Kegiatan menanam cabe banyak dilakukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bumbu masak. Menanam cabe bukan hal yang sulit tetapi juga tidak mudah. Diperlukan metode penanaman dan perawatan yang tepat agar hasil yang dipanen tidak mengecewakan.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menanam cabe, salah satunya dengan menanam cabe dalam polybag menggunakan metode hidroponik. Cara ini cocok bagi kamu yang ingin menanam di halaman rumah tanpa lahan yang luas.
Baca Juga: Sistem Hidroponik: Pengertian Dan Cara Menanamnya
Hidroponik banyak disukai orang-orang karena masa panennya lebih cepat dibanding dengan metode tanam biasa. Berikut tahap-tahap menanam cabe dengan metode hidroponik:
1. Persiapan
Hidroponik merupakan metode menanam tanpa media tanah. Metode ini menggunakan media tanam pengganti tanah seperti, arang sekam, pasir, kerikil, rockwool atau serbuk kayu. Metode hidroponik yang paling sederhana adalah sistem substrat atau agregat menggunakan kultur polybag.
Kultur polybag merupakan metode paling sederhana yang cocok untuk pemula karena sistem ini lebih mudah dan tidak memiliki risiko gagal yang tinggi.
Kultur polybag merupakan budidaya tanam menggunakan media pengganti tanah seperti arang sekam dalam kantong plastik (polybag). Cara penyiraman atau pengairan umumnya menggunakan teknik drip (tetes) menggunakan pipa atau selang plastik.
Baca Juga: Tahukah Kamu Perbedaan Hidroponik NFT Dan DFT? Simak Penjelasannya!
2. Pemilihan Benih Cabe
Terdapat dua jenis cabe yang bisa dipilih, yaitu hibrida dan cabe lokal. Cabe lokal merupakan jenis cabe yang mudah dibudidayakan di Indonesia karena lebih mudah tumbuh dan beradaptasi dengan iklim cuaca Indonesia.
Cabe lokal dengan hibrida juga memiliki perbedaan dalam segi kualitas, bibit cabe hibrida lebih diunggulkan dibandingkan cabe lokal.
Selanjutnya, milih bibit cabe yang layak tanam sesudah menentukan jenis cabe yang akan ditanam. Caranya adalah dengan memilih cabe yang merah atau sudah tua.
Belah cabe tersebut, kemudian ambil bijinya. Rendam benih cabe dalam air hangat selama kurang lebih tiga jam. Biji yang tenggelam umumnya lebih baik untuk ditanam dibanding yang tidak tenggelam. Langkah selanjutnya, jemur hingga kering selama dua hari.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik!
3. Proses Penyemaian Benih Cabe
Penyemaian bibit cabe untuk metode hidroponik adalah pertama, pilih tempat yang akan digunakan dalam penyemaian, berupa polybag dengan ukuran kecil (ukuran 8 x 9 cm), baki (seedling tray), serta petakan tanah atau kotak kayu.
Semai benih tersebut dengan menggunakan campuran sekam bakar, cocopeat, dan pasir dengan perbandingan 1:1:1. Selanjutnya basahi media tanam dengan air secukupnya untuk menjaga kelembaban.
Lakukan perawatan dengan menyiram setiap hari dan selalu paparkan benih pada sinar matahari. Tips penyiraman yaitu tutup permukaan polybag dengan kerta koran kemudian siram kertas koran hingga basah. Kertas koran dibuka setelah biji tumbuh yaitu sekitar tiga hari.
Dalam waktu tujuh sampai sepuluh hari bibit bisa dipindah tanam ke media hidroponik. Bibit harus dirawat dan dijaga dari gulma. Jika ada gulma segera lakukan penyiangan.
Baca Juga: Selada Hidroponik, Ketahui Cara Menanam Yang Mudah Dan Keunggulannya
4. Menyiapkan Media Tanam Hidroponik
Siapkan tempat untuk bercocok tanam hidroponik. Kemudian, pasang peralatan hidroponik seperti bak/wadah nutrisi, selang pompa utama/pipa, dan selang-selang plastik.
Jumlah selang plastik disesuaikan dengan jumlah polybag yang akan digunakan. Setiap polybag dipasang satu selang plastik. Selang-selang plastik dihubungkan pada selang pompa utama bak nutrisi.
