Kerap kali kita dengar kata flash sale, apalagi untuk pengguna online shop atau para netizen jaman sekarang yang gemar bermedia sosial dan belanja online. Terlebih saat ada momen bernama flash sale, biasanya netizen berbondong-bondong untuk belanja dengan harga yang lebih murah dan memiliki waktu yang terbatas. Mengapa bisa terjadi seperti itu? Yuk, simak bersama-sama.
Apa Itu Flash Sale?
Penjualan kilat atau biasa disebut dengan flash sale adalah cara penjualan yang biasa dilakukan oleh marketplace atau e-commerce yang dilakukan dengan cara memberikan diskon atau promo besar-besaran dengan batas waktu singkat dan jumlah produk yang terbatas. Batas waktu, harga, dan jumlah produk yang ditawarkan ini menjadi taktik perusahaan untuk menggaet konsumen lebih.
Baca juga: Apa Itu Marketplace? Berikut Penjelasan dan Contohnya
Biasanya, produk yang ditawarkan dalam flash sale ini terbagi menjadi beberapa jenis, seperti penghabisan stok lama, pengeluaran produk limited edition yang masih tersedia, atau produk biasa dengan harga yang anjlok parah. Beberapa hal inilah yang membuat konsumen semakin tertarik untuk membeli produk pada saat flash sale.
Flash sale ini termasuk strategi pemasaran yang saling menguntungkan baik pihak perusahaan maupun konsumen. Perusahaan dapat menjual produknya dengan waktu yang singkat, lalu pihak konsumen dapat membeli produk yang mereka inginkan dengan harga terjangkau.
Kelebihan dan Kekurangan Flash Sale
Terdapat beberapa alasan mengapa strategi ini cocok untuk diterapkan pada sistem pemasaran saat ini, seperti:
1. Menghabiskan stok agar tidak menumpuk
Jika sebelumnya ada perusahaan telah mengeluarkan series/ model limited di satu waktu saja, kemungkingnan mereka masih memiliki stok sisa yang tidak dijual saat itu. Nah, stok inilah yang bisa dijual kembali daripada menumpuk dan tidak digunakan. Walau dijual dengan harga rendah, tapi setidaknya stok telah dijual dengan harga tinggi di saat peluncuran pertama (karena limited edition).
2. Menambah omset penjualan
Tidak bisa dipungkiri bahwa dengan adanya flash sale yang memiliki keterbatasan waktu, membuat konsumen berlomba-lomba untuk merebutkan produk yang diinginkan apalagi dijual pada saat flash sale. Hal ini tentu dapat menambah omset penjualan produk dengan cepat dengan kurva yang langsung naik dan meningkatkan traffic usaha secara signifikan.
3. Menjaga hubungan baik dengan konsumen
Sebuah brand yang menerapkan strategi pemasaran ini mampu menarik atensi publik dengan gesit. Hal ini bisa berdampak pada relasi antara brand dan konsumen. Apalagi jika brand tersebut sering mengeluarkan produk-produk pilihan pada saat flash sale.
Konsumen akan memberikan respons positif kepada brand yang sering mengadakan flash sale, ditambah dengan pelayanan yang baik setelah adanya flash sale ini memuaskan. Jadi interaksi yang terjalin antara kedua pihak ini berjalan baik.
4. Membuat brand lebih terkenal
Jelas dengan adanya flash sale dapat menaikkan citra brand dan membuatnya menjadi semakin dikenal konsumen. Biasanya, brand yang menerapkan strategi ini, akan mudah ditemukan di beranda (FYP) karena peminat dari produk yang dijual di brand ini sudah banyak dan produk yang ditawarkan juga menarik.
Oleh karena itulah, publik lebih mudah kenal dengan brand ini. Semakin sering suatu brand mengadakan flash sale maka semakin mudah pula brand itu lebih dikenal.
Baca juga: 6 Tips Meningkatkan Penjualan Di Shopee yang Membuat Pemula Tergiur
Di sisi lain, strategi pemasaran ini juga memiliki kekurangan, loh, berikut diantaranya:
1. Jumlah stok sisa yang krusial
Sebelum melakukan flash sale, hal penting yang harus dilakukan adalah pengecekan stok produk walaupun yang dijual saat flash sale tidak banyak. Mengapa penting? karena sistem flash sale terpaut waktu yang membuat konsumen rebutan produk. Nah, jika hitungan produk tidak sesuai dengan apa yang ditulis di platform e-commerce, maka bisa menimbulkan masalah antara pihak brand dan konsumen.
2. Alur transaksi dan pengiriman yang rawan
Dengan adanya penjualan yang meningkat drastis dalam sekejap, membuat pihak brand tak jarang mengalami kewalahan dan hectic dalam menangani pesanan konsumen yang juga membludak.
