melewatkan begitu saja karena kualitas yang belum pasti pun harga yang tergolong tinggi. Eitss, meski memasang harga sedikit rendah dari pesaing properti yang lain, Anda tetap harus mengkalkulasi keuntungan yang layak Anda peroleh, ya. Jangan sampai usaha keras Anda tak membuahkan hasil yang setimpal, nih.
3. Dimulai dari Lingkungan Anda
Di sekitar Anda pasti ada banyak orang yang ingin membeli rumah atau justru sebaliknya yakni menjual rumahnya. Nah, saat itu Anda bisa mengamati dan lakukan ngobrol bareng saat terjadi pembicaraan seputar hal ini. Saat orang tersebut ingin mencari rumah, Anda bisa menanyakan lebih detail terkait rumah impian atua idamannya, misalnya saja seperti apa yang dicari hingga lokasinya di mana.
Lebih lanjutnya, saat Anda baru memulai bisnis, Anda bisa belajar bagaimana menjalankan usaha ini. Toh tidak ada perjanjian kalau Anda harus mencarikan rumah sampai dapat. Jadi bisnis ini sifatnya nothing to lose. Tapi Anda juga harus rajin dan fokus dalam mencarikan properti agar hasilnya tidak sia-sia.
4. Mencari Calon Penjual
Lebih lanjut dari poin di atas yakni ketika Anda sudah berdiskusi dengan calon pembeli terkait properti seperti apa yang mereka butuhkan, maka tugas Anda berikutnya adalah mencari calon penjual. Untuk mencari properti yang dijual, pertama-tama Anda harus rajin mendatangi lokasi perumahan dan pameran properti yang sedang dilangsungkan di daerah terdekat Anda. Sebagai catatan bahwa lokasi sangat menentukan harga dan minat, sehingga galilah informasi sedalam mungkin agar calon pembeli pun memiliki gambaran yang memuaskan akan pilihan rumah yang ada.
5. Tawarkan Kerjasama
Saat Anda telah menemukan penjual, mulailah menawarkan kerjasama. Ada baiknya menuliskan kerjasama tersebut di atas kertas agar lebih resmi dan pastinya demi tidak adanya kerugian pada pihak mana pun. Tanyakan pula detail rumah yang dijual, seperti luas, lantai, harga, kondisi sekitar, serta cara pembayaran yang dikehendaki berikut komisi yang akan Anda dapatkan kalau berhasil menjual rumah tersebut.
Setelah mengikat kerjasama, tugas Anda adalah mencari pembeli yang tepat. Di sinilah keahlian marketing Anda diperlukan. Anda harus memahami cara meyakinkan calon pembeli. Perlu juga diketahui, jangan sampai melebih-lebihkan fakta mengenai keadaan properti karena itu artinya Anda sudah tidak jujur dalam berbisnis. Jika ketahuan berbohong, kemungkinan besar mereka tak mau menggunakan jasa Anda lagi.
Dari segi harga, jangan menaikkan harga terlalu tinggi karena para calon pembeli pun akan lari. Para penjual biasanya sudah memberikan ketentuan komisi yang akan Anda dapat kalau berhasil menjual rumah mereka. Oleh karena itu, perjanjian yang tertulis haruslah mengenai persentase komisi yang diberikan alih-alih menaikkan harga rumah yang sudah selangit.
- Baca juga : 6 Cara Mengajak Kerjasama Bisnis
6. Membuat Website untuk Promosi
Saat ini, teknik promosi dengan zero marketing adalah dengan menggunakan media online. Anda bisa membagikan informasi lewat Facebook atau Twitter. Cara lainnya adalah membuat website gratis di blogger atau wordpres. Website ini nantinya bisa mempertemukan pembeli dan penjual. Namun semua kontak harus melalui Anda. Jadi, jangan memberikan informasi kontak pembeli atau pun penjual di dalam website tersebut. Pemasaran lewat online akan memperluas network Anda sehingga pembeli dari luar pulau pun dapat melihat properti yang Anda tawarkan. Pastikan anda memasang foto rumah yang sebenarnya dan secara lengkap.
- Baca juga : 11 Jenis Promosi Untuk Meningkatkan Penjualan
7. Buat Merek Usaha
Pada tahap ini, mendaftarkan merek usaha memang butuh biaya. Jika anggaran Anda terbatas, Anda bisa meminjam terlebih dahulu kepada kerabat keluarga atau bank dan berkomitmen untuk mengembalikannya tepat waktu. Nah, setelah biaya sudah aman, kini saatnya menentukan apa sih merek atau nama yang pas untuk bisnis propertimu. Ibarat bagian tubuh manusia nih, maka nama bisnis itu seperti wajahnya manusia, ya.
Bagaimana maksudnya sih? Tentu saja yang pertama kali dan juga penting untuk dipoles dengan sedemikian cantiknya ialah bagian wajah manusia agar terlihat lebih menarik juga enak dipandang. Begitu juga dengan nama pada binis properti yang sedang Anda rintis, nih. Yang mana nama bisnis jasa yang menarik adalah yang mampu mewakili identitas dari bisnis yang Anda jalankan. Lebih lanjutnya, nama bisnis tersebut harus merespresentasikan jasa apa yang Anda tawarkan. Sehingga nama bisnis yang unik, mudah untuk diingat, dan menjadi ciri khas dari apa yang ditawakan ialah awal branding yang tepat untuk bisnis propertimu, nih.