5. Pemindahan dan Penanaman Bibit
Lakukan pemindahan bibit secara hati-hati jangan sampai merusak akar tanaman. Robek polybag mini tempat penyemaian, pindahkan bibit dan media semai seluruhnya ke dalam lubang media hidroponik pada polybag besar.
Pemindahan bibit disarankan pada sore hari saat matahari tidak terlalu menyengat. Bibit akan tampak layu setelah dua hingga tiga hari setelah pemindahan namun akan segar kembali.
Baca Juga | 10 Cara Memulai Usaha Hidroponik
6. Nutrisi untuk Tanaman Cabe Hidroponik
Tanaman cabe yang ditanam menggunakan teknik hidroponik membutuhkan nutrisi tambahan agar kebutuhan unsur hara tanaman cabe dapat terpenuhi.
Metode hidroponik memiliki keterbatasan dengan media tanam dan unsur hara. Pemberian nutrisi tambahan sangat diperlukan untuk menjaga dan menunjang pertumbuhan cabe secara maksimal.
Pemberian nutrisi berguna untuk memenuhi kebutuhan unsur hara yang tidak diperoleh karena bercocok tanam menggunakan metode hidroponik. Namun, pemberian tambahan nutrisi jika tanaman baru saja dipindah akan berisiko merusak tanaman karena tanaman terkejut dengan perubahan kandungan nutrisi yang tiba-tiba.
Nutrisi yang dibutuhkan tanaman cabe hidroponik sebaiknya diberikan dalam dosis yang tepat. Pada pemberian nutrisi awal sebaiknya dalam jumlah 600 hingga 700 ppm atau sekitar 5 ml nutrisi A dan 5 ml nutrisi B serta dicampur dengan satu liter air.
Setelah tanaman cabe hidroponik sudah mulai beradaptasi dengan pemberian nutrisi, tambah dosisnya setiap 10 hari sekali.
Baca Juga: 8 Tips Penting Sebelum Memulai Berkebun Di Rooftop Rumah!
7. Pemeliharaan Tanaman Cabe Hidroponik
Proses pemeliharaan cabe sangat penting dilakukan agar kebutuhan akan unsur hara terpenuhi dan mencegah serangan penyakit serta hama. Berikut adalah cara pemeliharaan tanaman cabe hidroponik:
- Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Beberapa penyakit sering menyerang tanaman cabe adalah kutu daun, tungau, ulat, bercak daun, busuk buah, dan lainnya. Untuk menanggulangi hal tersebut, lakukan penyemprotan pestisida secara berkala.
- Perhatikan Nutrisi
Pemberian nutrisi dalam teknik hidroponik sangat penting dilakukan. Lakukan kontrol nutrisi secara berkala sehingga tanaman cabe memperoleh nutrisi dan unsur hara yang cukup.
Selain nutrisi, Kelembaban tanah juga penting. Nutrisi dan kelembaban tanah harus diperhatikan secara berkala agar tanaman dapat tumbuh secara optimal.
- Penuhi Kebutuhan Unsur Hara Tanaman
Lakukan penyemprotan pupuk cair dari pupuk kandang maupun pupuk kimia agar proses pertumbuhan dan pembuahan cabe dapat dilakukan secara maksimal.
Baca Juga | Selada Hidroponik, Ketahui Cara Menanam Yang Mudah Dan Keunggulannya
8. Memanen Cabe
Cabe dapat dipanen setelah berusia 80 sampai 90 hari atau setelah cabe berwarna merah dan memiliki sedikit garis hijau. Lakukan panen pada pagi dan sore hari. Hindari memanen pada siang hari karena buah cabe yang dihasilkan akan rusak atau layu.
Demikian tahapan utama dalam penanaman cabe dalam polybag dengan metode hidroponik. Saat melakukan penanaman, perhatikan kondisi optimal tanaman cabe. Tanaman cabe menyukai suhu 24-28℃, kelembaban 80%, kadar pH 6-7, curah hujan 800-2.000 mm per tahun, dan intensitas cahaya matahari sekitar 70%.
Perawatan teratur akan membuat tanaman tumbuh subur. Jika muncul hama dan gulma segera lakukan penyemprotan pestisida dan penyiangan. Bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk menanam cabe hidroponik? Jika iya, kembangkan keahlianmu dengan mengikuti kursus dasar bercocok tanam dengan metode hidroponik di sini!