Prinsip Ikigai
Dalam menjalani hidup, tak jarang seseorang akan merasa tidak bergairah, tidak bersemangat, dan tak tahu arah tujuan yang ingin dicapai selanjutnya. Semua perasaan tersebut tidak lantas menjadikan seseorang tersebut menjadi sosok yang lemah. Tak jarang, ketika seseorang merasa tersesat dalam menjalani hidup akan berpengaruh pada rutinitas yang dilakukan sehari-hari.
Kehadiran perasaan tersebut menjadi pertanda bahwa ada sesuatu yang telah hilang dalam diri. Maka dari itu, perlu adanya aksi penemuan kembali dalam diri. Aksi penemuan kembali tersebut dapat dimaknai sebagai Ikigai.
Dalam bahasa Jepang, Ikigai dapat berarti alasan untuk hidup. Apabila menilik berdasarkan filosofinya, Ikigai dapat diartikan sebagai sebuah prinsip yang digunakan untuk mencapai kebermaknaan dan kebermanfaatan dalam hidup. Prinsip ini banyak digunakan oleh masyarakat Jepang untuk menemukan makna dalam menjalani kehidupan. Mereka percaya apabila menjalani hidup dengan menggunakan prinsip Ikigai, harapan untuk hidup lebih lama menjadi tinggi. Hal tersebut terbukti dari negara Jepang yang menduduki posisi kedua dengan harapan hidup tinggi setelah Monako.
Secara sederhana, Ikigai dapat dimaknai sebagai alasan untuk bangun pada kemudian hari. Alasan tersebut tidak perlu sesuatu yang rumit dan besar. Terkadang, alasan-alasan tersebut tumbuh dari sesuatu yang kecil, seperti keinginan untuk terus menikmati mie instan favorit, mendengarkan lagu kesukaan, bercengkrama dengan orang terkasih, atau hal-hal sederhana lainnya yang akan membangkitkan semangat dan rasa bahagia dalam hidup.
Selain berpengaruh pada keinginan untuk menemukan makna hidup, Ikigai juga disebut mampu menaikkan kadar produktivitas seseorang. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Dalam prinsip Ikigai, ketika seseorang telah menemukan makna dan arti ia hidup, maka tanpa sadar gairah dan motivasi untuk melakukan sesuatu menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, produktivitas akan tumbuh dalam diri seseorang.
Baca Juga | 7 Tips Hidup Bahagia Sederhana, Mulai Dari Hal Kecil
Bagaimana Cara Menemukan Ikigai?
Pada dasarnya, Ikigai terdiri dari empat elemen, yaitu passion, mission, vocation, dan profession. Hal terpenting dalam menemukan Ikigai adalah menyeimbangkan keempat elemen tersebut untuk mencapai tujuan hidup yang diinginkan. Keempat elemen tersebut di antaranya:
Baca Juga | Pentingnya 7 Life Skill Bagi Kaum Milenial Yang Wajib Diketahui!
1. Passion: What You Love
Passion diartikan sebagai hal yang disenangi. Ketika sudah menyenangi suatu hal, gairah untuk melakukan hal tersebut menjadi meningkat. Hal yang disukai ini bisa berupa hobi atau kesenangan personal.
Baca Juga | Selain I Love You, Kamu Bisa Ungkapkan Cinta Dengan Kumpulan Kata Cinta Berikut! Yuk Simak
2. Mission: What the World Need
Mission merupakan hal yang dibutuhkan oleh lingkungan sekitar karena pada hakikatnya, manusia akan kembali mengabdi pada lingkungan sekitarnya. Kontribusi pada lingkungan tidak harus sesuatu yang besar, dapat juga dimulai dengan hal-hal sederhana.
3. Vocation: What You Can Paid for
Tidak dapat dipungkiri, hal-hal yang berhubungan dengan finansial tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Maka dari itu, filosofi Ikigai memaknai vocation sebagai sesuatu yang dapat dilakukan untuk menghasilkan pendapatan bagi diri sendiri.
4. Profession: What You Are Good at
Profession dapat diartikan sebagai sesuatu yang dikuasai pada bidang tertentu. Kemampuan ini dapat diperoleh melalui pendidikan maupun kursus pelatihan.
Baca Juga | Gaya Hidup Minimalis Yang Mudah Untuk Diterapkan, Patut Dicoba!
Pilar dalam Ikigai
Dalam menerapkan prinsip Ikigai diperlukan pilar untuk menopang prinsip tersebut agar kokoh. Berikut pilar tersebut:
1. Memulai dari Hal Kecil
Segala sesuatu yang besar akan dimulai dari sesuatu yang kecil. Filosofis tersebut juga menjadi dasar prinsip ikigai. Kegiatan bangun pagi, misalnya. Ketika pertama kali membuka mata dengan perasaan bersyukur akan timbul rasa positif yang berpengaruh pada aktivitas yang akan dilakukan seharian. Hal tersebut tentu akan memicu produktivitas seseorang.
2. Membebaskan Diri
Membebaskan diri berarti tidak membatasi diri atas segala keputusan dan mengikuti aliran arus dalam menjalani kehidupan. Kebebasan ini akan berpengaruh pada beban yang dihadapi ketika melakukan sesuatu. Pekerjaan yang dilakukan tanpa beban akan terasa lebih ringan dan menyenangkan.
Baca Juga | Panic Attack: Penyebab Dan Gejala
3. Adanya Keselarasan dan Kesinambungan
Prinsip Ikigai memegang teguh keselarasan dan kesinambungan dengan lingkungan, orang-orang yang berada di sekitar lingkungan, dan masyarakat secara luas. Keberagaman yang ada di masyarakat perlu dihadapi dengan pemahaman dan kesinambungan mengenai karakteristik masyarakat yang terlibat di dalam lingkungan. Maka dari itu, Ikigai memerlukan adanya keselarasan dan kesinambungan.
Baca Juga | Bagaimana Sih Cara Melakukan Self Reward Yang Benar Itu? Berikut Penjelasannya!
4. Kegembiraan dari hal-hal kecil
Spektrum kehidupan yang begitu beragam akan memunculkan berbagai ekspresi untuk mengungkapkan perasaan. Kebahagiaan tidak melulu perkara barang mewah, kekayaan, atau materiil lainnya. Kebahagiaan dapat muncul dari hal-hal sederhana, seperti menghargai sesuatu. Proses menghargai ini dapat menjadi sumber kebahagiaan sederhana untuk meraih makna hidup.
5. Menikmati waktu dan kondisi sekarang
Kesederhanaan dari tindakan menghargai hal-hal yang ada di masa sekarang akan menimbulkan perasaan hangat dan bermakna. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan, untuk itu menghargai waktu dan kondisi yang tengah dijalani saat ini dapat menjadi proses menemukan makna hidup.
Itulah prinsip Ikigai yang dapat meningkatkan kualitas hidup secara fisik dan psikologis. Kebahagiaan dan keseimbangan hidup akan diperoleh dari bagaimana Anda memilih tujuan untuk dicapai. Maka dari itu, teruslah belajar dan temui alasan-alasan sederhana untuk memaknai hidup secara berkelanjutan.
Baca Juga | Filosofi Stoicism: Kunci Hidup Bahagia