Beberapa kasus yang bisa terjadi jika pihak brand tidak teliti saat mengecek alur transaksi saat flash sale, seperti pengiriman barang yang terlalu lama, barang tidak sesuai dengan pesanan, atau ada pesanan konsumen yang hilang karena terlalu banyaknya pembelian.
3. Situs e-commerce sulit diakses
Hal ini yang cukup sering dikeluhkan konsumen, yaitu trouble-nya situs e-commerce saat flash sale dimulai. Hal ini karena situs dibuka oleh banyak orang dalam waktu yang bersamaan sekaligus.
Ada beberapa tipe konsumen saat mau membeli produk saat flash sale, salah satunya, yaitu membuka situs brand beberapa menit sebelum flash sale dimulai. Tapi saat dimulai, malah HP mereka nge-lag dan tidak bisa digunakan untuk memesan produk. Jika di-refresh pun, hasilnya malah produk tersebut sudah habis terjual. Hal inilah yang membuat seru namun, kesal saat mengikuti flash sale.
4. Ketergantungan konsumen terhadap flash sale
Flash sale membuat konsumen mengalami ketergantungan dan tidak berminat lagi membeli produk dengan harga normal seperti biasanya. Anggapan ini muncul karena lebih baik membeli produk yang sama di flash sale daripada saat normal karena harga yang jauh lebih murah.
Cara Kerja Flash Sale
Bagaimana sih cara melakukan flash sale? sebenarnya jika menyimak penjelasan di atas, sudah ada gambaran, bukan? Nah, berikut untuk rincian lebih jelas bagaimana cara mengadakan flash sale.
1. Membuat alur yang pas
Alur yang dimaksud di sini, yaitu mulai dari persiapan, promosi, sampai waktu mengurus pengiriman. Tujuannya agar konsumen puas dengan pelayanan brand saat flash sale. Selain itu, alur yang sudah tertata pun bisa melancarkan strategi pemasaran ini.
2. Stok sudah sesuai
Mungkin ini sudah cukup dibahas di atas, namun, memang ketersediaan stok saat flash sale adalah hal yang penting untuk disiapkan guna meningkatkan ketertarikan konsumen terhadap flash sale. Misal, memberi promo besar pada produk dengan jumlah stok yang terbatas. Dengan begitu, konsumen akan lebih antusias dan tidak mau melewatkan kesempatan berbelanja.
3. Sasaran yang spesifik
Target pasar akan lebih mudah dijangkau apabila flash sale dilakukan secara online melalui situs e-commerce. Hal ini lebih efektif karena memanfaatkan kecanggihan teknologi yang mampu menampilkan promosi di media sesuai dengan kebiasaan konsumen.
Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Saat Flash Sale
Terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat melakukan flash sale, jika bisa di-handle dengan baik maka situs e-commerce biasa pun bisa menggunakan strategi ini dengan baik, seperti:
1. Menentukan tujuan menerapkan flash sale sebagai strategi penjualan
Tujuan untuk menerapkan flash sale terbagi menjadi beberapa macam, seperti menghabiskan stok barang yang masih ada, promo produk baru untuk menarik konsumen, atau meningkatkan brand awareness. Lebih baik jika memilih satu tujuan sebagai fokus melakukan flash sale ini agar lebih mudah menentukan strategi pemasaran, pemilihan produk, dan waktu pelaksanaan yang tepat.
2. Memilih momen yang tepat untuk mengadakan flash sale
Sebenarnya bebas saat ingin melakukan flash sale kapan saja. Namun, lebih baik jika mengadakan marketing ini di waktu khusus agar antusias konsumen juga naik, misalnya, saat tanggal gajian, hari raya, anniversary toko, dll.
3. Memilih Produk dan menyiapkan stoknya
Sebelum flash sale diadakan, sebaiknya memilih produk mana dulu yang harus ditawarkan, misal, seri hari raya yang masih ada dan memastikan bahwa stok itu cukup atau pas jika dijual pada saat flash sale. Hal ini perlu dicek ulang karena jika produk dan stok tidak sesuai maka bisa menyebabkan adanya komplain dari konsumen.
4. Promosikan flash sale
Baca juga: Sales Promotion: Pengertian, Tujuan dan Contohnya
Nah, inilah salah satu manfaat adanya media sosial. Saat akan mengadakan flash sale maka harus dilakukan promosi agar konsumen ter-notice. Misal, membuat pengumuman sejak H-7 flash sale di Instagram story atau media sosial lainnya. Lalu mengulangi promosi tersebut sampai hari flash sale, jadi promosi di media sosial bisa dijadikan alarm bagi konsumen.
Itulah beberapa ulasan tentang flash sale yang saat ini marak diterapkan oleh berbagai bisnis. Oleh karena itu, Vocasia sebagai penyedia kursus online, menyediakan kursus bernama “Marketplace Hack: Strategi Tingkatkan Trafik dan Penjualan di Shopee & Tokopedia” untuk menunjang strategi bisnis melalui marketplace. Simak selengkapnya di sini.