FOMO adalah salah satu istilah yang belakangan ini santer digunakan oleh orang-orang. FOMO berkaitan erat dengan era digital saat ini. Istilah ini muncul akibat dari tindakan berlebihan manusia saat bermedia sosial. Tidak bisa dipungkiri bahwa kita sudah sangat dekat dengan media sosial. Melalui media sosial kita bisa mengetahui apa pun bahkan berinteraksi dengan siapa pun.
Media sosial membawa banyak informasi terkini setiap waktunya. Keistimewaan yang dimiliki oleh media sosial itulah yang terkadang membuat beberapa dari kita seakan haus informasi dan terlena untuk menghabiskan banyak waktu demi memenuhi keingintahuan tersebut. Media sosial tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah kita mendapat kemudahan dalam segala akses terutama dalam informasi. Kekurangannya adalah sifat adiktif yang dimiliki oleh media sosial itu sendiri.
Lantas, apa itu FOMO dan apa kaitannya dengan media sosial?
Baca juga: Filosofi Stoicism: Kunci Hidup Bahagia
Pengertian FOMO
FOMO atau Fear of Missing Out adalah kondisi seseorang yang takut merasa tertinggal karena tidak mengikuti suatu aktivitas terkini. Kondisi ini akan menimbulkan perasaan cemas berlebih jika tertinggal oleh sesuatu yang baru seperti tren, berita, dan lain sebagainya. Sebenarnya bukan hanya yang berkaitan dengan media sosial saja yang termasuk dalam spesifikasi FOMO. Kecemasan yang timbul karena takut tertinggal dalam semua aspek kehidupan juga menjadi bagian dari FOMO.
Seorang profesor dari Oxford University, Dr. Andrew K. Przybylski adalah orang yang pertama kali memperkenalkan istilah FOMO. Menurutnya, FOMO disebabkan oleh perasaan tidak puas dan tidak bahagia dengan diri sendiri. Kondisi ini bisa dialami oleh semua orang, tidak hanya dari kalangan remaja saja.
Kaitannya dengan media sosial adalah kita semua tahu bahwa media sosial kini juga digunakan sebagai tempat orang berbagi momen bahagia, achievement, dan lain sebagainya. Hal itulah yang terkadang dapat memicu orang lain untuk membandingkan hidup satu dengan yang lainnya. Selain itu, sifat adiktif yang dimiliki media sosial membuat kita terus-menerus ingin membukanya. Hal-hal itulah yang dapat memicu syndrom FOMO ini timbul.
Gejala-gejala FOMO
Ada beberapa gejala dari FOMO yang bisa kamu ketahui, di antaranya sebagai berikut:
- Memiliki keinginan untuk terus mengecek ponsel
- Ketagihan bermedia sosial hingga tidak kenal waktu
- Selalu ingin tahu hal-hal terkini, bahkan kehidupan orang lain sekalipun
- Selalu mengikuti tren karena tidak ingin dinilai ketinggalan zaman dan kurang up to date
- Kepuasan hidup yang rendah
- Terlalu berpaku dengan opini orang lain
Tentunya hal-hal di atas sangat tidak sehat dan memiliki dampak yang buruk untuk kita. Hidup dengan mengikuti tren akan membuat kita lelah dan tentu tidak akan ada habisnya.
Baca juga: Quarter Life Crisis: Arti, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Cara Mencegah FOMO
Selain berat, kita juga tidak mungkin harus meninggalkan media sosial karena sekarang kita ada di zaman yang serba digital. Namun, ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mencegah FOMO, di antaranya sebagai berikut:
1. Fokus pada diri sendiri
Perlu diketahui bahwa kita akan berdampingan dengan sisi kelam dan sisi bahagia. Tetap fokus dan bersyukur akan diri kita sendiri. Dengan bersyukur kita akan merasa cukup dengan segala hal yang sudah dimiliki.
2. Batasi waktu bermedia sosial
Kita perlu membatasi waktu bermedia sosial. Jangan sampai kita terlena dengan keadiktifannya hingga membuat kita lupa waktu. Kalau perlu, kamu bisa unfollow akun-akun yang tidak penting dan berpotensi menimbulkan perasaan adiktif. Dengan begitu, kamu jadi bisa lebih fokus dengan sekeliling terdekatmu saja.
3. Berpikiran positif
Kamu perlu berpikiran positif dengan apa yang terjadi di sekitarmu. Beberapa penelitian mengatakan bahwa Fear of Missing Out adalah salah satu bentuk pemikiran distorsi. Pemikiran distorsi merupakan pola pikir irasional yang dapat menjadi penyebab depresi maupun gangguan mental lainnya. Contohnya seperti kamu berpikiran bahwa orang lain membicarakan keburukanmu. Kamu perlu mengontrol pikiranmu agar tidak berpikiran negatif yang sebenarnya tidak penting untuk dipikirkan.
Baca juga: Ikigai: Sebuah Makna tentang Hidup
4. Me time
Kamu juga perlu menyempatkan waktu untuk me time. Sekadar mendengarkan lagu kesukaan, menonton K-Drama, membaca buku, atau tidur juga dapat kamu lakukan untuk merilekskan dirimu sejenak dari hiruk-pikuk dunia ini.
5. Quality time bersama keluarga, teman, atau orang tersayang
Jangan lupa untuk membagi waktumu untuk berkumpul bersama orang-orang tersayang. Kamu bisa bertukar cerita atau sekadar bercanda bersama. Quality time akan membuat kita lebih dekat dengan mereka sekaligus bisa mengurangi rasa cemas, loh.
Nah, itu dia penjelasan mengenai FOMO. Kita perlu bijak dalam bermedia sosial. Jangan sampai kita lupa waktu dan diperbudak olehnya. Dan yang perlu diingat adalah tak selamanya yang ada di media sosial itu nyata.
Leave a Reply